02

436 37 0
                                    

"shhh" haechan meringis kecil karna merasakan kepala nya yang sangat amat pusing

Perlahan haechan membuka matanya dan ketika sepenuhnya dia sadar dia menatap bingung sekitar nya

"Shh kepala gw rasanya mau pecah"

"Gw dimana" tanya nya sambil melihat sekeliling nya

Haechan sekarang berada di sebuah kamar yang mewah dan wallpaper kamar nya semua berwarna hitam, haechan melihat nya saja jadi makin pusing

Saat haechan akan beranjak dari kasur tiba tiba ada suara dari balik pintu

"Sudah bangun?"

Haechan yang dikagetkan karna tiba tiba ada yang berbicara jadi terjatuh karna yah memang dia sudah menurunkan satu kaki nya kebawah dan terkejut membuat nya jadi terjatuh

"Aduhh!"

Haechan berusaha untuk bangun dan menatap orang yang membuat nya jadi terjatuh

"Ya Lo punya mata ga? Pake nanya gw udah bangun belum, lawak bett"

"Kau kasar sekali" dan ternyata orang itu adalah Mark

"Ga peduli anying"
"Lagian Lo siapa?! Terus ini gw dimana!"

"Kamu tidak ingat?"

'lah babi malah nanya balik'

"Ga inget gw-" tiba tiba haechan terdiam mematung dan memikirkan hal hal aneh

"Aaaaaaaaasuuu!! Jangan bilang Lo bawa gw pas lagi mabuk terus Lo ewe gw??!!"
"Bilang kalo engga! Woi engga kan jing"

"Kalo iya bagaimana" Mark berjalan mendekat kearah haechan yang sudah memegang dada nya syok

"Ngaco kan Lo hah? Yang bener asu!!" Dan saat itu juga Mark dan haechan sudah berhadap hadapan

"Dari tadi nada bicara mu sangat kasar, aku tidak suka" ucap Mark yang sudah mencengkram tangan haechan

"Akh! Sakit woi! Lepasin tangan gw sialan-"

"Stttt! Sekali lagi kamu mengeluarkan kata kasar aku tidak akan segan merobek mulut mu dengan pisau"

'ihhggg! Ngomong apaan ni orang, psikopat anyingg!'

"Siap!! gw ga akan ngomong kasar! Lepasin tangan gw"

"Good boy" Mark melepaskan cengkraman tangan nya

Haechan mengeluarkan nafas panjang nya

"Eh! Kita ga ewean kan? Gak kan? Lo ngarang kan? Iya kann!"

"Sudah lah, kau mandi lah setelah itu turun kebawah untuk sarapan"

Setelah itu Mark pergi dari kamar

"Lah?"
"Yang bener aja" haechan sangat pusing, dan menurut saja untuk mandi walaupun ga tau lah dia sedang berada dimana

°

Haechan sudah menyelesaikan mandi nya dan sudah terlihat rapih, dia memakai baju yang memang sudah tergeletak dikasur mungkin saja Mark yang menaruh nya jadi haechan pakai pakai saja walaupun...

"Woii?! Yang bener aja jir celananya..."
"GEDE BANGET!! kaki gw Ampe kelelep semua"

Haechan merasa kepusingan nya bertambah lagi dia benar benar stress pasrah pusing menjadi satu

Dan dengan kepasrahan nya dia pun segera pergi keluar kamar dan mengikuti suruhan Mark untuk kebawah

Dan betapa terkejutnya haechan saat melihat rumah yang ternyata, wawww ini gede nya kebangetan!!

"Gila gw nyasar ke istana Cok!" Haechan menuruni tangga sambil tak berhenti menatap kagum dengan rumah yang ia sasari

Dan saat sudah di bawah haechan melihat Mark yang sedang duduk di meja makan dengan laptop nya

Haechan menghampiri Mark, dan tanpa waktu lama Mark menyadari kehadiran haechan

Dan bisa haechan lihat ketika Mark menatap nya ada senyum tipis di wajah nya yang haechan sudah tau datang nya senyum itu karna

"Lo kalo ketawa awas aja ya!" Karna celana nya yang kegedean itu

"Apa kau nyaman menggunakan nya?" Tanya Mark

"Tentu saja GAK anjir" memakai celana yang kebesaran mana ada nyaman nya

"Kemarilah" dan aneh nya haechan nurut nurut aja, dia langsung menghampiri Mark dan duduk berhadapan dengan nya

"Kau makan lah dulu" haechan melihat di meja yang memang sudah ada satu piring di dekat nya yang sangat amat mewah makanan nya

Dan lagi lagi haechan turuti saja dan langsung makan dengan lahap

"Lo?" Tanya haechan sambil mengunyah

"Apa?" Jawab Mark

"Gak makan?" Oh lihat lah pipi nya yang sangat penuh itu siapapun yang melihat nya mungkin akan merasa gemas dan ingin membantingnya!!

Dan seperti yang diharapkan Mark kembali tersenyum melihat yang di depan nya saat ini juga memang lah sangat menggemaskan

"Tidak, kau saja habiskan"

"Ehmm oke" setelah itu haechan melanjutkan makan nya, tanpa ia sadari Mark yang sudah menatap nya tanpa berkedip

Hingga suapa terakhir yang tersisa dan setelah nya semua nya habis, haechan benar benar sangat lapar dan memang juga karena makanan nya sangat enak

"Seperti nya kau sangat lapar ya" ucap Mark yang masih tidak lepas menatap haechan

Haechan pun keheranan ketika Mark menatap nya seperti itu

"Mana ada" gak mau ngaku anak nya

Dan baru saat ini lah haechan baru ingat dia ini sedang dimana dan siapa orang di depan nya ini

"Jadi ini gw ada dimana? Terus Lo siapa? Lo yang bawa gw kah waktu mabuk? Terus Lo ga ada ngelakuin hal yang aneh aneh kan sama gw" Begitu banyak pertanyaan yang haechan tanyakan

"Kamu berada di mansion ku, dan aku Mark, ya aku yang bawa kamu saat kamu mabuk dan aku? Melakukan hal aneh aneh pada mu? Ehmm bukan nya kamu ya yang melakukan itu kepada ku?" Haechan sedikit terkejut dengan ucapan terakhir Mark

'hah? Mana ada gw ngelakuin hal aneh ke dia'

"Mana ada yah jir! Gw anak baik ga ada pernah nge cabulin anak orang"

"Hmm, ya sudahlah jika kau tidak ingin mengakuinya"

'ihh mama masa iya anak mu cabulin anak orang'

Haechan terdiam sebentar dan berpikir mungkin yang Mark bilang ga bohong, dia ada ngelakuin hal aneh kepada Mark karna haechan yang memang sudah dalam keadaan mabuk berat dan tanpa sadar melakukan nya...

"Kalo gitu gw minta maaf kalo udah ngelakuin sesuatu yang aneh ke Lo gw beneran ga sadar Lo tau kan gw lagi mabuk? Jadi maafin gw ya"

"Bagaimana yah, sebenarnya aku masih tidak terima saat semalam kamu mencium leher ku dan tubuh ku, kau tau aku sangat gila saat kamu melakukan hal itu" haechan membulat kan mata nya dengan lebar, sungguh dia melakukan hal seperti itu?!! Memalukan sekali

"Astaga gw beneran minta maafff! Beneran gw khilaf banget waktu itu!" Haechan menunduk nunduk minta maaf karna ya menang dia merasa sangat bersalah

"Kata maaf saja tidak cukup" haechan mengangkat kepala nya menatap Mark dengan serius

"Terus Lo mau nya apa"

"Tinggal lah bersamaku disini"

"Hah?"



















































SEE YOOOOOUUUUU

🔪🧸🔪🧸

Dealing with the mafia Where stories live. Discover now