"Akhirnya wony ngerasain ciuman." Wonyoung tersenyum sambil membenarkan posisinya.
"Wony maaf tadi itu-"
"Ruru gak usah minta maaf, soalnya wony yang mau kok." Wonyoung malu-malu kucing.
Penasaran sama kelanjutannya?
Yuk baca aja :)
"Ruru, wony bosen ih." Wonyoung mengganti chanel tv berulang kali.
"Terus mau apa?"
"Main keluar yuk?" Ajak wonyoung semangat, "mumpung papi lagi dinas luar, jadi gak bakal dimarahin."
"Gak won, ntar kalo ketauan bisa-bisa aku yang dipecat."
Wonyoung mempoutkan bibirnya, "nonton film horor mau gak?"
"Emang berani?"
"Berani! Wony gak takut, seru tau." Wonyoung langsung memilih-milih film horor koleksi papinya, "ini aja ah."
Wonyoung langsung berlari, duduk di samping haruto.
Film pun dimulai...
"Ruruuuu~" Baru juga berjalan 10 menit, wonyoung sudah berteriak histeris saat hantu muncul di layar.
"Katanya gak takut?"
Hwaaaaaa~
"Ruruuu!" Wonyoung memeluk haruto erat, badannya sedikit bergetar karena ketakutan.
Haruto duduk dengan tegang, bukan karena filmnya. Tapi posisi wonyoung yang malah duduk di pangkuannya sambil memeluk haruto erat. Gimana kalo ada yang liat? Pasti pada mikir yang enggak-enggak.
"Matiin aja ya filmnya? Kamunya aja takut gini."
"Iya matiin aja, wony gak sanggup liat hantunya."
"Ya udah bangun dulu." Perintah haruto.
Namun wonyoung malah menggeleng tetap dalam posisinya, "wony takut, gendong aja sambil matiin tv nya."
Astaga! Haruto harus bener-bener sabar jagain majikannya ini. Akhirnya haruto jalan sambil gendong wonyoung. Dia langsung matiin tvnya.
Haruto melirik jam dinding, sudah menunjukan pukul 8 malam, "aku pulang dulu ya won? Udah malem."
"Ih jangan pulang, ruru nginep di sini aja ya? Wony gak ada temen." Wonyoung menggeleng.
"Kan ada bibi lee sama pak kim."
"Mereka kan gak bisa nemenin wony bobo di kamar." Rengek wonyoung, "kalo ruru kan bisa."