꒰❝ᵎ🧸⋯ Beauty and the beast - 03⋯🧸ᵎ❞

92 11 0
                                    

Lagu berdentum dari seorang grup kpop terkenal diikuti tubuh beberapa orang yang tengah menari, bagaimana tubuh itu bisa mengikuti hentakan dan eloknya formasi yang dibuat membuat siapapun akan merasa kagum.

Cermin dihadapan mereka membuktikan jika gerakan yang mereka latih sejak lama membuahkan hasil karena seiras nya gerakan meski terkadang ada kesalahan kecil yang tak begitu nampak.

Ketika lagu berhenti berputar, semua orang langsung membubarkan barisan dengan suara nafas yang begitu kuat pertanda banyak sekali energi yang mereka keluarkan.

Bae di sana, dengan celana training dan atasan seragam nampak meregangkan tubuhnya yang terasa lemas karena berlatih, dirinya mencoba mencari handuk atau tissue namun nampaknya ia tak membawa itu di tasnya.

"Hai kak Sunwoo"

Suara yang amat dikenali Bae membuat gadis itu menoleh kearah pintu hanya untuk menemukan Sullyoon tengah bersama Younghoon sang ketua OSIS bersama wakil ketua ekskulnya yakni Sunwoo.

"Oh sawa- maksudnya Sullyoon. Ada apa?" Wakil ketua ekskulnya itu nampak menggaruk belakang kepalanya sedikit gugup saat dihadapkan dengan senyuman seorang Sullyoon.

"Ini gua sama Sullyoon mau ngasih undangan, gua harap ekskul kalian bisa nampilin beberapa dance di acara festival sekolah" Younghoon sebagai ketua OSIS nampak mengambil alih percakapan sedangkan Sullyoon menyodorkan undangan tersebut.

Sunwoo nampak mengangguk lantas menerima undangannya, lelaki itu tersenyum kearah keduanya dan berakhir pada Sullyoon. Berdiri diantara kedua orang itu Sullyoon terlihat mungil. Bae mendengus kecil tatkala menemukan tatapan permusuhan dari Younghoon dan juga Sunwoo.

Bukan rahasia umum Sunwoo si wakil ketua ekskul dance menemukan Sawako versi nyatanya. Yakni Sullyoon dan menurut pandangan Bae, Younghoon juga menaruh ketertarikan pada Sullyoon namun gadis cantik itu terlalu polos untuk menyadari dua pria tampan itu tengah mencoba mencuri perhatiannya.

Sullyoon nampak menolehkan pandangannya, mencari seseorang dengan sedikit gelisah terpatri pada wajah cantiknya. Kemudian ekspresi itu tergantikan dengan ekspresi cerah yang nampak menggemaskan saat menemukan Bae menatapnya.

"Jinsol-ie!" Sullyoon mengeluarkan nada lucunya tatkala menyebutkan nama Bae, bagaimana pupilnya melebar menggemaskan terpaku kepada Bae dan senyuman lebar yang membuat Bae mendengus gemas. Dirinya membuat kode dari tangannya supaya Sullyon mendekat kearahnya.

"Kak, karena tugas aku selesai aku mau nyamperin Jinsol-ie ya?"  Sullyoon nampak meminta izin, dirinya mendongak menatap Younghoon dan Sunwoo yang terfokus saling memandang dengan tajam namun sayang dimata gadis itu malah melihat mereka seperti saling membalas tatapan penuh cinta. Jangan tanya kadang se error apa persepsi seorang Seol Yoon-a.

"Ah, iya" Younghoon dan Sunwoo tergagap menghadapi Sullyoon, keduanya mengalihkan pandangan kepada Sullyoon beberapa orang berbisik mengenai seberapa beruntung Sullyoon bisa mendapatkan perhatian kedua pemuda tampan itu.

Sullyoon yang mendapatkan izin keduanya tanpa menunggu langsung berlari kecil kearah Bae yang langsung membuka tangannya, Sullyoon mendekatinya dan segera membalikan badan untuk mempertemukan punggungnya pada tubuh bagian depan Bae.

"Kok gini?" Tanya Bae menaruh tangan pada kedua sisi pinggul Sullyoon.

"Kamu bau keringat tahu" Sullyoon menjawab dengan santai membuat Bae terawa kecil dia pun langsung saja mengeratkan tangan di perut Sullyoon lantas memeluk tubuh sang tertua dari belakang, menaruh dagunya di bahu sang gadis.

"Iya, lu wangi bayi" Gumam Bae sembari men duselkan hidungnya pada bahu si cantik yang nampak merenggut.

"Aku lebih tua dari kamu" Protes Sullyoon mencubit main-main tangan Bae di perutnya. Bae hanya tertawa kecil menanggapinya dengan beberapa orang yang memandang interaksi keduanya dengan putaran mata malas.

Hal ini adalah pemandangan bias bagi orang-orang yang berada di ekskul dance, dua sahabat itu tidak akan segan untuk memamerkan seberapa dekat mereka dan hal yang cukup mengejutkan adalah.

Seorang Bae Jinsol yang bar-bar seperti monster bisa bersikap sangat kalem jika bersama seorang Seol Yoon-a.

***


Pulang sekolah sehabis ekskul merupakan hal yang cukup melelahkan apalagi Bae harus pulang menaiki bis. Untungnya karena ini waktu pulang ekskul isi bis tidak akan begitu penuh sesak.

Langkah Bae bersandingan dengan Sullyoon, dirinya menatap bagaimana matahari yang tadinya terik telah berubah jadi lebih sejuk dengan semburat oranye yang cantik menjadi pertanda hari telah sore.

Dirinya memandang lurus ke depan dimana halte hanya tinggal beberapa meter didepannya, beberapa anak eskul telah menunggu di sana. Dirinya menggenggam tangan Sullyoon membuat si cantik agak terkejut.

"Agak rame di halte, ntar lo ke gencet" Bae berujar tanpa menunggu Sullyoon bertanya. Sullyoon menatap kerumunan itu lantas membalas menggenggam tangan Bae.

Inilah yang membuat Sullyoon betah bersama Bae, perlakuan Bae yang manis berbanding terbalik dengan bagaimana sikap perempuan itu kepada orang-orang. Sullyoon menyukai bagaimana sikap Bae berbeda dari yang diberikan gadis itu kepada orang lain.

Karena itulah, Seol Yoon-a mencintai Bae Jinsol.

Saat sampai di halte, orang-orang nampak memandang keduanya. Tak sedikit laki-laki bersiul melihat Sullyoon dan itu jelas membuat Bae sedikit meradang. Mempunyai teman yang cantik itu memang keberuntungan dan kesialan untuk Bae.

Tatapan Bae diarahkan begitu tajam pada para laki-laki itu. "Diem atau lidah lu gua tarik keluar"

Seorang laki-laki nampak tertawa menanggapinya. "Oh jadi lo ngajak gua gua cipokan? Yah gak dapet si cantik dapet monsternya aja gak papa". Pria yang cukup terkenal blangsak di kelas 11 itu mendekati Bae dan memasukan tangan di kedua saku celananya.

"Sembarangan mulut lo ya? Pernah kena pukul gak?" Tanya Bae meradang, ucapan pemuda itu jelas menyalakan sumbu di puncak kepala Bae. Sullyoon nampak mengintip dari bahu Bae dan menemukan sang sahabat telah meremas genggaman tangannya.

"Dipukul sama lo? Cewek lembek kaya li mana sakit kalo mukul" Tawa meledak dari pria tersebut dan kedua temannya. Hal itu jelas membuat Bae semakin berang.

Dia melepaskan genggamannya dari Sullyoon dan dengan cepat menghantamkan sebuah kepalan tangan dengan keras pada pipi pemuda itu membuat yang di pukul mundur. Belum sempat memproses bahunya telah ditarik oleh Bae membuat pria itu menunduk dengan oleng.

Sebuah hantaman dari lutut Bae diterimanya pada perut yang membuat pemuda itu meringis kesakitan. Bae menjauhkan dirinya dari lelaki yang tengah berlutut tersebut dengan tangan yang memegang perut. Erangan sakit terdengar membuat Bae mendengus.

"Maaf, gua lembek soalnya baru latihan jadi gak bisa lebih kuat" Tepat saat Bae mengatakan itu. Bis datang.

Bae berbalik memandang Sullyoon yang nampak terpaku melihat kondisi pemuda brandal tersebut. Bae merubah pandangannya melembut dan menggenggam lembut tangan Sullyoon. "Ayo pulang, bis nya udah dateng"

Bae tanpa menoleh langsung menuntun Sullyoon menaiki bis begitupun siswa-siswi yang menunggu. Meninggalkan siswa itu bersama beberapa temannya.

Well sekarang setidaknya pemuda itu tahu alasan mengapa Bae dipanggil Beast oleh penghuni MIXXSCHOOL. Poor him.

Beauty And The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang