BAB 13 || KANGEN

1.9K 143 11
                                    

Pukul setenagh tiga dini hari, aku bangun. Aku mandi di rumah sakit. Ivar masih tertidur. Bertepatan dengan aku selesai mandi, orang tua Ivar datang. Mereka akan menggantikan ku menjaga Ivar dan akan mengantarku ke bandara.

" Koper dan tasmu sudah di mobil" ucap mama Ivar padaku.

" Bedankt ( terimakasih)" ucapku.

Pukul tiga lewat dua puluh menit, aku berpamitan pada mama Ivar. Ia akan menjaga Ivar dan tidak mengantarku.

" Terimakasih sudah datang jauh -jauh dari Indonesia. Mama harap kita bisa bertemu lagi" ucap mama Ivar.

Mama Ivar membuka lengannya dan memelukku.

" Terimakasih sudah menerimaku dengan baik disini. Kita pasti bisa ketemu lagi, ma" balasku.

Mama Ivar melepas pelukan kami. Lalu aku menatap ke arah Ivar.

" Pamitlah padanya supaya dia tidak mencarimu saat bangun nanti" ucap mama Ivar.

Aku mengangguk. Perlahan aku mendekati Ivar. Berdiri di sisi ranjang. Membungkuk sedikit.

" Ivar..." aku menepuk pelan lengannya.

" Ivar..." Aku menepuk lagi lengannya.

Mata Ivar perlahan terbuka. Dia menatapku.

" Aku pulang ya..." pamitku.

Dia menggeleng.

" No..." ucapnya.

" Aku harus pulang Ivar... Kita ketemu lagi nanti waktu kamu pertandingan di Indonesia. Aku janji aku bakal Dateng"

" Tapi itu masih lama..." Balasnya.

WAHHH SUSAH NIH..
REWEL...

" Hey... Kita bakal tetap ketemu kok. Besok waktu kita ketemu, kita jalan jalan. Ok?" bujukku.

Akhirnya Ivar setuju. Dia mengangguk.

" Bye..." pamit ku.

Ivar tidak menjawab. Dia menatapku dengan mata berkaca-kaca. Karena tidak tega, aku duduk di sisi kasur dan membuka lenganku. Ivar bangun dan memelukku.

" Don't go.." ucapnya dengan suara bergetar.

Aku mengusap punggungnya.

" Please...." ucapnya lagi.

Aku mengeratkan pelukan.

" Nanti aku telepon kalau aku sudah sampai di Indonesia" ucapku.

Ivar mengangguk.  Aku melepas pelukan kami. Ivar menunduk, matanya sudah basah. Aku memegang wajahnya. Menghapus air matanya.

" Kenapa nangis hmm? Jangan nangis"

" I'm gonna miss you" ucapnya.

Aku tersenyum , " I'm gonna miss you too"

Ivar menarik tubuhku dan memelukku lagi. Dia menangis di ceruk leherku. Aku mengusap punggungnya, berusaha menenangkannya.

°°°

" Bendankt Mr. Jenner" ucapku pada papa Ivar.

"Take care of yourself " ucapnya yang kubalas dengan anggukan.

Aku mengambil koper dan tasku, lalu menuju Keisya yang sudah menungguku. Ia sudah sampai lebih dulu.

" Lama banget" protesnya.

" Rewel anaknya"

" Siapa?"

" Ya siapa lagi kalo bukan Ivar"

JENNER'S GIRLWhere stories live. Discover now