÷

50 3 0
                                    

SESEORANG memasuki salah satu ruangan petinggi perusahaan ini dan raut wajah yang senang, karna dia akan bertemu dengan kekasihnya nya.

"Hai hongjoong" sapa nya dan berjalan ke arah tempat hongjoong sedang mengerjakan tugas nya, "kenapa kau tidak mengabari ku selama tiga hari ini, apa kau tidak perlu sentuh dari ku?" Goda nya sambil menyentuh bibir hongjoong, dengan kasar hongjoong menepikan tangan umji dari bibir nya, "aku sedang berkerja sekarang tidak bisa kah kau membiarkan ku berkerja dengan tenang " ketus nya, umji langsung berdiri heran dengan sikap hongjoong yang akhir akhir ini aneh.


"Hongjoong kau kenapa? Apa aku ada salah?" Tanya lembut nya dan mendapatkan tatapan tajam dari Hongjoong, "aku selalu seperti ini jika kau ingin tau, kesalahan mu adalah kau menyembunyikan jika kau sudah menikah" jawab nya dengan tegas, hongjoong baru tau jika umji sudah menikah itu pun dari seonghwa, "apa itu salah? Kau juga sudah menikah bukan, lantas kenapa kita bisa bersama saja. Aku meninggalkan suami ku dan kau meninggalkan istri mu bukan kah itu takdir kita " balas nya dengan berani, seolah olah perkataan nya itu benar saja.


Hongjoong berdiri dari duduk nya,dia berdiri tegak di depan umji dengan jarak yang lumayan dekat, "salah nya itu ada di diri mu, kau terlalu cepat mempercayai laki laki. Dan kau seperti lintah yang haus akan harta dan kuasa bukan? Simpel sekali kau mengatakan untuk meninggalkan, apa kau tidak ingat bagaimana perjuangan mu merebut suami orang? Dan takdir kita tidak akan pernah bersama, camkan itu " kata nya, hongjoong memasukkan tangan nya kedalam saku celana nya, "hongjoong bukan kah kau mencintai ku dan kau mengatakan jika kau tidak mencintai seonghwa, akan lebih baik jika kita bersama bukan" umji berusaha keras untuk membuat hongjoong berubah pikiran.


"Kau mempercayai perkataan ku? Wah aku melihat sisi kemurahan mu ternyata. Aku tidak pernah benar benar mencintai mu, aku akan tetap mempertahankan rumah tangga ku yang sekarang" kagum hongjoong jika umji mempercayai perkataan nya ternyata umji bukan lah gadis yang pintar menurut nya, "kau membohongi ku? Kenapa apa karna seonghwa, hongjoong aku tidak bisa mempercayai ini" merasa jika hongjoong berbohong pada nya karna dia sudah memberikan semuanya kepada hongjoong yang bahkan bahkan harga diri nya, "aku sudah memberikan kepada mu semua nya Joong, apa itu tidak cukup jika aku membuktikan jika aku mencintaimu " lanjut nya sambil memukul dada hongjoong.


Hongjoong menahan tangan umji yang memukul dada nya, "kau tidak terima dengan fakta itu, dan juga lagi aku tidak meminta harga diri mau tapi kau memberikan nya percuma bukan" balas nya membuat umji semakin merasa jika dia sudah di bohongi oleh perkataan hongjoong dia Minggu lalu, "ini tidak bisa ku percaya, kau berbohong bukan, KATA KAN PADA KU JIKA SEMUA ITU BOHONG!" Pekik nya dan menarik kerah jas hongjoong, suara yang melengking itu membuat hongjoong kesal dan dengan spontan dia mendorong tubuh umji untuk menjauhi nya, "tapi itu semua fakta yang harus kau terima Noona" umji melihat siapa yang berbicara itu, dan dia melihat seonghwa yang baru saja masuk kedalam ruangan.


Umji jelas kaget dan di tambah hongjoong langsung menghampiri seonghwa yang sudah duduk di sofa yang ada di sana, "sekarang kau boleh keluar, kau sudah mengetahui nya bukan" usir hongjoong pada umji yang masih menangis di tempat nya tadi, dia merasa terkhianati oleh perkataan hongjoong "keluar lah bau murahan mu itu menusuk indra penciuman ku" seonghwa menutup hidung nya.


"Seonghwa tunggu saja pembalasan ku" desis nya dan berjalan keluar tak lupa membanting pintu, untuk pintu itu kaca jadi tidak akan bisa berbunyi walaupun sudah ditutup kencang.


"Kau datang di waktu yang tepat, apa kau sudah makan siang" tanya hongjoong yang duduk di sebelah seonghwa, "belum aku baru saja menyelesaikan pemotretan,dan setelah ini aku akan datang ke acara teman ku" kata nya, dia masih lelah dua hari ini jadwal nya benar padat dari menghadiri show dan live atau pun pemotretan nya, menjadi selebgram membuat nya lelah. seperti nya dia akan naik tingkat karna jadwal nya hampir sama dengan artis lain.


"Bagaimana kalau kita makan bersama dan aku juga akan mengantarkan kau ke acara show?" Tawar nya, seonghwa langsung memeluk hongjoong dari samping hal ini seperti mimpi untuk nya karna hongjoong jarang sekali memberikan perhatian, "ya aku mau, tapi apa kau tidak sibuk?" Dia tidak ingin merepotkan hongjoong sedikit segan saja "tidak aku bisa menyuruh sekretaris ku mengerjakan nya" jawab nya dan mengajak seonghwa pergi dari ruangan untuk menuju ke mobil.


