♡ [9.➹ Kalah ➹] ♡

4K 293 0
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Keesokannya lagi Aletta dan Geordan berduel kembali dari pagi setelah sarapan lalu sampai matahari akan terbenam.

Mereka terus melakukan duel hingga salah satu nya kalah dan salah satunya menang.

Gila sebenarnya. Namun, Geordan tidak akan puas sebelum salah satu dari mereka menang. Lagipula ia juga menikmati waktu berduel dengan adik perempuan nya yang bisa menyamakan kekuatan dan kecepatan dengan dirinya. Ia seperti memiliki teman untuk bertarung bersama.

➹➹

Setelah satu minggu Aletta terus menerus berduel dengan Geordan tanpa satu hari pun untuk istirahat membuat Firn, datang pribadi Aletta khawatir dengan kondisi nona nya itu. Meskipun Aletta kuat, tetap saja Aletta adalah seorang lady bangsawan.

"Nona, apakah anda baik baik saja? Ini sudah satu minggu anda terus menerus berduel dengan tuang muda pertama" Kata Firn dengan nada khawatir.

"Aku baik baik saja. Kau tidak perlu terlalu khawatir, Firn" Kata Aletta mencoba menenangkan Firn.

"Bagaimana bisa saya tidak khawatir, saya takut jika kejadian dia hari lalu terjadi kembali" Kata Firn dengan cemas.

Dua hari yang lalu, Aletta kembali ke paviliun dengan lengan yang berdarah dan pipi yang tergores oleh pedang milik Geordan.

Dan itu membuat Firn takut Aletta kembali terluka bahkan ia membayangkan jika Aletta kembali dengan luka yang parah, dan ia pun akan  menangis dengan keras dan Aletta sangat susah menenangkan Firn.

Aletta tersenyum lembut. Ia bahagia merasakan rasa khawatir dari Firn. Entah itu di kehidupan sebelum nya ataupun sekarang, Firn selalu mengkhawatirkan kondisinya, dan selalu menanyakan apakah ada yang luka atau sakit.

"Aku berjanji tidak akan terluka lagi." Katanya dengan tegas.

Firn menganggukkan kepalanya dengan lesu "baiklah nona, saya akan percaya kepada Anda" Katanya.

➹➹

Aletta pun telah sampai di tempat pelatihan prajurit yang memiliki tempat terluas daripada taman di kediaman utama ataupun taman Florencia.

"Terlambat" Sinis Geordan sembari bersendekap.

Ah, Aletta tak terkejut mendengar perkataan Geordan. Selama berduel dengan Geordan ia menjadi tahu alasan Geordan dipilih menjadi pemimpin prajurit yang sangat kuat di Kekaisaran. Namun, dibalik prajurit kuat tentu saja ada latihan bagaikan neraka dan yang menciptakan itu adalah Geordan.

Geordan sangat tegas kepada para prajurit nya, ia tidak menerima keterlambatan satu detik pun. Dan jika mereka terlambat maka mereka akan mendapatkan hukuman latihan dua kali lipat dalam sehari.

"Apa yang terlambat?! Kau saja yang terlalu cepat!" Bantah Aletta.

"Terserah.mari kita mulai!" Kata Geordan.

Tanpa ada persiapan, Geordan langsung menyerang Aletta dengan tempo cepat dan hampir saja wajah Aletta mengenai ujung pedang milik Geordan.

Princess Aletta [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang