♡ [3.➹ Nona & Panther hitam ➹] ♡

6.6K 396 1
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sudah seminggu Aletta dan Vien selalu bersama kemana pun. Jika ada Aletta maka selalu ada Vien.

Untuk Treston, ia kembali ke menara sihir setelah tiga hari menitipkan Vien kepada Aletta.

"Vien, kenapa namamu Vien?" Tanya Aletta dengan asal.

Jika Aletta seperti ini ia berarti sangat bosan dan membutuhkan sebuah hiburan.

Vien diam, karena jika ia mengaum Aletta akan menanyakan pertanyaan asal lagi.

Aletta menghembuskan nafasnya. Ia cukup bosan hari ini karena tak ada lagi kegiatan lain.

Sebenarnya ada beberapa undangan pesta teh di kediaman beberapa bangsawan. Namun, Aletta malas jika hadir, karena di sana akan banyak orang licik, penjilat, penyindir, bahkan perancang cerita berkumpul.

"Vien, apakah kau tidak bosan? Aku bosan, Vien. Tapi, aku bingung harus melakukan apa agar mengusir kebosanan ini" Katanya dengan nada kesu.

Vien pun menarik gaun yang Aletta kenakan dan membawa gadis itu menuju taman Florencia. Namun, Vien menyeret Aletta menuju pintu yang tertutupi oleh tumbuhan merambat sehingga pintu itu tidak terlihat jika kita tidak menepikan tumbuhan merambat itu.

Aletta sedikit terkejut ketika Vien membawanya kesini.

"Panther yang sangat pintar" Puji Aletta sembari mengusap dagu Vien.

Aletta pun membuka pintu itu dan ternyata pintu itu menuju ke arah hutan.

Vien dan Aletta pun mengikuti jalan setapak yang memang sudah ada ketika mereka membuka pintu.

Aletta melihat sekeliling hutan dan ia dapat melihat banyak hewan hewan kecil yang berlarian.

Vien mengikuti Aletta dari belakang gadis itu.

Saat mereka berdua menyusuri hutan tiba tiba saja ada sekelebat cahaya berwarna hijau yang mengarah ke Aletta.

Aletta menghindari cahaya hijau itu. Dan cahaya itu malah mengenai tumbuhan di belakangnya yang membuat tumbuhan itu berubah menjadi monster tumbuhan yang bisa memakan manusia ataupun hewan.

Vien mengaum dan monster tumbuhan itu hancur karena auman keras Vien.

"Kerja bagus sayangku" Puji Aletta dengan riang.

Ya, Aletta akui, ia cukup terlindungi dengan adanya Vien di sekitarnya. Vien bisa merasakan bahaya yang mengincarnya dan Vien bisa menghancurkan sesuatu yang berbahaya untuknya.

"Menakjubkan" Kata seseorang yang muncul dari kegelapan.

Vien berdiri di depan Aletta dengan menggeram kepada seseorang itu.

"Tenang" Bisik Aletta dengan suara yang sangat pelan. Namun, Vien yang memiliki pendengaran yang tajam, ia bisa mendengar bisikan Aletta. Ia hanya berhenti menggeram tapi ia tetap tak menurunkan tingkat kewaspadaan nya.

"Siapa kau?" Tanya Aletta.

Seseorang itu muncul di hadapan Aletta dan Vien. Dan itu adalah seorang perempuan dengan rambut hijau muda panjang dan mata emerald nya. "Aku?" Tanyanya. "Aku Renyx, penjaga hutan ini" Katanya.

Aletta menganggukkan kepalanya. "Aku Aletta Cleodora Rannes dan ini" Kata Aletta menunjuk Vien. "Temanku, Vien" Lanjutnya.

" Kasihan sekali anda hanya di anggap teman saja tuan "

Princess Aletta [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang