11.

119 23 4
                                    


Welcome...

Happy reading


"Zayyan---lo percaya kan kalo gue gak ngedorong Gyumin"

Dikamar milik Zayyan, Lex menatap penuh harap bahwa pria itu ada dipihaknya, bahwa pria itu bisa membelanya didepan semua orang.

Setelah mendapat rekaman itu mereka sempat  bertengkar, saling menuduh, terutama pada Lex. Kini dirinya merasa terpojok, dan tidak tau mau melakukan apa, mengelak pun mereka tetap tidak percaya karena rekaman tersebut. kejadian malam itu benar-benar tidak bisa dirinya ingat, ingat pun hanya saat melihat Gyumin keluar dari asrama sampai mengikutinya masuk gedung sekolah hingga ke rooftop, selepas itu tidak ingat sama sekali.

Jika dirinya memang melakukan itu alasannya apa, Gyumin dan dirinya baik-baik saja.

Tak lupa juga Lex terus mengatakan pada Zayyan bahwa perilaku Gyumin malam itu nampak aneh, tatapan matanya kosong dan selalu melihat lurus kedepan.

"Yang mana harus gue percaya, rekaman itu atau perkataan lo?" ujar Zayyan tanpa melihat Lex yang berdiri didepannya.

"Gue mohon percaya sama gue--- gue tau rekaman itu juga gak berbohong, gue emang ngikutin Gyumin tapi gue yakin gak mungkin gue ngedorong dia...tolong percaya sama gue"

"Lo bilang kalo Mark yang membunuh Sungchan, gimana kalo ada yang merekayasa bagian gue yang ngedorong padahal sebenarnya gak!!" lanjutnya membuat Zayyan menatap pria itu.

Zayyan tampak berpikir, dirinya sudah merasa lelah, semua yang terjadi membuatnya stress, pusing memikirkan hal ini dan itu, dirinya trauma melihat kematian temannya.

Ada kemungkinan yang dikatakan Lex benar, bisa saja Mark melakukannya, namun lagi-lagi perkataan Jake waktu itu membuatnya bimbang mengingat pria itu mengatakan bahwa dirinya melihat dua orang berbeda.

Pelakunya ada dua! Kalau begitu dirinya mesti mendesak Mark buat mengaku bila dia tidak sendiri melakukan hal tersebut.

Menarik nafas lalu menghembuskannya dari mulut  terasa berat bagi Zayyan, dirinya telah lupa kapan bermula kejadian ini terjadi, memejamkan mata dengan tangan yang memijit keningnya.

Tiba-tiba Zayyan menangkap suara yang terdengar sayup-sayup ditelinga kirinya, Lex yang melihat Zayyan celingukan bolak-balik melihat kiri kanan merasa heran, dia pun ikutan melihat kesisi kiri kanan pria itu kemudian kembali menatapnya.

"Lo kenapa?"

"Lo dengar suara gak barusan?"

"Ha, gue gak dengar apapun...lo salah dengar mungkin...mending lo istirahat kalo gitu"

Nyatanya memang kondisi tubuh Zayyan saat ini kurang stabil, suhu tubuhnya sedikit panas dan lemas, mungkin itu hanya halusinasinya, dirinya butuh istirahat.

Tetapi suara itu kembali didengarnya, kali ini sedikit lebih jelas sebab tepat sangat dekat dengan telinganya, suara itu begitu lirih.

"Bunga~  mawar ~  hitam~"  Zayyan memejamkan matanya berniat fokus mendengar suara itu lebih jelas lagi.

"Bunga~  mawar~  hitam~"

"Dia ada...didekat mu~" 

Mendadak kedua tangannya memegang kepalanya yang terasa amat sangat sakit hingga perlahan akhirnya tidak sadarkan diri.

*

*

*

Huh~  huh~ huh~

REVENGE | END✔️Where stories live. Discover now