Setelah selesai makan hongjoong akan mengantarkan seonghwa ke lokasi show nya sekarang, "dengan siapa kau show sekarang?" Tanya hongjoong yang masih sibuk menyetir, "bersama sinb dan juga Wooyoung, why?" Jawab nya, sebenarnya hongjoong tidak mengenal siapa yang di sebut oleh seonghwa tapi dia mengaguk saja, "tidak ada, dalam acara apa?" Hongjoong berusaha untuk tetap membuka topik, dia kan mencoba untuk membuat diri nya bisa menjadi yang terbaik untuk seonghwa.

"Wawancara tentang brand yang baru keluar, mungkin akan bermain sedikit" jawab nya, mungkin acara ini akan sedikit lama. "Baik lah, boleh kah aku melihat teman mu?" Hongjoong ingin melihat bagaimana teman seonghwa,dia juga ingin mengetahui bagaimana seonghwa berkembang di dalam lingkungan nya, "why, aku tidak berselingkuh, gak perlu khawatir " seonghwa langsung teringat saat dia membawa Abang nya ke rumah dan langsung di tuduh sepihak.



"Gk,aku hanya ingin melihat bagaimana sikap teman mu kepada mu" jawab nya seonghwa pun mengizinkan jika niat Hongjoong baik. Hongjoong berjalan di belakang seonghwa yang memasuki gedung yang akan menjadi tempat nya syuting, banyak karyawan di sana yang membungku pada nya dan seonghwa dia hanya membalas nya dengan senyuman. Siapa yang tidak kenal dengan seorang Kim hongjoong, semua orang jelas mengenal nya sebagai pengusaha yang terkenal bersih.




Seonghwa masuk ke dalam ruangan yang sudah di khusus kan untuk nya, "SEONGHWAAAA~" teriak panjang yang di keluarkan Wooyoung dan tak lupa Wooyoung juga berlari ke arah seonghwa yang masih berdiri di depan pintu, dan memeluk seonghwa "Wooyoung,lep-askan" kata nya yang mulai sesak dengan pelukan kencang itu, "maaf maaf, dengan siapa kau kesini?" Tanya Wooyoung,dia orang yang sangat pelupa jadi dia tidak tau jika itu hongjoong, "aku pergi bersama hongjoong " jawab seonghwa yang membuat nya kaget, apa ini tumben sekali apa hongjoong sudah berubah? Itu lah pikir nya biasa nya hongjoong tidak pernah mengantar seonghwa kadang hanya datang dan memberikan selamat, tapi kali ini.




"Wow, miracel dari mana ini?" Tanya nya pada seonghwa yang bingung, "ah sudah lah, ayo kita siap siap untuk memulai acara nya" ajak seonghwa dan Wooyoung hanya menurut, dan hongjoong hanya menunggu seonghwa disana.





Wooyoung mengira jika hongjoong cuman akan mengantarkan seonghwa tapi dugaan nya salah karna hongjoong menunggu seonghwa dari awal acara hingga akhir, Wooyoung menelpon San, "San kau tau hongjoong ada di lokasi acara ku kali ini" kata nya pada San yang ada di sebrang sana, "bagaimana acara pertama mu? Mengesankan?" Tanya San membuat Wooyoung kesal, "San aku mengatakan jika hongjoong ada di sini, apa mereka sudah baikan, bukan kah mereka bertengkar" kesal nya pada San yang mengabaikan nya, "aku juga tidak tau,jadi ak-" belum juga sudah berbicara telfon langsung di matikan oleh nya, "tidak seru sekali untuk di ajak gibah".





"Wooyoung bagaimana kesan pertama mu?" Tanya seonghwa pada Wooyoung yang sedang menggerutu, ya Wooyoung baru saja ikut dalam hal seperti ini atas tawaran seonghwa, "cukup menyenangkan Hyung, ah Hyung apa hongjoong tidak kasar kan dengan mu?" Ucap nya, "tidak dia sudah banyak berubah sekarang, sudah lah semua nya sudah baik" kata nya, Wooyoung hanya mengangguk dan dia melirik ke arah ujung ruangan,dia melihat jika ada yang memotret mereka dari jauh, tapi Wooyoung memilih bodoh amat.




"Hyung apa pengemar mu tau jika kau sudah menikah?" Tanya nya tiba tiba saat hongjoong datang, "belum, aku akan menunggu hongjoong saja yang bertindak " jawab nya dia hanya menunggu keputusan hongjoong dan juga lagi dia tidak masalah yang penting karir nya berjalan lancar, "hongjoong,,,, Wooyoung aku pulang dulu ya sampai jumpa " pamit nya yang meninggal Wooyoung yang masih memperhatikan orang yang sejak tadi mengambil gambar mereka.



Dia mendekati orang itu, "yak, kenapa kau mengambil gambar kami" tanya nya yang sudah di depan orang tersebut, "aku seorang photografer " jawab nyayang kaget "jika seperti itu kenapa kau tidak meminta kamu bergaya, menyebalkan, ucap nya dan meninggal orang itu.


















See u



slow to 깨닫다Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang