Dia Datang (50)

59 18 14
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.

"Papa, Min Jun main di taman ya?"

Si kecil dengan boneka nalongnya berdiri di sisi Seungri yang sedang menyiapkan susu. Seungri melihat ke arah anaknya di sebelah kanan.

"Main sendiri?" tanya Seungri.

"Mn, ada Na Na dan Yubin di sana," jawab Min Jun sambil mengangguk.

Seungri berjongkok sambil membawa segelas susu ke arah anaknya.

"Baiklah. Tidak boleh terlalu jauh selain di taman. Jangan lupa pakai syalmu. Tidak boleh sakit. Mengerti?" pesan Seungri.

"Mn."

Min Jun kemudian minum susunya hingga habis. Lalu, dia pergi ke kamarnya untuk mengambil syal dan memakainya. Min Jun ini bisa dibilang anak yang cukup mandiri. Dia bahkan berani naik lift sendiri di sekitar apartemennya di lantai tiga. Orang-orang yang tinggal di sana pun sudah mengenalnya.

"Papa, Min Jun pergi main ya?" teriaknya.

"Iya, Sayang. Hati-hati! Ingat jangan jauh-jauh!" balas Seungri sedikit berteriak dari dapur.

Pagi ini Seungri akan bersiap untuk buka kedai seperti biasa. Setelah selesai menyiapkan kebutuhan Min Jun selama satu hari nanti untuk dibawa ke kedai, mereka akan langsung berangkat. Jadi, biarkan anaknya main sebentar.

Min Jun dengan badan kecilnya, namun berisi menunggu di depan lift dengan tenang tanpa ada rasa takut. Begitu lift terbuka, dia langsung berhambur ke dalamnya dan bertemu Xuan Lu yang juga tetangga Seungri.

"Zao an (Selamat pagi) A yi," sapa Min Jun.

"Oh Min Jun, Zao an. Ni hao ma (apa kabarmu)?"

"Hen hao (sangat baik) A yi."

"Min Jun sendirian? Papa di mana?" tanya Xuan Lu karena hanya menemukan anaknya saja.

"Papa di apartemen. Sedang siapkan bekal. Min Jun main dulu sebentar," jawab Min Jun dengan cengiran khasnya.

Ting

"A yi, Min Jun keluar ya," Min Jun pamitan dengan Xuan Lu.

"Ya, hati-hati!" seru Xuan Lu sebelum pintu lift tertutup.

Min Jun berjalan menuju taman yang ada di area apartemen. Kepalanya celingak celinguk mencari teman-temannya yang dimaksud. Sepertinya mereka belum datang. Jadi, Min Jun putuskan bermain sendiri. Si kecil bermain ayunan sendiri meski angin dingin menerpanya sepoi-sepoi. Sampai matanya tak sengaja melihat bunga putih di ujung taman. Min Jun sangat tertarik dengan bunga liar yang tumbuh itu.

Dengan kaki kecilnya dia melangkah mendekati bunga tersebut. Lututnya tertekuk untuk berjongkok di depannya dengan bibirnya yang tersenyum.

The Unpredictable Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang