limaa belass

335 40 2
                                    

(Dengerin lagu nya juga yaaa)

Anak-anak semuanya sedang berkumpul di living room. Terkecuali Greesel, Cynthia, serta Trisha, ketiganya sedang berada di kamar untuk menemani Trisha yang sedang tertidur

Pada saat Greesel membuka laci untuk mengambil barang, ia menemukan sebuah buku yang berjudul 'Diary Chaca'

Dikarenakan ia penasaran, lalu ia membuka buku tersebut, betapa terkejutnya saat ia membaca buku tersebut

"Aku adalah seorang anak kecil yang sudah disuruh hidup mandiri, aku adalah seorang anak kecil yang berkelana sendirian di hamparan dunia yang luas, aku adalah seorang anak kecil yang siksaan serta belenggu nya sangat berat. Aku menjalani hari-hari ku dengan penuh kesepihan, ingin rasanya aku menyenderkan kepalaku di bahu seseorang lalu menceritakan hari-hari ku

Namun, hal tersebut nihil, aku tak punya siapa-siapa disini, bahkan aku tak punya tempat cerita untuk semua luka-luka ku. Aku adalah raga kecil yang amat sangat rapuh, aku hanya butuh sebuah pelukan yang amat sangat erat. Hiruk pikuknya dunia membuatku amat sangat sengsara

Tuhan.., tolong permudahkan hidup Chaca Tuhan, Chaca tak tau harus pulang kerumah yang mana, rumah Chaca sudah tak berpenghuni. Mereka semuanya jahat ya Tuhan, mereka berbicara tanpa mengetahui isi hati Chaca, kata-kata mereka bagaikan belati yang kemudian menusuk hati Chaca hingga bagian paling dalam

Sakit Tuhan, sakit..'

Itulah isi dari buku tersebut. Namun itu hanyalah lembaran pertama, masih banyak lembaran yang lebih menyakitkan ketimbang lembaran tersebut

Greesel yang membaca lembaran tersebut tak kuasa membendung air mata. Kemudian setetes air mengalir dari salah satu matanya

"Loh sayang?, kenapa kamu nangis?." Ucap Cynthia dengan kebingungan

"Aku gakuat baca buku diary nya Chaca, penuh siksaan serta belenggu disetiap kata serta kalimat." Ucap Greesel dengan suara yang amat sangat parau

Anak-anak yang mendengarkan suara tangisan pun langsung menuju kamar Greesel serta Cynthia, yang pertama mereka pikirkan adalah suara tangisan Trisha

Namun, malah sebaliknya. Ternyata suara tangisan tersebut berasal dari Greesel yang menangisi cerita dari Trisha

"Loh papi?, kenapa nangis?, aku kira Chaca yang nangis." Ucap Michie menanyakan

Kemudian buku diary Trisha yang dipegang nya langsung ia berikan kepada anak-anaknya agar seluruhnya bisa membaca

Tak lama setelah itu, semuanya malah menangisi tulisan tersebut, dan yang paling membuat mereka terisak adalah. Dibawah catatan tersebut ada tanda tangan sang penulis, namun jika kalian berpikir itu menggunakan bulpen, jawabnya salah, Trisha mentanda tangani catatan tersebut menggunakan darahnya sendiri

Sakit, serta kasihan mereka melihat anak sekecil itu harus menahan siksaan dari duniawi. Mereka yang besar siksaan nya tak seberat Trisha, kini mereka semuanya merasakan betapa beratnya menjadi seorang Trisha

Anak kecil yang harus berperang dengan takdir duniawi, anak kecil yang harus kuat walaupun raganya rapuh, anak kecil yang mati-matian untuk bertahan walaupun sudah sekarat

Itulah yang Trisha rasakan selama ini, kuat. Itulah kata yang mampu mendeskripsikan seorang Trisha, namun jika kata tersebut dibandingkan dengan perjuangan nya selama ini, kata tersebut tak berarti apa-apa

Bentakan, pukulan, kekerasan. Trisha sudah melalui semua itu, walaupun begitu, Trisha tetap senyum dengan selebar mungkin. Topeng anak kecil tersebut sangat kuat melebihi kuat

Tak hancur serta patah, itulah semangat hidup dari sang anak kecil tersebut. Hidupnya penuh motivasi, ia terlahir untuk didedikasi

Sungguh mulia. Walaupun hidupnya penuh rintangan, ia sama sekali tak pernah mengeluh tentang hari-harinya, bagaimana beratnya hari ini, serta apa luka yang ia dapatkan hari ini

"Mulai sekarang, kalian jangan pernah membentak seorang Trisha, kalian jangan pernah meninggalkan Trisha, kalian jangan pernah menyiksa Trisha. Jika kalian berani melanggar satu dari tiga aturan papi, terima konsekuensi dari papi sendiri." Ucap Greesel penuh penekanan

Mereka semua yang mendengarkan hal tersebut langsung menyetujui ucapan Greesel. Bagaimanapun itu, Trisha adalah seorang anak kecil yang selalu membutuhkan kebahagiaan serta kebebasan

Setelah mereka melewati hal tadi, kini mereka semuanya benar-benar memanjakan Trisha layaknya seorang bayi

Dimulai dari bermain bersama, memakan cookies yang dibuat oleh Cynthia, hingga saat tidur Trisha pun dibacakan dongeng secara bergantian oleh kakak dan cici nya

Greesel serta Cynthia yang melihat hal tersebut sontak hati nya langsung menghangat, mereka bahagia jika seluruh anak-anaknya bahagia

"Kini waktu mu untuk bahagia serta bersenang-senang sayang, mami serta papi tak akan membiarkan engkau kembali tersiksa dengan belenggu duniawi. Engkau akan selalu bahagia dan bebas, selalu dan selamanya. Mami serta papi akan selalu menyayangimu nak.' Ucap Greesel didalam batinnya

Bahagia, bebas, tertawa. Itulah perasaan Trisha pada saat ini, jika pada dahulu hidupnya penuh dengan siksaan, maka kini hidupnya penuh dengan kebahagiaan

'Tuhan menyayangimu sayang.' Ucap Cynthia didalam batinnya










Hai hai haii. Segitu dulu untuk hari iniii, terimakasih dan jangan lupa votee ✨ 💙

KOSAN 48 (GEN 11×12) [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat