ch 6 "1 vs 3"

220 19 8
                                    

"Capek bener sumpah," Andi menghela napas tapi rasanya dia mengeluarkan semua nyawanya.

"Cemen lu," Ucap Zen sambil memberikan botol auqa kepada Andi.

Andi menerima itu, tutup botol itu sudah dibuka oleh Zen, Andi hanya tinggal meminumnya. Botol auqa 600 mili itu langsung habis diminum oleh Andi.

"Hadeh, setelah jadi omega makin kerasa gampang capek."

Tommy membalas perkataan Andi dengan nada tidak kalem, "woy lu itu termasuk normal, lu aja tanding sama Zen yang alpha dominan makanya jadi berasa cupu."

Zen nyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sedangkan Andi hanya tersenyum, dia benar-benar sadar kalau gender kedua sangat berpengaruh dalam kehidupan.

"Eh bentar bentar gua kebelet ada toilet gak."
Tommy menunjuk ke arah ujung lantai mall, "di ujung sono tuh, toiletnya sepi jadi enak ga perlu ngantri."
"Oke tungguin yak," Ucap Andi yang langsung meluncur ke arah toilet.

"Ini kayaknya efek dikasih sebotol auqa sama lu Zen."

"Tom gimana dong, Andi lucu banget pas ngacir gitu hati mungil gua ga kuat." Zen meremas baju bagian dadanya, memasang wajah kesemsem seperti remaja yang pertama kali jatuh cinta (memang).

"Yak dari sini kita bisa lihat bahwa cinta itu memang buta ya ges"

Disisi lain Andi yang berlari akhirnya sudah sampai di toilet, terburu-buru dia membuka resleting celana jeans nya.

"Aahh~ lega nya~"

Setelah itu dia mencuci tangan di wastafel, sampai datang 3 orang ke toilet itu. Dari perawakannya 3 orang ini adalah 1 alpha dan 2 beta. Andi tentu tidak mempedulikan hal disekitarnya, dia hanya fokus mencuci tangan. Sampai si pria beta ini berbicara.

"Wah wah wah, liat siapa ini yutuber terkenal yang ternyata adalah omega?"

Andi diam, dia malas meladeni orang-orang seperti ini. Bukan sekali dua kali dia bertemu dengan hatersnya.

"Hahahaha, sudah mending dia dulu beta, sekarang malah jadi omega." Ucap beta yang satu lagi.
"Apa kau tidak merasa jijik dengan birahi mu yang membuat lubang mu berair? Laki-laki yang tidak punya harga diri  adalah omega, kau setujukan?"

Alpha asing itu mengangguk. "Bagi alpha, omega hanya alat untuk memuaskan nafsu kami. Apa kau tidak tau semenjak kau jadi omega banyak viewers alpha mu yang co*li dengan wajahmu?"

Demi apapun, Andi ingin meninju 3 orang itu. Tapi dia kalah jumlah jadi dia masih bersabar.

Pria beta itu tersenyum merendahkan sedari awal, dia kembali lanjut berbicara "hei kalian tau kalo ada rumor tentang dia? Katanya dia dijadiin pemuas nafsu sama alpha di agency mereka bukan cuma dia, juniornya yang bernama kevin itu juga dija-'

BUAGHH

" APA APAAN!" Pria beta satu lagi marah, dan pria alpha hanya melihat dengan wajah yang sedikit terkejut.

"Lu hina gua gapapa, tapi kalo lu ngatain temen gua sini lu anjing! Gada takutnya gua ama lu!" Andi mengeraskan kepalan tangannya.

BUAGH BBUK BAK

Pria beta satu lagi berhasil dia tinju, mereka terlalu meremehkan omega, mereka tidak menyangka omega akan menyerang jadi mereka tidak bersiap. Sangat cupu

Pria alpha hanya melihat saat kedua temannya ditinju habis-habisan, dia diam tidak bersuara.

"Dasar omega brengshwkska"
"Ngomong sekali lagi, gua tendang titit lu!"

Kedua beta itu akhirnya diam setelah diberikan sedikit pelajaran oleh Andi, tipikal anak rumahan yang mulut licin tapi kalo by one malah kabur.

"Jadi omega yang lumayan kasar ya," Ucap alpha itu.
"Kenapa emang hah!?"
Alpha itu tertawa, Andi memandang heran ke alpha gila itu.
"Mau sekuat apapun, omega ya omega. Dia akan kalah dengan alpha."

Alpha itu mengeluarkan semua pheromone nya, toilet itu dipenuhi dengan aura dominan nya. Bagi beta mereka biasa saja karena mereka normal, tapi bagi Andi.

Itu bencana.

Andi merasakan sesak di dadanya, dia kesulitan bernapas dengan semua pheromone orang itu. Tubuh dia terasa terbakar dan kaki dia lemas, tapi dia masih berusaha berdiri dan menatap alpha itu.

"Bagus juga, lu omega yang pantang menyerah haha." Alpha itu menikmati mendominasi sang lawan, dia merasa nikmat jika melihat omega tunduk kepadanya.

BRAKKKK

"ANDI! Sat bau apaan ini." Yang membanting pintu adalah Zen, dia sedikit telat sadar. Tommy yang cepat mengetahui keadaan langsung berlari kedepan Andi dan berusaha melindunginya, juga dengan Zen yang menyusul. Dengan dinding sebagai penopang nya, Andi masih bisa berdiri. Namun setelah Tom dan Zen mengeluarkan pheromone mereka, sudahlah Andi menyerah.

"Pelindungnya datang." Ucap alpha itu

"Diam lu." Zan sebagai alpha dominan mengeluarkan pheromone nya, alpha itu kalah. Sesama alpha saling mencium pheromone tidak akan berakhir baik, bagi mereka itu seperti wilayah mereka sedang diserang. Jadi emosi mereka normal nya akan marah.

"Hei hei oke gua nyerah," Alpha itu pergi keluar disusul oleh 2 beta yang berjalan tertatih-tatih (karena tititnya ditendang oleh Andi tadi)

Tommy menghela napas lega, "untung kita samperin."
Zen membalas, "feeling gua emang ga enak tadi, bener aja ada alpha bangsat."

"Woy, pheromone lu pada dikontrol. Minimal bantuin gua dulu dah."

Andi terduduk dibelakang mereka, mukanya memerah karena tidak dapat bertahan dari 3 pheromone alpha.

Pada akhirnya Zen memanggil pelayan betanya (yang memang selalu mengikuti mereka kemana-mana) untuk menolong Andi. Andi dibawa oleh pelayan itu kedalam mobil.

Tommy heran, "mau dibawa kemana Andi?" Zen menyeringai.
"Mempercepat dapet restu," ucapnya.

Tommy hanya bisa geleng-geleng kepala sambil mendoakan yang terbaik untuk Andi. Disidang oleh orang tua Zen pasti  berat.

....

Yo ges pakabar wkwkw
Bener2 setelah denger cerita Zen gradu gw depresot berat. Tau2 ga lanjut cerita hampir setahun

Updatenya kalo lagi pengen yak

Jeruk_Perut
21.04.24

Jadi Omega?? [Vtuber AU]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora