-31(atallah dan Haura)

1.8K 114 35
                                    

"aku berharap kita bisa berjodoh suatu saat nanti . tapi kalau kita tak berjodoh kita harus menerima kenyataan ini"

-atallah Al Ghazali-

                               *****

di hari yang cerah ini mood Haura benar benar hancur padahal hari ini cuaca sangat bagus. ga ngaruh sih😁

"ibuu Arsyi kangen ibuu.." ucap Haura yang sedang duduk di depan asrama nya

"ibu.. arsyi mau pulang"

ketika Haura sedang melamun sendiri tiba-tiba ada yang menyapa nya

"hai assalamu'alaikum syila !" ini adalah suara yang tidak di sukai Haura

"stop call me Arsyila"

"jawab dulu salam nya."

"walaikum salam warahmatullahi wabarakatuh"

"nih"atallah menyodorkan sebuah handphone yang berlogo iPhone berwarna hitam kepada Haura

"apa?"tanya Haura yang kebingungan

"kangen ibu kamu kan?tidak boleh menelfon orang tua karna di hukum kan?"

"tapi Gus? ini melanggar hukuman dong?"

"gapapa. lagian ustazah Dila melalukan ini karna ia tidak mau jika kamu memberitahu ibu mu karna sedang di hukum"

"kan hukuman nya ga boleh telfon orang tua?"

"iya saya tau tapi ada yang lain juga kan?"

"ada sih suruh berdiri di depan asrama santri putra sambil pegang kertas bertuliskan saya sedang menjalankan hukuman"

"nah yasudah . mau menelfon tidak?"

"beneran boleh nih?"atallah pun mengangguk

"umi yang suruh" nafsah memang menyuruh anak bungsu nya untuk meminjamkan ponselnya kepada Haura karna beberapa hari lalu nafsah melihat Haura sedang menangis di belakang pesantren sambil memanggil nama ibu nya

"maksudnya?"

"umi menyuruh saya untuk meminjamkan ponsel saya kepada mu. jika kamu mau tau , kamu itu baru beberapa hari menjadi abdi ndalem tapi sudah menjadi abdi ndalem kesayangan umi . makanan buatan mu se enak itu ya?"

"lah ? emang Gus pikir karna makanan buatan ku enak umi jadi sayang gitu hah?!"

"bukan itu maksud saya . intinya kamu sangat baik , perhatian , pintar masak , dan ramah , maka dari itu kamu bisa menjadi abdi ndalem kesayangan umi . sama seperti sahabat mu si Fahira"

"owala ngomong yang jelas lah Gus ! jangan setengah setengah"

"iya . sudah cepet telfon ibu mu . banyak yang memperhatikan kita"

"iya sabar dong ! sana Gus pergi dulu jauh jauh biar ga jadi fitnah!"

"hm" akhirnya atallah pun pergi meninggalkan Haura

"eh handphone nya?"

"berikan kepada umi . itu handphone cadangan saja ! tapi tau privasi ya!" teriak atallah

"iya!"

setelah Haura mencatat nomor salah satu orang rumah ia langsung menelfon nya

'assalamu'alaikum'

'walaikum salam warahmatullahi wabarakatuh ya Allah ini Arsyi?'

'nggih buk . ini Arsyi , ibu apa kabar buk? arsyi kangen'

'Alhamdulillah baik nduk . Arsyi apa kabar nduk?'

'alhamdulillah baik buk . ibuk arsyi mau pulang..'

'mau di jemput nduk?'

cinta untuk azzura (on going )Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora