🌿Prolog 🌿

55 11 19
                                    

Suara musik berdentum-dentum memekakkan telinga, menciptakan suasana yang hidup di klub malam yang dipenuhi oleh lautan manusia di atas dance floor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara musik berdentum-dentum memekakkan telinga, menciptakan suasana yang hidup di klub malam yang dipenuhi oleh lautan manusia di atas dance floor.

Mereka bergoyang tanpa kendali, terbawa irama yang menggelegar. Di atas panggung kecil, terdapat spanduk besar yang bertuliskan dengan jelas:

"HAPPY EIGHTEEN, MY BHIPRAYA!"

Abhipraya, pemilik nama yang tertera di spanduk itu, sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-18.

Ini bukanlah pesta ulang tahun pertamanya, tetapi tahun ini adalah momen spesial karena dia juga merayakan kelulusannya dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, yang terjadi di sini bukanlah sekadar pesta ulang tahun biasa. Pesta ini adalah pesta alkohol ilegal yang disamaratakan dengan nama birthday party.

Kayena, gadis yang menyukai Abhipraya, tidak terlalu senang dengan situasi ini. Bagaimana mungkin dia mau datang ke tempat terkutuk ini dan terlibat dalam minuman keras?

Terlebih lagi, dia adalah sosok yang terpandang dan populer di sekolah lamanya.

Situasi keamanan di klub ini sangatlah buruk. Tidak ada polisi yang menjaga, padahal masih banyak anak di bawah umur yang masuk dan keluar dari tempat ini yang seharusnya dipergunakan untuk melepas penat.

Mungkin alasan utamanya adalah karena klub ini dimiliki oleh ayah Abhipraya yang sangat kaya, sehingga mereka bisa bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan.

Kayena, dengan rambutnya yang tergerai indah, mengenakan dress Women Black Patchwork Mesh Ruffled dan membawa dompet kecil serta sebuah kotak kado yang digenggamnya erat.

Dia naik ke atas panggung, menaiki anak tangga yang mengarah ke lelaki yang sangat dia sukai selama enam tahun lamanya.

Dia melihat lelaki itu sedang tertawa-tawa sambil memegang sejumput minuman dalam gelasnya.

Para siswa-siswi sekelasnya memperhatikan dengan rasa kagum ketika Kayena, yang cantiknya tak terbantahkan, berjalan dengan elegan menuju tangga yang mengarah ke panggung.

"Pandangan semua orang tertuju ke gue. Hari ini, gue harus ngungkapin perasaan gue ke Bhipraya!" gumam batin Kayena dalam hati, detak jantungnya berdebar-debar melebihi detak jantungnya yang akan bertanding dalam lomba cerdas cermat antar provinsi.

Saat langkahnya selesai menaiki tangga dan berhasil menginjak lantai panggung, lelaki yang berada agak jauh dari Kayena itu menolehkan kepalanya, memberhentikan pembicaraannya dengan orang lain.

Bhipraya bisa melihat dia memperhatikan gadis ini melangkah menghampiri.

Kayena menyunggingkan senyum gugup dengan tangan yang agak gemetar, menyerahkan sebuah kotak kepada Abhipraya yang berdiri di depannya.

ALTER EGO VIRGORINDUWhere stories live. Discover now