Terungkapnya Rahasia (60)

44 16 25
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.
.
.
.
.

"Kau mau ke mana, Jiyongie?"

"Apartemen Seungri. Dia demam tinggi," balas Jiyong atas pertanyaan kakaknya.

Setelah Jiyong menerima panggilan dari Xie Yun yang dikiranya Seungri yang menelpon, Jiyong segera meluncur ke apartemen Xie Yun. Sepanjang di perjalanan pikiran Jiyong sangat tidak fokus. Terlebih saat Xie Yun mengatakan Seungri mengalami kepanikan lagi saat melihat kucing. Dia teringat saat masih di kuliah dulu.

Setibanya di apartemen Xie Yun, Jiyong lantas masuk ke dalam. Namun mendapat pencegahan dari pesaingnya yang tak lain Chen Yu. Tapi, Jiyong bukan pria yang gentar hanya karena intimidasi yang dilakukan Chen Yu.

Masuk ke kamar Seungri, dia bisa lihat kondisi Seungri yang di luar kata baik. Napasnya berat, tubuhnya bergetar antara kedinginan dan takut. Jiyong dengan cepat naik ke kasur setelah menanggalkan jaket dan sepatunya sembarangan.

Dia pun berbisik, "Sayang, aku datang. Cepatlah sembuh."

Chen Yu, Xie Yun dan Shiying dibuat terkejut dengan panggilan Jiyong terhadap Seungri. Semakin mengejutkannya reaksi tubuh Seungri begitu mendengar dan mencium aroma Jiyong, Seungri berangsur tenang dalam tidurnya, cenderung nyaman.

"Jadi, siapa dia sebenarnya?" tanya Shiying pada tunangannya.

"Jika kita dengar adalah 'sayang', itu artinya mereka memiliki hubungan," jawab Xie Yun.

"Ah, suibian (terserah). Yang penting kondisi Seungri membaik," tukas Shiying seraya menarik lengan Xie Yun untuk diajaknya keluar kamar.

Chen Yu yang kesal masih mengepalkan tangannya dan semakin erat saat dia dengar Jiyong memanggil Seungri dengan mesra.

Xie Yun menoleh dan lihat kakaknya masih bergeming di sana.

"Ge, ayo keluar!" ajak Xie Yun.

Dengan terpaksa Chen Yu keluar dari kamar. Sebelum menutup pintu kamar, dia mengintip sebentar melalui celah pintu. Dia menatap dengan kesal bagaimana Jiyong mampu menenangkan Seungri hanya sekejap saja.

Bola mata Seungri bergerak. Kelopak matanya terbuka pelan dan dia mendapati wajah Jiyong dari depan sedang menatapnya dan tersenyum irit sebagaimana Jiyong. Tangan Seungri terulur untuk menyentuh wajah pria di dekatnya. Memastikan dia tidak sedang bermimpi karena demamnya.

"Jiyong Hyung? Kau kah?"

"Mn," gumam Jiyong.

Seungri tidak banyak bicara lagi. Dia lebih memilih memeluk pinggang Jiyong dan menelusupkan wajahnya di dada prianya. Seungri menghidu lebih dalam aroma tubuh Jiyong yang alami, tanpa parfum. Karena demi apapun Jiyong tidak ingat untuk memakai parfum saat tahu kekasihnya sakit. Wangi alami Jiyong sangat membuat Seungri nyaman. Akhirnya dia tenggelam lagi dalam lautan mimpi. Seungri melakukan itu semua tanpa dia sadari. Jiyong menemani kekasihnya tidur hingga panasnya dipastikan turun. 

The Unpredictable Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang