♡ [17.➹ Keputusan ➹] ♡

3.4K 235 0
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Selama dua hari ini, Aletta di teror oleh Ariello untuk menikah dengan laki laki itu. Dan kini Aletta sedang menimbang nimbang keputusannya.

Ia harap keputusannya ini akan berdampak baik terhadap dirinya.

➹➹

Saat ini Aletta meminum tehnya di taman Florencia dengan di temani Ariello yang sedang memandang lekat wajah cantik dan keanggunan Aletta.

Hanya dengan memandang wajah Aletta seperti ini saja sudah sangat membahagiakan baginya.

Aletta berdehem untuk menyadarkan Ariello. Namun, caranya itu tidak berhasil.

"Ariello" Panggil Aletta.

Ariello pun berkedip "ya sayang" Jawabnya dengan suara yang mendayu.

"Aku menerima tawaran mu" Katanya kalau setelah nya ia menyesap matcha kesukaannya walaupun cara mendapatkan nya susah. Namun, karena yang menghadiahkan bubuk matcha adalah Ariello maka ia percaya laki laki itu bisa mendapatkan nya dengan mudah.

Ariello terkejut hingga menegakkan punggung nya.

"B-boleh kau ulangi perkataan mu sayang?" Katanya memastikan.

"Tidak ada kata pengulangan, tuan Ariello yang terhormat" Katanya dan setelah itu meninggalkan Ariello yang sedang mencerna maksud perkataan Aletta.

Setelah paham, ia bersorak gembira.

➹➹

Ariello memutuskan untuk kembali ke kerajaannya dengan senyuman yang tak pernah hilang.

Ia pulang hanya untuk menyiapkan sesuatu untuk Aletta besok.

"Aku semakin gila"

➹➹

Keesokan harinya Aletta di perintahkan untuk bersiap siap oleh Duke Rannes karena akan ada tamu penting yang akan bertemu dengannya.

"Sangat merepotkan" Dengus Aletta yang saat ini rambut panjang berwarna putih miliknya tengah di gulung secantik mungkin.

Setelah selesai dengan rambut, ia harus direpotkan lagi dengan aksesoris. Dan Aletta memiliki berbagai aksesoris yang tersedia secara asal agar selesai dengan cepat.

Aletta menghela nafas lega ketika ia sudah melakukan semua yang perlu di lakukan.

Ia pun menemui Duke Rannes di kediaman utama dan membuat Aletta lagi lagi menghela nafas.

Apakah tua bangka itu kira jika jarak dari paviliun teratai ke kediaman utama itu dekat?!

➹➹

Sesampainya di kediaman utama, Aletta berjalan kembali menuju ruang tamu dan ia lagi lagi menghela napas.

Sesampainya di depan pintu ruang tamu, ia menghela napas kembali dan setelah itu ia membuka pintu sebar itu dengan kedua tangannya. Padahal ada dua orang prajurit yang berdiri di samping kanan kiri pintu itu.

Pengawalnya sangat tidak berguna seperti tuannya. Gerutu Aletta di dalam hati.

Ketika ia masuk ke dalam, ia sudah melihat Duke Rannes sedang berbincang dengan Ariello yang setia memasang wajah datar dan tatapan tajam yang selalu tertuju ke arah Duke Rannes. Dan ketika laki laki itu meliriknya, ia bisa melihat bila laki laki itu tersenyum tipis.

Aletta berjalan dengan anggun menghampiri kedua laki laki itu, lalu setelah itu ia duduk di tempat yang jauh dari Ariello dan Theron.

"Maaf Duke, kedatangan saya saat ini hanya untuk meminta Aletta dari anda" Kata nya.

Theron terkejut mendengarnya. Ia pun memandang tajam Ariello. "Apa yang bisa kau berikan kepada anakku?!" Tanya nya dengan emosi.

Entahlah, Theron juga tidak tau apa yang terjadi dengan emosinya ini. Ia merasa sangat marah, kesal, dan sedih ketika Ariello bilang ingin mengambil Aletta. Bukankah seharusnya ia senang?bukannya marah seperti ini.

"Saya bisa memberikan semua yang saya miliki kepada anak anda, Duke." Katanya.

"Tidak! Anakku masih terlalu dini untuk kau ambil!" Katanya.

"Lady seumuran Lady Aletta sudah banyak yang memiliki suami, Duke"

"Aku tetap akan bilang tidak!"

"Jika begitu, saya akan mengambil putri anda dengan paksa Duke. Saya bisa saja menghancurkan keluarga Duke Rannes yang tidak ada apa apa nya bagi saya ini" Ancam Ariello.

Duke Rannes mengepalkan tangannya hingga kuku kuku jarinya memutih dan wajah yang memerah menahan emosi.

Dirinya tak bisa melakukan apa pun karena di depannya adalah orang yang berpengaruh di Kekaisaran bahkan keluarga kaisar juga kalah dengan laki laki yang meminta anak perempuannya ini.

Aletta yang sejak tadi diam kini membuka suaranya dengan senyuman sinis yang terpatri diwajahnya.

"Kenapa anda begitu marah Duke? Bukankah saya adalah anak yang tidak anda akui di luaran sana?" Sinis Aletta.

Theron merasa sangat sakit di dadanya mendengar Aletta berbicara seperti itu. Namun, ia tidak bisa menyangkal nya.

"Apa pun keputusan anda, saya akan tetap menjadikan Aletta sebagai pendamping saya satu satunya tanpa persetujuan anda, Duke Rannes yang terhormat" Kata Ariello dengan tegas.

Duke Rannes hanya bisa diam. Ia tak bisa melakukan apa pun. Jika ia melawan, maka kekuasaannya akan hilang karena satu orang saja.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 27 April 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ]Where stories live. Discover now