Part 17

5K 757 166
                                    

06 : 20 AM

Chika sudah selesai bersiap siap untuk pergi ke sekolahnya pagi ini, seperti biasa dia akan berangkat dengan menaiki bus.

ceklek ~

chika membuka pintu kamarnya bersamaan dengan terbukanya pintu kamar sebelah, kamar ara.

chika melihat ara yg baru saja keluar dari kamarnya, mereka bertatapan sebentar namun tak lama chika langsung memalingkan wajahnya dan berjalan begitu saja melewati ara.

sementara ara merasa sedikit canggung dengan chika akibat kejadian kemarin, mereka masih belum bertegur sapa sejak sore kemarin.

ara berjalan tepat di belakang chika, dia terlihat seperti mengekori chika karena ara tak sama sekali berniat untuk berjalan lebih cepat mendahului gadis itu.

hingga akhirnya mereka berdua sampai di halte tempat biasa chika menunggu bus yg akan mengantarnya, ara juga mengikuti langkah kaki chika kesana.

melihat ara yg juga tengah berdiri di sampingnya membuat chika mengerutkan keningnya dan menatap ara dengan heran.

"ngapain lo?" tanya chika membuka percakapan lebih dulu

"nunggu bus" jawab ara singkat

mendengar jawaban ara, chika langsung menolehkan tubuhnya hingga menghadap ke arah ara.

"hah?" tanya nya memastikan

"ck, nunggu bus" jawab ara malas

"tumben" ucap chika sembari membalikan lagi tubuhnya menghadap ke jalanan di depan mereka

"mau totalitas nyobain jadi orang miskin" jawab ara

chika sedikt tertawa mengejek jawaban ara, dia sudah tak perlu heran lagi dengan sikap ara yg tak menentu itu.

"emang lo belum pernah naik transum?" tanya chika yg entah kenapa pagi itu dia ingin mengajak ara berbiacara sembari menunggu bus mereka datang

"udah" jawab ara masih dengan jawaban singkatnya
tentu saja dia pernah naik transportasi umum sebelumnya, lebih tepatnya saat dia mengikuti chika yg sore itu pulang bersama zoe sahabatnya.

"ohh, gue kira orang kaya ga pernah naik transum" ucap chika sembari menganggukan kepalanya

ara hanya diam saja, dia memutar otaknya mencari apa topik yang tepat untuk dia bahas dengan chika pagi ini, karena entah kenapa ara mendadak merasa gugup saat itu.

namun tak lama setelah itu bus yg mereka akan tumpangi tiba, ara buru buru naik lebih dulu meninggalkan chika.

tak lupa ara memasang topi hitamnya karena takut ada yg mengenalinya, dia hanya takut ada karyawan atau teman papa nya yg tak sengaja melihatnya dan mengadukannya pada sang papa yg selalu mengharuskan ara untuk berangkat sekolah dan pulang dengan sopir pribadinya.

keadaan di dalam bus di pagi hari sangat penuh, banyak orang yg akan berangkat bekerja dan juga beberapa anak anak sekolah lainnya juga.

beruntungnya ara berhasil mendapatkan satu tempat duduk yg masih kosong, dia langsung menempatinya.
lalu tak lama setelah itu chika juga masuk ke dalam bus, dia mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yg kosong namun nihil, semua bangkunya sudah terisi penuh.

ara yg melihat chika kebingungan mencari tempat duduk itu sedikit ragu untuk berdiri dan mmeberikan kursinya pada chika, dia tak mau terlihat bak pahlawan kesiangan, tentu saja karena gengsinya yg begitu besar.

hingga akhirnya bus berjalan dan chika tetap tak menemukan tempat duduk untuknya, chika mau tak mau harus berdiri bersama beberapa orang lainnya yg juga tak mendapatkan tempat duduk.

V I PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang