BAB 5| nina

21 7 0
                                    

happy reading~

ᕙ⁠[⁠・⁠۝・⁠]⁠ᕗ

ibu? jiwaku ditikam hingga tak tersisa.
aku berjalan seperti orang buta tanpa adanya peranmu dalam hidupku

bintang-lintang

****

sementara itu di kantor polisi ... beberapa polisi yang tengah sibuk dengan kasus mereka masing masing.

"korban ini tak seperti kasus biasanya" gumam seorang polisi yang sibuk dengan komputernya, menatap foto mayat wanita tanpa mata.

"kalau ini bukan perbuatan si kembar ... lalu siapa pelakunya? apa ada pembunuh bayaran lain?!! ah... sialan, andai saja wajah si kembar itu segera terungkap" gumam seorang polisi muda ber umur 25 tahun.

dia adalah nathan seorang polisi yang bertekad akan membongkar kasus pembunuhan berantai yang tak kunjung usai. di usianya yang masih muda nathan telah memecahkan beberapa kasus kasus rumit yang di tugaskan untuknya.

pembunuhan berantai ini adalah kasus yang di sembunyikan dari masyarakat. bukan tanpa sebab, tapi karena kasus ini adalah kasus terlama yang sampai beberapa tahun belum juga menemukan petunjuk. satu satunya petunjuk yang di ketahui kepolisian hanyalah sang pembunuh adalah saudara kembar, yang bekerja di bawah naungan seorang mafia besar.

****

"moga lintang sama vero bisa ngobrol baik baik" gumam bintang mengendarai motornya ke arah rumah mewah yang tersusun rapi.

"tumben kesini ... ngapain?" tanya javin yang tengah asik bermain gitar di teras rumahnya.

"gabut" balas bintang memarkirkan motornya di halaman rumah javin.

"nasip jadi seken cois" gumam javin memetik gitarnya.

"seken cois pala lu! second choice pe'a " ujar bintang kesal.

"ya ... itu deh pokoknya!"

"lintang mana?" tanya javin menatap bintang yang memposisikan dirinya duduk di samping javin.

"di taman sama vero" jawab bintang santai

"vero? vero siapa? omagattt!! demi dewaa~ lintang punya pacar?!!!" teriak javin sedikit drama.

"bukan, ada cewe yang ngajakin lintang buat jadi asisten dosen"

"lintang yang diem diem aja di deketin cewe, lah gue udah deket sana sini ga dapet pacar" javin mengoceh.

"vin? lu kan pernah pacaran" ucap bintang tiba tiba.

"apaan, jangan bilang lo juga punya pdkt!!" cerocos javin

"bukan, ada orang yang gue temuin di rumah sakit ... gue pengen kasih hadiah" tutur bintang

"ohh buat orang sakit, gue juga ga tau sih ... tergantung orang nya"

"btw, cakep ga?" tanya javin menaik naikkan alisnya

"cantik, senyumannya lembut ... matanya juga berbinar, rasanya hangat pas deket sama dia ... di tambah badannya yang mungil seolah meminta untuk di lindungi" tutur bintang mulai tersenyum.

BINTANG/LINTANG [HIATUS]Where stories live. Discover now