chapter 3. pertemuan

6 2 0
                                    

♡♡♡♡♡

Happy reading!!

"BUNGA BANGUN INI UDAH SIANG" teriak sang mama.

"Apaan sih ma, orang masih pagi juga" ucap bunga.

"Pagi matamu, ini udah siang bunga ayo bangun." Geram sang mama saat bunga tak lekas bangun.

"Iya ini udah bangun"

"Cepat siap-siap, dandan yang rapi dan cantik" ucap sagita

"Iya mamaku yang bawel" ucap bunga lekas menuju kamar mandi sebelum kena semprot dari sang mama..

"Dasar ya kamu, di bilangin ngejawab terus" habis sudah kesabaran sagita.

Sagita turun kebawah untuk menemui sang suami.

"Gimana? Bunga udah bangun?" Tanya Arga pada sang istri.

"Udah tuh, lagi siap-siap" jawabnya.

"Ya udah kita tunggu bunga turun" ucap arga.

"Temen kamu kapan datangnya mas?"tanya sagita pada Arga

"Bentar lagi juga datang"

"Nah itu mereka, baru juga di omongin" ucap Arga.

Arga dan sagita mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam rumah.

"Silahkan di minum dulu"ucap sagita ramah.

"Ga, mana anak mu?" Tanya Sarah, teman Arga dulu.

"Lagi siap-siap" ucap Arga yang merasa tak enak hati.

"Oh oke"

Tak lama bunga turun dengan anggun.

"Sayang, perkenalkan ini temen papa"

"Halo bunga. nama Tante, Sarah dan ini suami Tante namanya jeffry" ucap Sarah.

"Halo om Tante" sapa bunga, lalu duduk di sebelah sagita.

"Oh yah, Sarah dimana anak kamu?" Tanya sagita.

"Oh bentar lagi nyampe kok, tenang aja" ucap Sarah

Dan benar saja tak lama anak Sarah datang.

"Bunga, perkenalkan ini anak Tante namanya Erlan" ucap Sarah.

Bunga yang tadi tengah asik bermain hp, akhirnya melirik untuk melihat bagaimana bentuk anaknya Tante Sarah.

Dan..

BOOM..

Bunga terkejut saat tau siapa yang akan di jodohkan dengan nya.

Erlan ketua OSIS yang mengawasi bunga saat mendapat hukuman dari Bu ayu

"LO!!!" Teriak bunga sambil menunjuk ke arah Erlan

"Eh kalian udah saling kenal ternyata" ucap sagita.

"Ma,pa aku ga mau di jodohin sama dia. Dia itu ngeselin" rengek bunga pada orangtuanya.

"Bunga ngga baik kamu ngomong kek gitu ke nak Erlan. nak Erlan itu udah pintar baik lagi. Jadi nanti kalo kalian udah nikah kamu Banga punya suami seperti nak Erlan." ucap sagita pada anaknya.

"Tapi ma, dia emang nyebelin" rengek nya lagi.

"Sudah, papa tidak menerima penolakan dari kamu" ucap Arga mutlak.

Mau tak mau bunga harus menerima perjodohan ini dengan terpaksa.

"Maafin anak aku ya Sarah" ucap sagita.

"Eh gapapa kok"

"Jadi bagaimana, kapan pernikahannya akan di adakan?" Tanya Jeffry

"Bagaimana kalau 2 Minggu lagi"ucap Arga

"Hah? Apa ngga kecepatan pah, bunga kan masih sekolah" protes bunga kepada Arga.

"Ngga, lebih cepat lebih baik, bagaimana Jeff?" Ucap Arga

"Baik, pernikahan akan di adakan 2 Minggu lagi"

"Tapikan, bunga masih sekolah. Gimana kalo semua temen-temen bunga pada tau?" Tanya bunga.
"Kita akan melakukannya secara privat, hanya orang-orang terpercaya saja yang akan menghadiri pernikahan kalian. Bagaimana?" Jawab Jeffry.

"Baik, kami setuju" ucap mereka semua, kecuali bunga dan Erlan.

Keputusan sudah di ambil dari dua belah pihak.

Sekarang mereka sedang berbincang-bincang ria.

Sedangkan bunga, ia nampak cemberut.

Sarah yang melihat raut wajah bunga pun langsung melirik ke arah anaknya.

"Erlan ajak bunga ke taman kasian tuh bunga" ucap sarah.

"Ngga Tante, bunga gapapa kok" ucap bunga

Namun, Erlan tetap mengajaknya ke taman dekat rumah bunga.

Mereka berjalan menuju taman dengan suasana yang hening.

"Lo kenapa ngga nolak perjodohan ini sih" ucap bunga

"Gue ngga bisa nolak permintaan nyokap gue"

"Ck, harus nya Lo tolak aja permintaan orang tua Lo" ucap bunga.

"Lagian apa sih susahnya terima perjodohan ini" ucap Erlan membuat bunga melotot.

"Hah? Lo suka ya sama gue sampe-sampe nyuruh gue buat Nerima perjodohan ini" ucap bunga dengan percaya diri.

"Kalo gue jawab iya emang Lo bakal percaya"ucap Erlan.

"Hah? Ya ngga lah, kita aja baru kenal" ucap bunga memalingkan wajahnya yang merona.

"Lo ngga ingat gue?"tanya Erlan membuat bunga mengernyitkan dahinya bingung.

"Emang kita pernah ketemu?" Tanya bunga.

"Ngga tau pikir sendiri" ucapnya lalu pergi mendahului bunga.

"Lah kenapa tuh bocah" ucapnya lalu menyusul Erlan.

✎✎✎

Setelah keluarga Erlan pergi, bunga memutuskan untuk berada di kamar sampai jam makan malam.

Bunga sedang memikirkan ucapan Erlan padanya.

'apa maksud dari ucapan Erlan yah?' batin nya.

Saat sedang asik memikirkan perkataan Erlan, sagita mengetuk pintu kamar bunga.

"Bunga ayok makan malam" ucap sagita.

"Iya mah" tak ingin memikirkan hal lain, bunga memutuskan untuk turun dan makan malam bersama.

"Loh ma, bang Dimas kemana?" Tanya nya.

"Kan kakak kamu udah berangkat lagi ke Amerika, buat ngurus kuliah nya."ucap sagita.

"Loh kok cepet banget liburnya. Kenapa ngga sampe seminggu aja di rumah"

"Kakak kamu banyak tugas"ucap Arga.

"Oh gitu"

"Udah ayo cepet makan nanti keburu makanannya dingin" ucap sagita.

"Iya ma"

Selesai makan, bunga berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.

♡˗🌼

Gimana bagus ngga?

Voment ya!!

Luvo🌹

My husbandWhere stories live. Discover now