Tiara

15 10 1
                                    

Disisi lain dari keluarga Nalen, ada Tiara ama grace aka sahabatnya yang habis balik atau bisa dibilang gelud di depan stand martabak.
Tiara terlihat nahan nangis.
Grace tentu peka.
"Udah lu gausah pikirin kata dugong tadi"
Kata Grace, berusaha memecah suasana.
Tiara tersenyum tipis.
"haha iya nih, mikirin mulu gue ama ucapan dugong"
"Biarin, dia gatau masalah keluarga lu, mereka smua mah sotoy"
Grace berusaha menenangi sahabatnya.
"hmm"
Tiara hanya berdeham, sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tiba tiba.
"Eh, tapi yang jualan martabak, kok kek gue kenal ya"
"hmm siapa?"
tanya Tiara mulai tertarik dengan topik yang jualan martabak

"itu loh, gue kek kenel atau familiar gitu sama yang jualan"
Jawab Grace.
"Ooh, Nalendra itu, dekel kita"
"Demi apa? pantes gue kek kenel"
jawab Grace mengerti.
"Eh kok lu tau itu si nalen?"
Tanya Grace mulai mengeluarkan mata suspicious nya.
"hm? oh tau lah"
jawab Tiara santai.
"Naksir lu?"
"Bego, yakali ama ketua geng motor, eh tapi motornya lagi disita si..."

"KOK LU TAU SI?!"
Terkejut. Benar terkejut si Grace, soalnya sahabatnya yang notabane nya biasanya bodoamat ama cowo, sekarang malah tau ritunitas si penjual martabak.
"Tau apa?"
Tiara bingung, napa nih anak kaget bet.
"Tentang si nalen nalen itu"

Tiara terdiam.

"Gue balik duluan ya, bye, love u"
"eh anjing jangan kabur"
"Lu ngomong lagi atau gue cipok?"
Grace kicep. Dia gamau di cipok, apalagi modelan Tiara. Yakali di cipok cewe, harga diri dia kemana woii.

Tiara senyum, seneng, kalau sahabatnya langsung kicep.
"bai bai baby"
Lambai Tiara.

Grace? Takut, merinding
"njir tadi nge sad, sekarang keluar jiwa lesbinya, bipolar keknya..."

















"Tiana, kakak pulang"
"Iya kaa"
jawab sang adik.

"Martabaknya mana ka?"
Tanya Tiana, ngeliat kalau tangan si kakak, benar benar kosong.
"Ah sial, iya kakak lupa, tadi tukang martabaknya tutup"
bohong Tiara.
"Yaelah"
Tiana langsung lesuh.

"Terus kenapa pulangnya lama dah?"
"hmm?"
Tiara? gabisa jawab sama sekali, gatau dia harus jawab apa.
"Kenapa pulangnya lama?"
Ulang Tiana.
Sebelum Tiara jawab, Tiana langsung motong pembicaraan nya.
"Kakak ga minum minum lagi kan?"

"Ga lah, tobat gue cill"
Jawab Tiara, sambil cengengesan.
"Baguslah"
Tiana langsung meluk kakaknya.
"Kalau ada masalah cerita aja ka, jangan malah minum minum. Mumpung aku masih ada, aku bakal dengar cerita kakak"

Tiara langsung melepaskan pelukannya, karena kaget Tiana berucap seperti itu.
"Heh, apaan tuh mumpung mumpung, gaada, gaada, kamu bakal bareng kakak terus. Jangan pergi duluan, nanti kakak bareng siapa?"

"Makanya cari cowo ka, atau ga tuh ka Grace, pacarin aja"
"Mau si, aku pacarin si Gra-"

"shh, goblok ah malah jadi lesbi"
"lah kamu duluan yang bilang beg-"
"udah ah aku mau tidur dulu"

"hmm"
Tiara hanya berdeham sambil melihat adiknya, menuju ke kamarnya.
"OH IYA KA, BSK AKU KONSULTASI YAA"
teriak Tiana.
"IYAA, UDAH BOBO AJAA"
teriak Tiara.

Tiana sekarang tertidur.
Akhirnya Tiara sendiri. Lagi.

Tiara membuka handphonenya.
Membuka kontaknya, dan segera menelpon seseorang.

dit dit
"hallo??"
"hallo ma??"




END CHAP.2
JANGAN LUPA VOTE+FOLLOW YAA, BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT NULIS HSHS

Martabak Where stories live. Discover now