02

27 20 2
                                    

"Kalau gue yang isi hati lo boleh ga?"

Ayila terdiam. Kavi yang melihat reaksi Ayila, seketika gugup dan tidak berbicara lagi.

Selang beberapa menit tidak ada percakapan, akhirnya Ayila tertawa. Membuat Kavi menghela nafasnya.

"Hh, candaan lo lucu kak. Sampai gue tertawa dibuatnya kak" Kavi terdiam. Ayila hanya menganggap ucapan seriusnya itu hanya sebuah candaan? Kavi akhirnya mengetahui bahwa Ayila adalah tipikal cewe yang paling susah untuk di dekati. Sedangkan para gadis di kampus selalu mendekatinya, bahkan sampai memberinya hadiah.

"Gue ga bercanda padahal" Gumam Kavi dengan suara sangat kecil. Lo trauma ya ila? Sampai-sampai perasaan gue ke lo, lo kira bercanda doang ya ila? Monolognya dalam hati.

□□□

"Makasih ya kak atas tumpangannya, maaf ngerepotin" Ucap Ayila sambil tersenyum. Kavi menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Sama-sama, gue ga ngerasa di repotin kok" Balas Kavi. "Gue balik ya, salam sama Bunda" Pamit Kavi. Ayila mengangguk dan masuk dalam rumahnya.

"Ayila balik" Ucap Ayila dengan suara yang sangat pelan.

BENAR-BENAR ISTRI TIDAK BECUS KAMU!

KAMU YANG KURANG BERSYUKUR MAS!

HARUSNYA KAMU ITU BERSYUKUR KARINA! KAMU DAN NAYLA MASIH BISA HIDUP BERKAT AKU!

Mulai. Ayila sudah terbiasa mendengar pertengkaran orang tuanya. Hanya masalah sepele, yaitu bisnis dan uang, uang, dan uang. Padahal tanpa pria itu, dia bisa hidup karena bekerja paruh waktu dengan gaji yang lumayan besar.

"AYILA PULANG!" teriak Ayila yang sudah muak dengan pertengkaran kedua orang tuanya.

"LO BISA GA TERIAK GA SIH?!" hardik Kaisar Ayser Abiydzar a.k.a Kai selaku kakak dari Ayila. Ayila hanya melirik sinis kakaknya lalu masuk ke kamarnya yang terletak di lantai dua rumahnya lalu membanting pintu kamarnya itu.

Kai, Abiydzar, dan Karina terdiam seketika. Ayila benar-benar muak dengan perilaku keluarganya terhadap dirinya selama ini.

"CAPE GUE!"

"CAPE ANJING!"

"GUE CAPE!"

"ARGGHH!"

prang!!

Ayila membanting semua barang di kamarnya hingga pecah, tak terkecuali foto keluarganya itu. Karina yang mendengar itu segera masuk ke kamar putri kesayangannya itu.

"Sayang, hentikan nak" Ucap Karina menghentikan aksi putri nya itu

"AKU CAPE BUN!"

"Ila cape! ILA CAPE DENGAR KALIAN BERANTEM DAN BANDING BANDINGIN ILA DENGAN KAK KAI!"

"ANDAI ILA TAU INI BAKAL TERJADI, ILA MENDING NGINAP DI RUMAH ALISHA BUN! ILA CAPE!"

Ayila benar-benar lelah, baru saja ia sampai rumah sudah di suguhi dengan pertengkaran kedua orang tuanya ditambah dengan kakaknya yang sangat membenci dirinya

"Adek, bunda ga benci adek--"

"BOHONG!" potong Ayila

AYILA Untuk Madhava Sagara HeliosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang