12.

109 15 8
                                    


Welcome....

Happy reading





"Mark"

Beomgyu menghentikan pria itu yang baru saja berdiri dari duduknya, semua orang dikelas mereka sudah pergi keluar, kini hanya ada mereka berdua disana. Beomgyu berjalan mendekat berdiri dihadapannya dengan membuat jarak tiga langkah antara mereka.

Mark menatapnya datar, memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana, bibirnya tersenyum tipis seolah tau apa yang akan dikatakan pria itu.

"Lo mau bilang untuk jangan melukai Zayyan akibat telah mengetahui gue seorang pembunuh!"

"Tadinya memang gue mau bunuh dia---karena gue ngira dia tau dari lo."  Mark tersenyum smirk.  "Mending lo menjaganya dengan baik sebelum giliran dia yang mati."

"Kalo itu terjadi---maka lo yang akan gue bunuh" ujar beomgyu penuh penekanan, keduanya saling menatap sinis.

Sebenarnya Beomgyu lebih dulu mengetahui Mark yang membunuh Sungchan, malam itu dirinya berada diluar sekitaran gedung asrama, niatnya mau kembali masuk kedalam namun terhenti ketika melihat Mark seperti menyuntikkan sesuatu pada Sungchan.

Mark menyeret tubuh Sungchan jauh sampai ke samping gedung sekolah yang terdapat pohon besar, dirinya tidak dapat melihat lagi sebab tempatnya sangat gelap, awalnya mau menyusul keduanya tapi terhenti kala melihat Jake keluar sambil berlari ke gedung sekolah.

Setelah besoknya Sungchan kehilangan nyawa, Beomgyu seketika mencurigai Mark, mengajak pria itu untuk bicara berdua, tetapi dirinya malah diancam apabila Beomgyu membocorkannya pada semua orang maka Zayyan akan dia habisi, itu sebabnya Beomgyu memilih diam.

Beomgyu juga bertemu dengan Jake buat menutup mulut pria itu, dirinya menebak bahwa Jake pasti tahu Mark adalah pembunuh. Mengapa dirinya melakukan itu, karena usai kejadian itu Jake terus mencoba mendekati Zayyan. Dirinya pun juga mendengar kala pria itu memberi peringatan pada sepupunya atau bahkan memberikan petunjuk.

Namun Beomgyu merasa geram melihat Jake tidak mendengar perkataan larangannya untuk jangan mendekati Zayyan, Jake malah semakin gencar membuat sepupunya untuk mencari tahu siapa pelakunya sehingga yang dapat dirinya lakukan hanya mengawasi Zayyan dari jauh, karena kalau terus berada dekat dengan sepupunya maka Mark akan curiga dan nyawa Zayyan dalam bahaya.

"Baiklah---lo tenang aja, gue gak akan melukai sepupu lo." Ujar Mark sebelum pergi meninggalkan Beomgyu yang mengepalkan satu tangannya.

Kala keluar dari kelas, Mark terlihat mengkerutkan alisnya melihat seseorang yang perawakannya nampak dari belakang jelas seperti Chenle berjalan melewati beberapa kelas hingga pria itu berbelok menuruni tangga. Meski awalnya keheranan, Mark memutuskan mengabaikannya.

*

*

*

"Aku akan membalas perbuatannya padamu---jika tanganku harus kotor...itu tidak masalah selagi untukmu." Ujar seseorang dari dalam toilet sekolah, pria itu menatap sosok didepannya yang tengah melihat kosong ke kaca.

*

*

"Ah gue lupa bawa pemantikkannya" ujar Yeonjun saat keluar dari gedung asrama membuat Sing disampingnya mendengus kesal. "Lo tunggu disini"

Sing melihat kepergian pria itu menaiki tangga, keduanya berencana bersantai menikmati suasana malam diluar gedung sambil ngerokok.

Belum lama Yeonjun pergi meninggalkannya sendiri disana, Sing mendengar pintu terbuat dari kaca itu didorong membuatnya berpikir pasti itu yeonjun, walau itu terlalu cepat untuknya kembali, apalagi ruang asrama mereka berada dilantai 2, ah mungkin pria itu berlari.

REVENGE | END✔️Where stories live. Discover now