༄★ 𝓓𝓪𝓷𝓭𝓮𝓵𝓲𝓸𝓷𝓼 ★༄

48 13 3
                                    

𝑆𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖𝑟-

__________________________

'𝑅𝑎𝑚𝑏𝑢𝑡𝑛𝑦𝑎..𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑢𝑐𝑢 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖'

[Name] metekakkan keranjang kain di sebelahnya ketika ia duduk di atas kursi kayu di belakang rumah.
D

i sebelahnya adalah seorang pemuda manis yang tengah tersenyum hangat padanya, dengan seekor anak burung yang ada dalam genggaman tangannya.

"Sepertinya dia terjatuh dari sarangnya di atas pohon. apa anda akan mengembalikannya?"

[Name] mendekat, melihat anak burung itu lebih dekat lagi.

"Jika saja bisa, aku pasti akan melakukannya"

"Ahh..aku juga tidak bisa memanjat" gumam [Name]. ia menoleh kesana kemari, mencari seseorang yang mungkin bisa melakukannya. namun ternyata tidak ada siapapun selain mereka berdua di sana.

"Tolong tunggu sebentar.." ucap [Name] sambil berdiri membawa keranjang nya yang kosong dan beranjak dari sana.
Pemuda itu mengangguk, memperhatikan gadis itu yang mulai menjauh sebelum memasuki rumah.

Tak lama ia kembali dengan membawa tangga lipat. meskipun tidak bisa memanjat,[Name] pikir ia hanya perlu mencari cara agar bisa lebih dekat ke cabang pohon untuk mengembalikan anak burung itu ke sarangnya.

"Apa tidak papa?" Tanya pemuda itu ketika melihat [Name] mulai memposisikan tangga itu, memastikannya berdiri dengan kokoh sebelum di naiki.

"Tenang saja, ini tidak terlalu tinggi kok"
Cengir [Name].

Pemuda itu nampak khawatir. ia melihat ke atas pohon sambil menyerengit karna melihat cabang tempat sarang itu berada ternyata lumayan tinggi.
'Dia tidak akan bisa melakukannya' batinnya.

"Sebaiknya kita cari orang lain saja, ini terlalu berbahaya" ucapnya lagi.

[Name] yang mendengar itu malah tersenyum sambil mengacungkan jempol ketika ia sudah bersiap menaiki tangga.

"Jangan khawatir, saya bisa melakukannya dengan hati-hati"
Dengan penuh percaya diri, [Name] mulai menapakkan kakinya di anak tangga.

"Sigma!"

Namun sebelum ia benar-benar berpijak di sana, suara familiar seseorang tiba-tiba terdengar tak jauh dari sana, membuat gadis itu jadi menghentikan langkahnya.

Namun sebelum ia benar-benar berpijak di sana, suara familiar seseorang tiba-tiba terdengar tak jauh dari sana, membuat gadis itu jadi menghentikan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐀𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐫𝐮𝐧𝐠.

Keduanya sama-sama menoleh, melihat fyodor bersama nikolai yang datang dan berjalan mendekati keduanya. nampak wajah kesal nikolai saat melihat pemuda yang ia panggil 'sigma' itu.

 𝐀𝐦𝐞𝐭𝐡𝐲𝐬𝐭‧₊˚✧ 𝐅𝐲𝐨𝐝𝐨𝐫 𝐝𝐨𝐬𝐭𝐨𝐞𝐯𝐬𝐤𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang