six

370 32 1
                                    

...dengan ini, aku menyatakan Seokjin dari keluarga Kim, Putri dari Perdana Menteri Kim Sanghoon, adalah pasangan putraku dari Ratu Park yaitu Pangeran Namjoon. Mulai hari ini Seokjin akan memiliki gelar Putri Kerajaan dan seluruh keluarga Kim adalah keluargaku juga...

"Sesuatu menganggumu?"

Seokjin berhenti mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan besar di istana ketika ia mendengar sang pangeran bicara padanya. Seokjin lantas menoleh ke arah Pangeran Namjoon yang kini duduk berdampingan dengannya.

"Aku baik-baik saja"

Tidak sepenuhnya baik-baik saja. Seokjin merasa sedikit pusing dengan gulungan kepangan rambut panjangnya sekarang. Belum lagi hiasan bermacam yang dikenakan pada kepalanya. Setidaknya Seokjin mengerti bahwa ragam pernik berat yang dikenakan pengantin wanita saat hari pernikahan masih tidak ada apa-apanya dibanding beratnya menjaga rumah tangga.

Pernikahan.

Seokjin tidak pernah membayangkan jika dirinya akan menikah dengan keluarga kerajaan. Meski dirinya terlahir dengan darah bangsawan paling murni, Seokjin tak pernah terpikir bahwa ia akan dipinang oleh seorang pangeran. Namun, semua itu nyata adanya hingga kini dirinya duduk di kursi pelaminan bersama dengan sosok pangeran kerajaan.

Pangeran Namjoon-Pria yang merengkuh tubuhnya saat Seokjin pikir jika hidupnya akan berakhir.

Seokjin hanya ingin pergi mengunjungi makam pengasuhnya saat kecil dulu. Tidak pernah terbayangkan bahwa perjalanan yang biasa ia lakukan berubah menjadi perjalanan yang mengerikan. Semua tewas pada hari itu, termasuk Seokjin pikir juga dirinya. Perampok itu menendangnya, memukulnya tepat di kepala, dan bahkan pisau tajam itu menggores pinggangnya dalam ketika Seokjin ingin menyelamatkan pelayannya sendiri.

"Tapi kau terus melamun" ucap Pangeran Namjoon kembali.

"A-aku..." jawaban Seokjin terputus sejenak. "Hanya sedang memperhatikan semuanya"

Seokjin memandangi seluruh ruangan istana tempat perayaan pernikahannya dengan Pangeran Namjoon dilakukan. Istana utama tampak sangat ramai dan penuh dengan orang-orang bersuka cita atas penyatuan keluarga kerajaan dengan bangsawan dengan garis keturunan paling murni. Raja dan Ratu-mertuanya-duduk berdampingan dengan bahagia dengan kedua orang tuanya.

Seluruh pejabat istana dan bangsawan lain ada di bangunan istana ini. Mereka dijamu dengan hidangan terbaik yang bisa untuk disajikan. Pakaian yang mereka kenakan begitu indah seperti belum pernah dipakai sebelumnya. Kegembiraan terpancar dari wajah bersih dengan penuh riasan cantik itu. Semua orang yang hadir dalam istana hari ini tampak berbahagia merayakan pernikahan Seokjin dengan Pangeran Namjoon.

Apakah semuanya sungguhan atau hanya dipenuhi kepalsuan?

Meski wajah-wajah itu tampak gembira, ia tidak akan lupa ketika wajah-wajah yang sama itu pernah memandangnya dengan hina. Pada hari ketika Seokjin kehilangan seluruh pelayan dan pengawalnya, ia pikir dirinya juga akan kehilangan nyawanya. Namun, Seokjin bahkan juga kehilangan kehormatannya sebagai gadis bangsawan.

Semua orang yang hadir pada pernikahan dirinya dengan Pangeran Namjoon berucap doa baik untuk keduanya. Namun, semua orang yang hadir itu pernah berucap buruk tentang kehormatannya. Mereka berucap bahwa Seokjin bukan lagi gadis bangsawan terhormat, para perampok keji itu telah menghinakannya.

"Kau tidak perlu memperhatikan semua itu" ujar Pangeran Namjoon menanggapi jawaban dari Seokjin.

Seokjin tahu. Seokjin malah sangat ingin mengabaikan semuanya. Hari itu dirinya kehilangan banyak hal. Namun, Seokjin tak bisa abai ketika kehormatan keluarganya juga ikut perlahan menghilang.

Trait [NamJin]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora