11

62 9 2
                                    

11

“Dimas terduduk di sebuah Balkon sambil menatap indahnya Bintang dan bulan yang menyinari kegelapan dimalam itu”

"Mas aku masih ingat janji aku sama Mas yang dimana Mas pernah nyuruh aku untuk jangan jadi bintang karna Mas ngk mau ditinggalin sama aku".Ucap Dimas pada dirinya sendiri

“Dimas lantas lalu tersenyum pada dirinya sendiri”

"Mas aku ngk jadi bintang tapi kenapa Mas yang pergi ? Mas sengaja yah buat bikin aku nyari Mas sampai keujung dunia".Tanya Dimas pada dirinya sendiri sambil menatap binatang

"Mas aku janji aku bakal nemuin kalian walau nyawa taruhan nya".ucap Dimas dengan suara yang mulai memelan

“namun tanpa ia sadari bahwa sedari tadi Bastian menatap nya yang berbicara sendiri”

“entah kenapa mendengar Dimas mengatakan kata-kata tadi membuat hati begitu sesak dan rasa nya ia ingin menangis”

"Secepatnya kamu akan bertemu kembali sama mereka Mas".ucap Bastian sambil menatap yang terus menatap langit

•••••••

“Alvian duduk dibalkon sambil menatap indahnya bintang ditemanin oleh Teh yang sudah mulai mendingin karna angin Malam”

"Dimas kamu dimana mas sama yang lainnya kangen sama kamu, kamu pasti masih marah sama mas dan yang lainnya yah karna dulu mas sama yang lainnya jahat sama kamu".ucap Alvian sambil menatap indahnya bintang yang ada di langit itu

"Dimas jangan sembunyi dong ayo buruan balik Mas kangen, ayo balik Jangan ngumpet terus".Balas Vandra yang tiba-tiba saja duduk disebelah Alvian

“Alvian lalu menatap Vandra yang kini menatap kearah langit”

"Mas jangan sedih yah kita semua yakin bahwa Dimas bakal kembali lagi ke kita dan aku yakin banget sama hal itu".ucap Vandra sambil mencoba menenangkan kakaknya itu

"Makasih yah Vandra udah bikin hati mas agak sedikit lega".ucap Alvian sambil tersenyum kepada Vandra

“Malam yang tadinya sedih berubah menjadi malam penuh kehangatan,ternyata benar bahwa sedingin apapun cuaca, sesedih apapun kehidupan dan segelap apapun Malam maka semua itu akan berubah berkat Kehangatan dari sebuah keluarga”

"Tuhan bawa ia kembali kepada kami".Batin Vandra yang lalu sambil menatap indah nya langit

••••••

“Raga merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil menatap sebuah foto yang ada di tangannya”

"Raga jangan sedih yah kakak pasti akan kembali"

"Kakak janji bakal balik lagi kok, Raga disini sama mbah yahh"

"Raga akan pamit"

“kata-kata itu selalu saja terlintas disaat Raga menatap foto itu”

"Kak mana janji kakak yang bakal kembali? kakak udah lupa sama Raga yah".Tanya Raga sambil menatap foto itu

"Kakak ngk kangen sama Raga yah,kak Raga kangen sama kakak".Lanjut Raga yang bahkan kini hatinya terasa seperti ditusuk oleh benda tajam

“Raga meneteskan airmata nya dan ia lalu memeluk foto itu”

"bahkan mau berapa lama pun Raga akan tungguin kakak buat kembali".ucap Raga yang lalu menutup matanya"

"Raga akan nungguin kakak".ucap Raga yang lalu tertidur sambil memeluk foto itu

••••••••

"Hiks hiks ibu udah ngk sayang sama aku sekarang semua orang benar-benar ngk ada yang sayang sama aku".tangis seorang anak gadis

"lebih baik aku mati aja".ucap anak perempuan itu berjalan menuju air laut

"aku mau mati aja biar ibu ngk marah dan ngk mukul aku lagi".ucap anak perempuan itu yang lalu Mengggelamkan dirinya di dalam air lautan

“anak itu pun tenggelam namun tiba-tiba saja sebuah tangan menariknya ke sebuah daratan”

"uhuk-uhuk kamu siapa".tanya anak perempuan itu dengan wajah kebingungan

"Kamu kenapa bunuh diri? kalau kamu ada masalah seharusnya kamu mengadu pada Tuhan bukan malah bunuh diri".ucap anak laki-laki yang ada didepan nya

"dengan cara bunuh diri itu ng akan nyelesain suatu masalah".Lanjut nya yang kembali menegur anak perempuan itu

“anak laki-laki itu lalu bangkit dan berjalan pergi meninggalkan anak perempuan itu”

"Tunggu kamu siapa".panggil anak perempuan itu yang anak laki-laki itu menghentikan langkah nya

“anak laki-laki itu lalu membalikkan badannya”

"Dimas"

"HAAAAA".Teriak Nayla yang terbangun dari mimpinya

“Nayla terbangun dalam keadaan tubuh penuh keringat dan wajah yang sudah pucat”


"Huft ternyata itu hanya mimpi".ucap Nayla lalu bangkit dari ranjang dan lalu pergi ke kamar mandi



••••••••

“Ravandra kini sedang duduk di sebuah halte bus sambil mendengarkan musik favorit nya menggunakan earphone”

“suasana di pagi sungguh sepi dan dingin karna dia turun nya Hujan yang membuat jalanan sepi”


"lagi-lagi cuaca Hujan mulu".keluh Ravandra

“Ravandra termenung menatap air hujan yang turun membasahi jalanan namun tiba-tiba saja matannya tertuju pada seseorang pria Tua yang berjarak 5 meter darinya ia berusaha menatap pria itu dengan jelas dan betapa kagetnya ia saat menatap pria tua itu”





"Ayahh"






























































TO BE CONTINUED





Ini aku edit tadi soalnya tadi malam wattpad aku eror dan malah ke up hehe maaf yah

BUTIRAN YANG KEMBALI (END) Where stories live. Discover now