TEMENAN APA ENGGAK?

1.5K 211 39
                                    

BRAK!!

Terdengar suara dentuman yang cukup nyaring dari arah gudang, Morgan yang sedang membaca buku di halaman belakang sekolah mengernyit dan merasa terganggu. Namun ia masih mencoba fokus pada buku yang berada diatas pangkuannya

Beberapa saat kemudian terdengar suara dentuman yang sama persis seperti sebelumnya dan suara teriakan seseorang

"AMPUN MAG!!"

Karena suara suara tersebut mulai mengganggu konsentrasinya, ia beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri gudang dengan langkah lebar. Begitu sampai di depan pintu ia mengintip apa yang sedang terjadi dari sela sela pintu yang tak tertutup dengan rapat

Magma mendorong tubuh lelaki di depannya hingga sang empunya menabrak meja yang berada di belakangnya. Selanjutnya ia menjambak rambut lelaki dengan kasar

"Beraninya lu nyebarin rumor sampah tentang gua?"

Jax meringis sembari mengepalkan kedua tangannya merasakan tarikan yang begitu kuat hingga membuat beberapa helai rambutnya tercabut. Tubuhnya bergetar dan wajahnya penuh oleh luka

"A-a-ampun... Gue cuma di suruh sama orang!!"

Magma menyudutkan tubuh Jax pada meja dan ia meletakan salah satu tangannya diatas meja tersebut

"Siapa?"

Jax merasa tubuhnya semakin bergetar dan merinding mendengar suara Magma yang terdengar menyeramkan baginya. Ia bahkan dapat merasakan nafas hangat Magma tepat di samping telinganya

Jax tanpa sadar menelan ludahnya sembari berdoa kepada tuhan untuk menyelamatkan nyawanya kali ini.

Magma menggeram melihat lawannya yang hanya bungkam. Ia mulai mengeluarkan pisau kecil dari dalam kantong celananya lalu ia mengarahkan ujung pisau tersebut pada wajah Jax

"Masih mau diem??" Magma tersenyum miring sembari mulai menggoreskan ujung pisau tersebut pada kening Jax membuat sang empunya langsung berteriak menyebutkan nama seseorang

"CAITLIN!!"

"GUE DISURUH SAMA CAITLIN!"

Ekspresi wajah Magma berubah menjadi datar. Ia melepaskan cengkeramannya pada rambut Jax dan mendorong lelaki tersebut hingga tersungkur diatas lantai.

Caitlin. Perempuan itu adalah mantan pacarnya yang masih terobsesi pada dirinya dan mencoba menghalalkan segala cara untuk menarik perhatian darinya. Selama ini Magma hanya diam ketika Caitlin terus membuat masalah, namun rumor yang tersebar kali ini membuat dia merasa sangat kesal.

Maka kali ini Magma akan memikirkan balasan yang setimpal untuk membuat Caitlin bungkam. Ia menyugar rambutnya ke belakang dan menyeka keringat yang mengalir dari pelipisnya kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari dalam gudang

Morgan yang sedari tadi menyaksikan dari balik pintu langsung bersembunyi begitu menyadari ada seseorang yang akan keluar dari dalam gudang. Ia memperhatikan punggung lelaki yang sedang berjalan menjauh darinya, kemudian kedua kakinya berjalan dengan cepat hingga tangannya dapat meraih bahu lelaki di depannya

Magma menoleh ke belakang setelah merasakan ada tangan yang menyentuh bahunya. Kedua matanya menyipit memperhatikan wajah seseorang yang sangat familiar baginya

"Apa gan? Lu ngapain disini?"

Morgan mau tak mau merasa kebingungan karena lelaki di depannya ternyata telah mengenal dirinya

"Lu kenal gua?"

Magma tertawa mendengar pertanyaan Morgan yang menurutnya sangat konyol

"Gua temen sekelas lu. Masa enggak inget? Gua Magma."

WHO'S THE DOMINANT?Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