duaa

1.4K 139 2
                                    

Sore menjelang malam, kini semuanya berkumpul di living room sembari menunggu makan malam tiba. Pada saat mereka asik berbicara, tiba-tiba salah satu anak menyeletuk.

"Akang akang apa yang ngangenin?, kang en. HAHAHA." Ucap Lana yang memberikan jokes tapi tak masuk akal.

"Hahaha, balaraja." Ucap Ribka membalas jokes Lana.

"Ah, ga asik lu Ribi." Ucap Lana dengan muka masamnya.

"Lagian jokes lu ga masuk akal, mana semuanya ga ada yang ketawa lagi, kocak." Ucap Ribka kembali lagi membalas Lana

"Udah udah, kalau kalian diselimuti masalah berarti manusia, tapi kalo kalian diselimuti wijen namanya onde-onde, emangnya kalian mau jadi onde-onde?." Ucap Gracie sebagai penengah mereka.

"Sedikit lucu, tapi ga terlalu lucu." Ucap Michie dengan wajah datarnya.

"Yeuh kamu mah, bagi jokes yang lain dong, jangan garing-garing amat, kaya kanebo aja." Ucap Gracie kembali.

"Kenapa nyamuk bunyinya nguungg?. Karena dia minumnya darah, kalo minum bensin jadinya bruumm." Ucap Gendis yang tiba-tiba menyeletuk.

"Ah sama aja Ndis, balaraja juga lu." Ucap Anin dengan wajah datarnya.

"Haduh, sama aja kaya Ribi Michie, hus hus kalian." Ucap Gendis dengan bete

"Kendaraan apa yang bunyinya paling imut?. Kereta, naik kereta api cute cute cute." Ucap Greesel yang kembali lagi menyeletuk, tapi kali ini berbeda, jika sebelumnya tak ada yang tertawa, kini semuanya malah tertawa terbahak-bahak.

"JANGAN BIARIN PAPI NGEJOKES PLIS, GA MASUK AKAL." Ucap Ribka sambil tertawa dengan keras.

"Haduh Ribi, bilangnya ga masuk akal padahal padahal situ yang ketawanya paling kenceng, kocak." Ucap Lana sebagai bentuk balas dendamnya.

"Diem lu Lana, daripada jokes lu ga masuk akal, mana balaraja lagi." Ucap Ribka, lagi dan lagi mereka kembali berantem

"WOII, STOP BERANTEM, ATAU GUA USIR KALIAN." Ucap Fritzy yang sudah jengah melihat perdebatan di depannya.

"Nah, mampus lu kena imbasnya, mendingan duduk aman serta damai." Ucap Oline yang sedari tadi diam-diam menghabiskan makanan Erine.

"OLINEE, itu jajan aku kenapa kamu makan?!." Ucap Erine dengan emosi.

"Hehe, sorry Cava sayang, nanti aku ganti rugi dehh." Ucap Oline dengan wajah watadosnya (wajah tanpa dosa).

"Gamau tau, ganti sekarang, padahal jajanya udah aku beli banyak malah kamu makan semua." Ucap Erine dengan wajah cemberut

"Hayo loh Line, bayinya ngambek lohh, tiati tidur diluar, gaada yang mau nampung elu." Ucap Delynn yang menakut-nakuti.

"Ada lah, kamar lu, biasanya kalo gini Lily tidur dikamar gua." Ucap Oline membalas perkataan Delynn.

"Ya ga salah juga sih, tapi gua gamau, enak kasur gua, jadi luas, kalo ketambahan elu yang ada gua tidur di lantai." Ucap Delynn dengan kesal dikarenakan Oline tidurnya selalu memakan tempat.

"Woi aelah, stop berantem napa, diem sehari kaga bisa gitu?!." Ucap Greesel yang sudah jengah melihat perdebatan kedua manusia tersebut.

"Pi papi, bagi jokes lagi dong, garing banget." Ucap Reggie kembali menyeletuk.

"Kenapa kalo naik sepeda motor maunya ketawa terus?. Karena dia duduknya diatas jokes." Ucap Greesel yang sekali lagi menyeletuk dengan jokes bapak-bapaknya

"BWAHAHA, ini lucu plis, jangan mati dulu." Ucap Jeane ditengah tawa nya.

"Tumben nyaut Jeane, biasanya sawangan tuh mulut gara-gara gapernah ngomong." Ucap Chelsea secara tiba-tiba.

"Enak aja mulut gua dibilang sawangan, atap rumah kali." Ucap Jeane dengan sewot lantaran tak terima dengan ucapan Chelsea.

"Santai kali, ngegas amat, baru isi bensin ya?." Ucap Gendis yang tiba-tiba muncul entah darimana. Jika kalian menanyakan kemana perginya para gadis-gadis, jawabannya mereka sedang merumpi di meja makan.

"Didepan ngapain aja sih?, kok rame banget dari tadi?." Ucap Dena dengan penasaran.

"Biasa, adu jokes, tapi yang menang ya tetap papi, jokesnya diluar nalar." Ucap Anin menghampiri mereka.

"Biasa, jokes bapak-bapak kan emang diluar nalar." Ucap Elin yang ikut menimbrung.

"Eh btw Chaca kemana, daritadi ga kelihatan?." Ucap Daisy yang tak melihat keberadaan Trisha sedari tadi.

"Lagi tidur dikamar. Eh Cava sama Lily tolong bangunin Chaca dong, suruh kebawa buat makan, terus Anin sama Dena tolong panggilin yang lain, terus yang sisa tolong bantuin mami buat siapin makanan." Ucap Cynthia yang memberikan perintah, setelah diberikan Cynthia perintah, kini mereka melaksanakan perintah tersebut

Ceklek

Bunyi pintu kamar Cynthia dibuka, terlihat ada seorang manusia yang sedang tidur nyenyak dengan mimpi yang indah.

"Chaca, bangun sayang, disuruh mami buat kebawa terus makan, habis itu lanjutin tidurnya." Ucap Lily dengan lembut.

"Iya kak, sebentar, Chaca mau ngumpulin nyawa dulu." Ucap Trisha yang sudah bangun dan kini sedang bersandar pada headboard.

"Yaudah ayo, udah ditungguin sama semuanya." Ucap Erine yang kemudian menggandeng Trisha untuk menuju meja makan, setibanya mereka bertiga di meja makan, ketiganya langsung duduk dengan tenang.

"Eh Chaca, baru bangun tidur ya sayang?." Ucap Gendis dengan penasaran. "Yaelah, pake nanya lu Ndis, udah tau anaknya baru bangun masih ditanyain baru bangun ya." Ucap Gracie dengan sewot lantaran pertanyaan Gendis tak masuk akal.

"Ya namanya juga basa-basi, terus harus gimana lagi?." Ucap Gendis membalas omongan Gracie

"Udah, diem dong, mau makan atau mau adu mulut, sekarang makan dengan tenang dan juga hikmat, awas aja ada yang debat!." Ucap Cynthia yang kembali jengah melihat perdebatan keduanya.

"Dengerin tuh apa kata mami mu, lanjut makan sana." Ucap Greesel yang menyauti perkataan Cynthia. Setelah makan malam telah selesai, kini semuanya telah kembali ke kamar masing-masing untuk tidur malam

Pendek duluu yaa, soalnya aku masih banyak kegiatan di sinii, kalau ada saran atau kritik komentar ajaa yaaa, terimakasihh 💙

KOSAN 48 (GEN 11×12) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang