PERKARA HEWAN PELIHARAAN

1.1K 108 22
                                    

☁️~~•⭐🌙•~~☁️

"Lelaki sejati, adalah lelaki yang tidak mengajak kepada keburukan yang akan berakhir kepada neraka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Lelaki sejati, adalah lelaki yang tidak mengajak kepada keburukan yang akan berakhir kepada neraka. Namun, lelaki sejati adalah lelaki yang mampu membimbing seseorang yg dicintainya kepada jalan yang lurus hingga menggapai jannah-Nya bersama."by Author

***

Seusai salat Dzuhur, saat ini para santri tengah istirahat. Keadaan kantin penuh dengan kerumunan karna jam tlah menunjukkan jam makan siang.

Bahkan banyak pula santri yang rela mengantri lama di Aula makan demi menuntaskan rasa lapar yang melanda perut mereka.

Termasuklah seorang perempuan yang memutuskan pergi ke Ndalem seperti biasa untuk makan siang.

Di Ndalem, tepatnya di dapur, Uma dan Syifa hampir menyelesaikan menu masakan mereka hari ini.

Namun, tiba-tiba Uma teringat sesuatu hal. "Astagfirullah!!"ucap Uma

"Kenapa Uma??"tanya Syifa heran.

"Uma lupa mau nganterin makan siang buat Aba. Duh, mana masakan kita belum selesai lagi. Gimana nih??!"resah Uma.

Syifa terkekeh. "Owalah kirain ada apa Uma. Gapapa, ini biar Syifa aja yang selesaikan masakannya. Lagian tinggal satu masakan lagi kok Uma."ujar Syifa menenangkan Uma.

"Gapapa nih Uma tinggal?"tanya Uma seraya memasukkan makanan kesukaan Aba di kotak bekal makanan.

Sementara Syifa mengangguk untuk meyakinkan Uma. Uma pun tersenyum. "Makasih ya Syif. Yaudah Uma mau nganterin makanan buat Aba dulu. Assalamualaikum."pamit Uma

"Waalaikumsalam Uma."

Selang beberapa detik kepergian Uma, Zahra datang menghampiri Syifa di dapur.

"Syif!"panggil Zahra

"Naon?? Udah selesai tugasnya??"tanya Syifa dengan tangan yang masih sibuk memasak makanan.

Zahra mengangguk seraya tersenyum. "Heeh udah selesai Syif."jawab Zahra.

"Oh iya Syif. Kalo udah selesai...udah boleh pulang kah??"tanya Zahra.

"Udah sih kalo kata Uma."jawab Syifa santai.

"Hmmm, aku boleh pulang duluan gak Syif??"tanya Zahra dengan raut wajah tak enak.

"Boleh atuh, emang kenapa?? Kok kamu kayak buru-buru gitu??"tanya Syifa heran akan tingkah temannya itu.

"Anuu... aku lupa ada janjian buat kerjain tugas kelompok hari ini. Jadi, maaf ya Syif gak bisa nemenin kamu."sesal Zahra karna tak bisa menemani Syifa dan harus meninggalkan Syifa sendirian di Ndalem.

GARIS TAKDIR YANG MUTLAK (On Going)Where stories live. Discover now