pria tua misterius

26 12 9
                                    

Happy Reading

-

Setelah beberapa lama mereka berjalan, sampailah mereka pada sebuah rumah yang dikatakan kurang layak dan berada di tengah hutan.

Pria tua itu membuka rumahnya dan mempersilahkan mereka untuk masuk. Shaga terdiam beberapa saat dan memikirkan sesuatu, selama tinggal di hutan ia tidak pernah melihat adanya rumah disini selain rumahnya.

Di dalam rumah terdapat kuali besar dengan banyaknya ramuan serta racikannya, jangan jangan ini rumah penyihir jahat? Saat masuk ke dalam rumah hawa yang dipancarkan sangat menyeramkan. Tikus-tikus terkurung dalam jeruji seperti akan menjadi bahan percobaan.

"Duduklah, aku punya ramuan yang dapat menyembuhkan luka kalian" ucap Pria tua itu dan pergi ke sebuah ruangan dan kembali sambil membawa mangkuk besar di tangannya.

Pria tua itu memberikannya pada Shaga dan Shaga pun meminumnya. Benar saja, luka goresan berdarah di seluruh tubuh dan wajah Shaga kini menghilang dan tubuhnya kembali bugar seperti biasa. Kini giliran Lucien dan sama seperti tadi, langsung sembuh tanpa meninggalkan bekas apapun. Yang terakhir adalah Kaelyn, dia sempat menghirup aroma dari ramuan itu dan sangat tidak enak baunya. Namun karena ingin sembuh, dia pun meminumnya sedikit demi sedikit, lukanya langsung sembuh bahkan keadaan tubuhnya sangat luar biasa.

Kini semuanya terdiam sambil menatap pria tua yang sedang meracik ramuan di kuali besar miliknya. Pria itu mengambil satu tikus lalu melemparkannya ke kuali mendidih membuat Kaelyn terkejut sekaligus takut.

"Ada apa? Apa kalian berpikir aku akan menjadikan kalian semua bahan percobaan?"

Semuanya langsung mengalihkan perhatian mereka karena pria itu menyadari jika mereka memperhatikannya. Latasya menatap pria tua itu dengan sendu, dia jelas mengenal lelaki tua itu.

"Tuan Alfred, kau masih hidup."
Seorang pria tua yang di sebut Alfred itu menengok ke arah anak-anak yang ada di belakang nya.

Shaga berdiri sambil menatap Alfred,
"Bukankah seharusnya kau saat itu sudah..," ucapan Shaga terhenti saat Alfred tertawa kecil.

"Benar, aku adalah Alfred. Penyihir kerajaan sekaligus tabib kerajaan yang mendapatkan hukuman mati karena penuduhan seseorang yang berambisi untuk menjadi penyihir kerajaan baru." Kaelyn terkejut saat mendengar fakta mengejutkan itu.

Alfred berjalan mendekat ke arah Shaga dan teman-teman nya lalu tersenyum pada mereka.

"Semua orang mengira aku sudah mati, namun aku cukup pintar untuk mati terlalu cepat" Alfred menatap Latasya dan Shaga secara bergantian, kemudian ia menatap Lucien dan ketiga katak kembar yang juga menatapnya. Alfred tersenyum pada mereka semua.

"Apa kau adalah Latasya? Dan aku mengenal mu Shaga, kakek mu adalah teman dekatku. Bagaimana kabar kalian?" Keduanya hanya bisa terdiam dan saling menatap kebingungan.

"Latasya, walaupun aku sudah dijatuhi hukuman mati dan saat itu aku lolos lalu pergi ke dalam hutan selama bertahun-tahun lamanya saat kalian masih kecil. Tapi bukan berarti aku tak tahu tentang pengusiran dirimu dari kota benar?" Mendengar itu Latasya cukup terkejut dan hanya bisa mematung. Bagaimana pria tua itu bisa tahu?

"Aku turut menyesal, tapi mengutuk perempuan sebaik dirimu menjadi peri yang cacat dan di benci banyak orang bukanlah hal yang harus dibenarkan" mendengar itu Latasya menunduk dan teman-temannya hanya bisa menatap Latasya dengan penuh iba apalagi Kaelyn yang baru saja mendengar kisah masa lalu Latasya sebelum penyerangan yang dilakukan oleh Goliath.

the chosen girl Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora