01. feeling

692 76 12
                                    

Cerita ini sedikit mengikuti alur yang ada di Pyramid game entah di drama atau webtoonnya tapi 90% selebihnya saya mikir sendiri, dan disini engga ada Permainan dan bullying nya, isinya senang-senang aja. Jadi jikalau ada kesamaan cerita mohon maaf yang sebesar-besarnya, aku beneran engga bermaksud/engga tau tentang cerita yang sama itu. So, silahkan langsung baca aja.

.

"Halo perkenalkan nama saya sung sooji, semoga kita berteman baik" ucap anak baru itu dengan memamerkan senyum manisnya ke seisi kelas.

"Baiklah silahkan duduk di kursi belakang itu" sooji mengangguk dan menuruti apa yang gurunya perintahkan.

Sesudahnya sooji duduk ditempatnya, tatapan sooji langsung menatap ke arah temannya (?) oh ayolah bagi sooji semua yang ada dikelas ini sekarang temannya jadi tak apa kan jika sooji menganggap mereka teman?

Sooji menatap temannya yang memakai kacamata di depan dekat papan tulis, kenapa sooji memperhatikannya? Karena selama dia memperkenalkan diri, orang itu memperhatikan dirinya begitu sangat intens dan tatapan orang itu benar-benar menatap dirinya begitu sangat intens.

Lalu sooji dikejutkan dengan sebuah tangan yang menyentuh bahunya, kemudian sooji langsung menengok ke samping dan ternyata teman sebangkunya lalu sooji tersenyum melihat teman barunya.

"Hai salam kenal namaku myung jaeun, biar terdengar lebih dekat panggil aku jaeun" ucapnya.

"ah begitu, hai aku sooji" balas sooji.

"By the way kamu lagi liatin siapa? Kayaknya serius banget" tanya jaeun dengan wajah yang menunjukkan bahwa dirinya sangat penasaran dengan apa yang sooji perhatikan.

"A-ah, kalau boleh tau cewe yang duduk depan dekat papan tulis yang pakai kacamata itu namanya siapa ya?" Jawab sooji lalu diakhiri dengan sebuah pertanyaan.

Jaeun mengerutkan dahinya, kenapa sooji menanyakan seorang banjang yang sangat dingin itu pada dirinya?

"Dia namanya seo doah, dia banjang disini" jawab jaeun.

"Begitu... Terus apa dia kalo liat orang selalu intens natapnya?" Tanya sooji lagi. Dia begitu sangat penasaran dengan gadis itu.

"Setau aku dia engga pernah natap orang se intens itu. Yang selalu dia tatap dengan tatapan yang intens itu cuma bukunya aja dan... Kau mungkin?" Jelas jaeun.

"Kenapa dia natap aku intens banget ya tadi? Apa aku berantakan sampe ditatap gitu banget sama dia?" Tanya sooji dengan perasaan yang khawatir, bagaimana tidak khawatir kalau ternyata dirinya datang sekolah dengan penampilan yang berantakan. Dia malu, hanya itu saja.

"Engga, kamu keliatan cantik hahaha kayaknya banjang suka sama kamu makanya ditatap intens sama dia" balas jaeun yang asal ceplas-ceplos.

"Mana mung---"

"Sung sooji, aku akan mengantarmu keluar untuk melihat-lihat sekolah ini" ucapan sooji terpotong karena yang orang yang dia bicarakan itu sudah dihadapannya.

"engga harus sama kamu engga papa kan? Aku mau sama jae--"

"Aku ketua kelas" ucap doah memotong ucapan sooji lagi.

"Terus kenapa?" Tanya sooji.

Doah membenarkan kacamatanya. "Myung jaeun, apa kamu mau nemenin sung sooji lihat-lihat sekolah ini?" Tanya doah pada jaeun dengan ekspresi wajah yang begitu sangat datar.

"e-eoh engga, lagi juga aku mau pergi sama jaehyoung dan... Yerim juga" jawab jaeun.

"Kau dengar, sung sooji?" Tanya doah.

Sooji menatap jaeun dengan tatapan yang tak bersahabat kemudian jaeun membisikkan sesuatu pada sooji.

"Sudahlah kamu turutin aja semua yang banjang perintahin, soalnya engga ada yang berani nolak dia. Walaupun dia biasa aja kayak engga mukul tapi pada takut sama dia soalnya auranya serem" bisik jaeun.

Love in Silence [Do Ji] END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang