5

41 10 1
                                    

╭୨୧︰ CHAPTER 5
┊     ︰ Makan bersama
꒷꒦˚︶︶꒦꒷︶꒷꒦˚︶︶꒦꒷




Suasana meja makan kini terasa suram dengan berbagai pandangan yang diberikan pada bian. Bian sendiri hanya acuh dan fokus melihat makanan yang ada di meja.

"Busett, banyak banget. Ini kalo buat video mukbang rame kayaknya" batin Bian yang sudah ngiler melihat ayam penyet yang sedari tadi sudah mencuri perhatiannya.

"Bang, kapan makannya?" Tanya Bian pada Bagas yang ada di sebelah kanannya, semua yang mendengar pertanyaan Bian sontak menoleh dan menatap Bian lekat.

"Sebentar lagi" jawab Bagas yang malah sibuk dengan iPad nya.

"Dih apaan banget lo" balas Bian menatap Bagas juid. Sebenarnya bian bingung, mereka semua sedang menunggu apa sih? Padahal kan tinggal makan. Saat asik dengan pikirannya, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelah kiri Bian karena hanya tempat itu yang kosong.

"Makan." Ucap kepala keluarga Nugraha, yaitu Bramtio Jovin Nugraha. Pemimpin NG's entertainment (ane ngarang), lelaki berusia 48 tahun yang meskipun sudah berumur tetapi perawakannya masih cukup tegas dan gagah.

Setelah mendengar itu semua orang yang ada disitu langsung makan, bian dengan rakus mengambil semua lauk yang bisa ia jangkau dan letakkan dalam piring. Ia seolah bodo amat dengan sekitarnya yang menatap aneh dirinya.

"Apa dia tidak makan setahun, hingga dia jadi begitu rakus?" Batin seseorang yang menatap bian sangat lekat, tapi sambil makan.

"Makan tu yang bener, kaya anak kecil aja berantakan" ucap Bagas yang melihat cara makan adiknya itu begitu berantakan, persis balita belajar makan.

"Bwiyarwin lawh" balas bian yang tetap asik mengunyah makanan di mulutnya yang menggembung itu.

"Sial! Kenapa tambah imut?!" Batin Bagas gegana.

"Ekhm, terserah" balas Bagas lanjut makan.

Selesai sarapan bersama mereka semua kini sedang berkumpul di ruang tv, kenapa mereka tidak berangkat ke kantor atau sekolah? Cuz ini weekend, so mereka bisa santai santai.

"Bang, pengen eskrim" ucap bian tiba tiba membuat Bagas yang sedang fokus dengan handphonenya kini melirik kearah bian yang sedang tiduran di pangkuannya. Yang lain pun reflek melirik bian yang tiba-tiba bersuara.

"Nanti siang aja, sekarang masih pagi belum ada yang jual" balas Bagas sedikit ngawur.

"Emang belum buka bang? Bukannya jam berapa emang?" Tanya bian yang menatap bingung pada Bagas, ia baru tau ternyata warung eskrim bukannya pas siang. Emang dasar polos polos bego, gampang dibegoin.

"Nanti jam 10-an, sekarang baru jam 8 masih tutup" jawab Bagas makin ngawur.

"Ohh, yaudah pinjem hpnya" ucap bian lagi yang kini sudah menodongkan tangannya untuk meminjam handphone Bagas.

"Hp kamu emang mana? Ini hpnya masih dipake" balas Bagas lanjut memainkan handphonenya.

"Dikamar, males ambil makannya sini pinjem" jawab bian yang kini sudah menelusupkan kepalanya di perut Bagas.

"Males banget jadi anak, bentar nyelesein ini dulu" ucap Bagas yang lanjut menyelesaikan sesuatu di handphone nya.

Bian masih asik menduselkan wajahnya di perut Bagas yang masih bermain handphone. Sedangkan yang lainnya hanya menatap mereka aneh, dan lanjut menyelesaikan urusan masing-masing. Entahlah, mungin mereka juga ingin dimanjai oleh si bungsu.



°

°

°


TBC

Haiii, gimanaa nih?? Masih seru ngga ceritanya? Hehe agak pesimis sebenernya sama cerita buatan sendiri ini, but i hope you'll like it and enjoying.

Have a good day everyone 💗💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Bian [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang