XX

75 18 3
                                    

Jungkook memeluk Yuna erat, begitupun dengan Yuna yang mengeratkan pelukannya karena suara petir terus bersahutan. Melihat perilaku Yuna, Jungkook semakin yakin ingatan istrinya itu telah kembali. Hal yang Jungkook takutkan nyatanya datang dengan cepat.

"Kau baik-baik saja?", tanya Jungkook.

Yuna mengangguk, "Aku hanya terkejut", ungkapnya. Namun sambaran petir itu datang kembali, membuat Yuna menjerit dan memeluk Jungkook erat.

Keduanya sama-sama tahu bahwa ingatan Yuna telah kembali, keduanya tidak mau mengakui itu. Jungkook belum siap menceraikan Yuna, dan Yuna pun tidak mau berpisah dengan Jungkook. Meski Yuna tahu siapa dalang dibalik pembunuhan orang tuanya, tapi Yuna tidak mau berpisah dengan keturunan Jeon itu. Yuna akui sangat mencintai Jungkook. Yuna merasa hanya Jungkook satu-satunya orang yang meski terlihat kasar tapi tulus mencintainya.

"Tidak apa-apa, semua orang pernah terkejut", Jungkook meraih earpods di sakunya dan memasangkannya pada telinga Yuna. Jungkook memutar lagu yang ada di ponselnya  dan mengenggam tangan Yuna.

♫ And I want to you know

You're the only reason that I still breathe that I still live ♫

"Bukalah matamu, lihat rintikan hujan yang turun itu. Semuanya baik-baik saja".

Yuna perlahan membuka matanya, menondongkak ke atas, melihat rintikan hujan yang turun. Rintikan hujan itu seakan turun perlahan. Jungkook meraih tangan Yuna, dan menyuruh Yuna untuk menengadahkan tanganya. Rintikan hujan kini turun dan berkumpul di tangan Yuna.

"Ini adalah kenangan kelammu, buanglah dan tampung kenangan indahmu", Jungkook membantu Yuna menumpahkan air hujan yang ada di tangan Yuna, dan kembali menengadahkan tangan Yuna untuk menampung rintikan hukan kembali.

"Hanya ingat kenangan kita bersama, maka semuanya akan baik-baik saja", bisik Jungkook.

Yuna terdiam, ia menyadari Jungkook sepertinya sudah tahu bahwa ingatannya telah kembali. 


***

Foto-foto Yuna dan Jungkook dilemparkan Younghoon sembarang. Kini Younghoon ada di ruangan bawah tanah, tempatnya menenangkan diri. Younghoon berjalan menuju papan tulis, dimana foto-foto keluarga Jungkook tertempel disana. Foto tuan Jeon telah tercoreng dengan tinta merah. Younghoon tersenyum miring dan membuat foto Jungkook kini juga tercoreng dengan tinta merah.

"Mengapa orang jahat masih bisa hidup bahagia, sedangkan aku.... Hahaha sungguh ironi", Younghoon tertawa sambil meraih minuman yang ada di meja.

"Semuanya akan kembali pada tempat yang seharusnya", Younghoon meneguk minuman itu sekaligus dan melemparkan gelas itu dengan mata yang memerah.


***

Jungkook dan Yuna sudah sampai di rumah dalam keadaan basah. Yuna membersihkan dirinya lebih dulu, dan saat Jungkook sedang di kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, ponsel Jungkook pun berbunyi. Kini Yuna memberanikan dirinya untuk mengangkat panggilan dengan nama yang sudah tidak asing baginya.

"Hallo, sayang kau kemana saja? Aku menunggumu di sini, kau bilang akan menjagaku kan malam ini. Kenapa lama sekali, aku bosan menunggu", ucap Chaeyoung di ujung panggilan.

Tidak ada jawaban dari Yuna, membuat Chaeyoung berkali-kali harus memanggil nama Jungkook.

"Kau... bukannya tidak pantas memanggil suami orang dengan sebutan sayang", ucap Yuna memberanikan dirinya.

"Yuna, apa yang kau lakukan dengan ponsel Jungkook, berikan ponsel itu padanya", teriak Chaeyoung di ujung panggilan.

"Chaeyoung, namamu Chaeyoung kan? Berhentilah menganggu suamiku, hanya perempuan yang tidak tahu malu yang menggoda suami orang lain".

Yuna's DiaryWhere stories live. Discover now