Hari terakhir mereka liburan. Kini mereka kembali bermain ke pantai, jika ditanya apakah mereka bosan?, jawaban mereka engga
Jika kemarin-kemarin mereka melihat sang terkasih sedang dimabuk asmara, kini sang terkasih yang melihat mereka sedang dimabuk asmara
Sang terkasih kini sedang duduk di hamparan pasir dan melihat anak-anak mereka sedang bercanda tawa bersama-sama
Indah rasanya melihat tawa lepas dari mereka semua, lega serta bahagia. Sang terkasih selalu menganggap mereka melebihi anak penghuni kosannya, mereka berdua menganggap semuanya sebagai pujaan hatinya, serta jiwanya yang mulia
"MAMII PAPII, SEKARANG GILIRAN KALIAN YANG MAIN, CHACA SAMA YANG LAIN MAU KEMBALI KE SITU." Ucap Trisha yang menyuruh Greesel serta Cynthia untuk menikmati momen mereka kembali
Kini Greesel serta Cynthia pun menuruti perkataan Trisha, mereka berdua kembali bermain air di tepi pantai. Menikmati setiap hembusan angin yang berlalu melewati mereka berdua
Keduanya sedang bergandengan tangan memadu kasih dengan sang laut, menikmati setiap momen yang mereka lalui, serta cobaan yang mereka kuati
"Cyn, tanpamu hidupku tak akan sesempurna ini, tanpamu hidupku tak akan bewarna seperti ini, tanpa hidupku akan suram, tanpamu hidupku selalu gelap. Namun semua itu sirna ketika engkau datang, engkau datang membawa cahaya yang amat sangat terang kedalam duniaku, nyatanya cahaya tersebut mampu membuat seluruh hidupku berubah. Aku selalu dan selamanya mencintaimu Cyn.." Ucap Greesel dengan amat sangat tulus
Cynthia yang mendengarkan perkataan Greesel sontak langsung menangis, kenangan masa dulu kini kembali berputar pada ingatannya
Jika dahulu hidup mereka amat sangat terasa sepi, kini mulai terisi berkat adanya anak-anak yang mereka sebut sebagai malaikat kecilnya
(Dengerin lagu itu juga yaa)
"ANAK-ANAK KESINI DULU, AYO KITA BERPELUKAN, BESOK KITA SUDAH PULANG, AYO KITA BUAT MOMEN KEBERSAMAAN YANG INDAH." Ucap Greesel yang menyuruh anak-anaknya untuk menghampiri nya serta Cynthia
Kini mereka semuanya sedang berpelukan dengan erat, menikmati setiap detik dari pelukan masing-masing. Jika dulu mereka adalah anak kecil yang malang, kini mereka adalah remaja yang sedang dimabuk kasih sayang
Jika dulu mereka semuanya tak dapat kasih sayang, namun sekarang mereka mendapatkan kasih sayang yang teramat sayang
Greesel serta Cynthia selalu memanjakan mereka semua, mereka berdua selalu menyayangi mereka dengan caranya sendiri. Tak perlu mencontoh orang lain untuk menjadi yang terbaik, dirimu juga bisa menjadi yang terbaik
"Apapun yang patah, pasti akan tumbuh. Yang hilang, pasti akan berganti. Yang hancur lebur, akan terobati. Yang sia-sia, akan jadi makna." Ucap Greesel memberikan nasehat kepada semuanya
"Dan kita tak akan pernah patah, tak akan pernah hilang, tak akan pernah hancur lebur, dan tak akan pernah sia-sia. Kita akan abadi, sayang." Ucap Greesel yang terus menerus menatap luasnya laut
Mereka tak akan pernah hilang, bagaimana mereka bisa hilang jika setiap jiwa mereka menempati dirinya masing-masing
Abadi. Itulah yang Greesel terus ucapkan kepada mereka semuanya, mereka akan abadi didalam kenangan yang mendalam
Selamanya mereka akan hidup bersama-sama, tak ada orang yang dapat memisahkan mereka, terkecuali Tuhan itu sendiri
Namun pada kenyataannya, Tuhan pun enggan memisahkan mereka. Tuhan selalu melihat susahnya hidup mereka, dan Tuhan tak ingin menambah beban mereka dengan perpisahan
"Semoga kalian semua selalu dilindungi Tuhan dari segala cobaan serta rintangan." Ucap Greesel serta Cynthia didalam lubuk hati mereka
Mereka masih berpelukan dan enggan melepaskan satu sama lain, nyaman serta tenang. Itulah satu-satunya pikiran mereka saat ini, nyaman karena pelukan masing-masing, dan tenang karena pikiran mereka sekarang tanpa beban sama sekali
Dan sekarang pelukan tersebut telah lepas, selanjutnya mereka memilih untuk bermain bersama-sama layaknya anak kecil yang sedang bermain bersama temannya
"Laut, pasir, serta air ini akan menjadi saksi betapa bahagianya kita pada saat ini." Ucap Cynthia sambil bermain air
Jika ada yang bertanya betapa bahagianya mereka pada saat ini, jawabannya hanya satu, bahagia melebihi kata bahagia itu sendiri
Mulai dari mereka berpelukan, hingga bermain bersama-sama, itu adalah kenangan yang terindah pada hidup mereka
Anak-anak adalah wujud dari kebahagiaan dari sang terkasih, karena mereka sang terkasih selalu tertawa, karena mereka sang terkasih melupakan luka-lukanya yang amat sangat perih, karena mereka cobaan hidup sang kekasih menjadi lebih ringan
Anak-anak adalah anugerah untuk sang terkasih itu sendiri, Tuhan mengirimkan anak-anak melalui luka-luka yang selama ini sang terkasih hadapi
Sang terkasih amat sangat bahagia, karena anak-anaknya menganggap mereka sebagai orang tuanya sendiri. Bahagia, bahkan sangat bahagia
Jika anak-anaknya membutuhkan sang terkasih, sang terkasih hadir dan siap dengan apa yang mereka butuhkan, sangat baik bukan?
"Selanjutnya hidupku hanya mengabdikan kepada sang terkasih." Ucap seluruh anak-anak dalam lubuk hati mereka
Hai hai haii. Segitu dulu yaa, nanti lanjut lagii, terimakasihhhh jangan lupa votee ✨💙
![](https://img.wattpad.com/cover/367461138-288-k5753.jpg)
YOU ARE READING
KOSAN 48 (GEN 11×12) [END]
Short StoryBercerita tentang keseharian mereka yang berada di kosan, kebahagiaan, kesedihan, kesenangan, semuanya mereka rayakan dalam kosan tersebut, simak terus ceritanyaaa WARNING❗ GxG (homophobic jangan dibaca) Bahasa tidak baku Ini hanya karangan semata J...