chap 13.rumah sakit

1.3K 111 13
                                    

(𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘃𝗼𝘁𝗲🐣)


Keadaan lorong rumah sakit itu hanyalah diam, tetapi tsu sedikit menjauh karena ingin menelefon kedua orang tuanya agar pergi ke rumah sakit ini.
Orang tua dari ketiga anak itu langsung tancap gas ke kota sebelah karena anaknya dirawat disana.

Sesampainya disana ayah dan bunda caine langsung bergegas masuk dan menanyakan dimana ruangan caine.

"TSU..." ucap bundanya dengan berteriak karena panik dengan keadaan anak bungsunya itu.

"Bun.. Jangan teriak ya... Cainenya lagi diperiksa dan disini juga banyak orang bun" ucap Imiru dengan suara lembutnya. Lalu memeluk sang bunda.

"Hiks... Caine k-kenapa tsu" tanya sang bunda sembari menangis.

"Caine gapapa bun... Cuman caine lagi demam deh bun... Trus tadi kayaknya dia juga jatuh dari motor karena kakinya terluka tadi" ucap Tsu panjang lebar.

Anak², dan rion yang mendengar itu terkejut karena baru tau bahwa caine jatuh dari motor.

"Oh iya....."
"Si mami demam kemarin gara gara pulang hujan hujanan..." lanjut rion yang mengatakan itu pada anak anaknya

"PAPI KOK GAK BILANG!!" ucap anak anak itu dengan nada marah dan cukup keras.

"Diem... Disini juga banyak orang" ucap imiru menyela perkataan anak anak rion.

Setelah itu anak anak langsung diam duduk disana, walaupun mata Mia dan souta sudah berkaca kaca, mereka tetap menahan tangisan itu agar tidak keluar begitu saja.

Tiba tiba dokter yang memeriksa caine keluar, ia mengatakan bahwa caine hanya demam namun ada luka yang lumayan besar pada bagian kaki.

"Dengan keluarga pasien..." ucap dokter itu.

"Saya pak" ucap sang bunda

"Baik ibu... Anak ibu hanya demam namun ada luka pada bagian kaki yang lumayan besar... Jika tidak diberikan pertolongan pertama tadi maka luka itu akan membesar dan terpaksa dijahit..." ucap sang dokter dengan panjang lebar.

"Baik pak makasih....dan tolong pindahin adek saya ke ruangan VIP" ucap tsu.

"Baik pak..." ucap dokter itu lalu membantu pasiennya itu ke ruangan vip.
"Saya permisi ya pak" ucap dokter itu.

"Baik pak... Terimakasih nanti saya bayar pak" ucap imiru membuka suara.
Lalu dokter itu keluar dan dokter itu melihat anak anak tnf yang duduk di kursi yang ada di lorong itu, dokter hanya mengangguk dan pergi... Mereka belum ingin masuk karena membiarkan keluarga cemara itu berurusan dengan Caine.

Di ruang inap.

Bunda caine memandang caine dengan tatapan lesu seperti tatapan kepada caine yang kecelakaan dahulu.
Tak lama caine bangun, matanya masih buram sedikit akibat pingsan.
Ia melihat kesamping ternyata sudah ada keluarganya yang berada disampingnya.

"Bunda.... Ayah... Kok bisa disini" ucap caine dengan suara pelan namun masih bisa terdengar oleh kedua orang tua nya dan abangnya itu.

"Kamu gapapa kan sayang..." tanya bunda caine dengan tatapan lesu dan ingin menangis kembali.

"Gapapa bun... Keluarin aja semua jangan ditahan. " ucap caine lembut lalu menatap bunda nya dengan tatapan penuh kesayangan.
Bunda nya yang mendengar itu langsung menangis dan memeluk anaknya yang masih berbaring itu.

Sesudah itu, orang tua caine pamit pulang dikarenakan kan caine yang menyuruh mereka pulang, dan ibunya terlihat sangat mengantuk karena menangis tadi.

Tersisa lah tiga orang dalam ruangan itu.
Tsu imiru dan caine. Mereka bercerita sebentar lalu juga ikut pamit pulang.

"Dekk... Uang jajan mu masih ada kan... Kalo ga ada abang tambahin mau?..." tanya tsu kepada adiknya itu.

"Black card dari bunda aja saldonya banyak bang... Itu juga belum abis" ucap caine santai

"Yaudah abang pamit pulang ya adekku..." ucap imiru lalu mencium pipi sebelah kanan adiknya, tsu yang melihat itu juga mengikuti apa yang dilakukan imiru lalu berpamitan pergi.

Diluar anak anak hanya diam tak berani berbicara, ia takut mengganggu orang yang dirawat juga disana. Tak lama pintu terbuka lalu menampilkan kedua abng caine, ia berbicara pada rion.

"Masuk noh... Kasian adek gua sendirian, lain kali jangan ninggalin adek gua lagi kalo gak..gua hajar lo pake tangan kosong." ucap imiru yang emosinya meluap melihat anak tnf itu.

"Udah njir... Lo kalo tau adek dia pasti marah ajg, dia itu first love adek gua jadi jangan emosi shibal... Udah ayo pulang" ucap tsu menarik baju bagian belakang imiru.

"GUA BISA JALAN PANT*K" ucap imiru karena tsu menarik bajunya terlalu keras.

Anak tnf yang mendengar om nya itu berbicara 'first love adek gua' langsung kaget akan hal itu. Sedang kan rion?... Mukanya memerah seperti tomat namun ia tetap stay cool agar tidak dipermalukan oleh anomali anomali itu.

"Ciee... Papi" ucap gin menggoda rion

"Paan sih ajg, Udah ayo masuk" ucap rion yang muka nya memerah dan berjalan memasuki ruangan caine. Namun souta dan Mia menerobos masuk ruangan caine dan berlari ke arah caine. Yang lain mengikuti rion yang masuk ke ruangan caine.

"Mami... Hiks maafin souta mi" ucap sota sembari menangis karena tangisan itu sudah ia tahan sejak tadi.

"M-mia juga minta maaf mi... Hiks" ucap Mia terbatas bata.

"Utututu... Udah jangan nangis ya, mami gapapa kok" ucap caine sembari mengelus rambut kedua anak itu.

Tak lama kedua anak itu tertidur, rion menyuruh mereka pulang dan kembali lagi besok. Sedangkan dirinya menjaga caine di rumah sakit.

"Yaudah kalo gitu... Kita pulang ye pak" ucap key santai lalu keluar dan diikuti anak anak lainnya.


Rion kembali menatap caine.
"Maafin aku ya caine" ucap rion lalu mengambil satu tangan caine untuk mengelus elus pipinya itu.

"Udah gapapa rion.... Ini udah yang ke lima kalinya kamu ngomong maaf terus, aku ga enakan jadinya" ucap caine.
Tak lama perutnya berbunyi menandakan ia lapar, namun caine tak ingin makanan dari rumah sakit ia meminta tolong kepada rion agar membelikan nya makanan.

Rion berpikiran untuk membelikan caine cincin agar ia bisa melamar caine tanpa sepengetahuan anak anak nya itu.

TBC

ANJAYYY MAU LAMAR MAMI GAK TUH SI BAPAK WKWKWK...tunggu lanjutan selanjutnya ya.

Love u all💗💗

CAINE MELYORA [OMEGAVERSE]Where stories live. Discover now