Bayangan Lampau

6 1 0
                                    

Kala araunika maupun swastamita, pikirku selalu berkelana. Ia berkelana pada ruang lampau. Ragaku mengikuti jalannya waktu semesta, namun pikirku berkelana.

Ia kembali pada ruang lampau, ruang gelap gulita. Hanya ada satu binar didalamnya, yaitu bayangan dia.

Dia, lelaki yang bersemayam pada ruang khayal masa lampau yang dibuat oleh aku. Dia yang raganya sekarang entah dimana. Dia yang selalu aku harap kepulangannya.

Dia tak pernah pulang, karena aku bukanlah lagi rumahnya. Namun aku selalu menunggu ia pulang.

Babad NelangsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang