♡ [1.➹ Back ➹] ♡

7.7K 455 11
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Aletta terbangun dengan keringat bercucuran. Ia tau jika itu bukan mimpi karena ia bisa merasakan sakit, marah, kecewa dan perasaan perasaan lainnya.

"Nona, ada apa? Kenapa anda terbangun dengan wajah berkeringat?" Tanya dayang pribadi Aletta, Firn.

Mata Aletta membola karena ia ingat jika Firn sudah tiada karena kereta kuda yang di tumpangi Firn jatuh ke jurang saat akan pergi ke desa.

"Firn" Panggil Aletta dengan mata berkaca kaca.

"Nona! Kenapa anda menangis?!" Ujar Firn dengan panik.

Aletta menggelengkan kepala nya seraya tersenyum lebar.

Firn tertegun melihat senyuman majikannya. Seumur umur baru kali ini Firn melihat Aletta tersenyum dengan lebarnya.

"Nona, teruslah tersenyum seperti itu karena anda sangat cantik jika tersenyum" Kata Firn dengan nada lembut.

Pipi Aletta sedikit memerah mendengar pujian yang Firn keluarkan.

Firn terkekeh kecil melihat wajah sang junjungannya yang malu malu itu. Namun, dalam hatinya ia berharap nona nya bisa terus tersenyum seperti itu.

"Firn, sekarang tanggal berapa?" Tanya Aletta.

"Sekarang tanggal 25 , non" Kata Firn.

Aletta terpaku sejenak. Artinya ia kembali sebelum pertunangan itu terjadi. Dan untuk saat ini yang akan Aletta lakukan adalah mencegah pertunangan itu agar tidak terlaksana kan.

"Baiklah. Lalu, Firn bantu aku bersiap, aku akan pergi ke taman Florencia" Kata Aletta.

Firn menganggukkan kepalanya dan ia pun membantu Aletta untuk bersiap.

➹➹

Saat ini Aletta berada di taman Florencia.

Taman Florencia adalah taman yang berada di belakang kediamannya dan jarang orang dari kediaman utama datang ke taman ini.

Aletta menghirup udara segar dari taman Florencia.

Aletta termenung mengingat kehidupan sebelumnya, ia memutar ulang memori di otaknya dari awal pertemuan dengan calon tunangan nya lalu bertunangan dan setelah itu ia mati di tangan sang tunangan pula.

Aletta menghela nafas.

"Kenapa kau menghela nafas?" Tiba tiba suara berat seseorang terdengar dan itu membuat Aletta terkejut.

Aletta pun melihat ke arah sumber suara dan yang berbicara adalah sosok laki laki dengan badan tinggi besar, mata violet, dan rambut putihnya. Dan ia tau jika itu kakak pertamanya, Geordan Alexander Rannes.

Aletta mengernyitkan dahinya karena ia sedikit bingung kenapa Kakak nya ini kemari.

"Jangan menunjukkan raut seperti itu, kau sangat jelek" Kata nya dengan datar.

Aletta pun kesal "kau pun juga jelek, kak!" katanya dengan tatapan kesal yang terarah kepada Geordan.

Geordan terkejut mendengar Aletta membalas perkataan nya. Namun, di dalam lubuk hatinya, ia sangat senang bisa berbicara seperti ini dengan adik perempuan nya. Ia selalu menahan keinginannya untuk tidak berbicara kepada adiknya, Aletta. Karena gadis itu sangat pemalu, bahkan terhadap keluarganya sendiri.

"Hei anak kecil! Kakak mu ini adalah pria kedua yang ingin dijadikan menantu oleh para nyonya bangsawan di Kekaisaran kita ini" Katanya dengan sedikit sombong. Namun, wajahnya tetap datar.

Aletta bingung dengan kakaknya ini. Ia sedang memamerkan dirinya. Namun, tak ada senyuman percaya diri.

"Sangat percaya diri sekali anda tuan Geordan yang terhormat" Sinis Aletta.

"Percaya diri itu diperlukan" Katanya dengan wajah datar.

Aletta mendengus mendengarnya. Karena secara tak sengaja, Geordan menyindir nya.

"Kenapa raut wajahmu seperti itu?" Tanya Geordan.

Aletta menormalkan raut wajahnya. "Secara tak sengaja kau menyindir sikap ku, Kak" Katanya.

"Agar kau sadar"

"Aku sudah sadar, kak. Maka dari itu aku berbicara dengan mu seperti ini. "

"Hm"

Aletta berdecak dengan keras membuat Geordan menepuk mulut Aletta. "Jangan berdecak keras. Kau itu Lady bangsawan" Kata Geordan.

"Baiklah baiklah" Ujarnya dengan malas.

"Bagus"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 14 April 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ]Where stories live. Discover now