♡ [23.➹ Peringatan Keras ➹] ♡

2.7K 161 0
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Para pelayan pun berkumpul karena perintah dari majikan mereka, Ariello. Namun, mereka heran kenapa Aletta yang harus berbicara dengan mereka sedangkan majikan mereka yang sesungguhnya sedang menikmati wajah marah nyonya mereka.

"Apakah kalian tau kenapa kalian di kumpulkan seperti ini?" Tanya Aletta dengan tegas.

"Kami tidak tau Nyonya" Ucap Bella mewakilkan.

"Baiklah" Kata Aletta. "Disini! Aku memperingatkan kalian dengan keras agar tidak menjadi tikus menjijikkan di kediaman semiku! Apakah kalian mengerti?!" Tanya Aletta.

Mereka pun seketika mengerti apa yang dimaksud Aletta, nyonya rumah mereka.

"Mengerti Nyonya!"

"Dan jika kalian melanggar, kalian akan mati di tanganku dengan siksaan yang tak pernah kalian pikirkan!" Kata Aletta dengan tegas dan penuh peringatan.

"Jika begitu, kalian boleh bubar!" Lanjut Aletta.

Mereka pun bubar dengan beberapa orang berbisik bisik.

➹➹

Keesokan harinya, Aletta memutuskan untuk mengikuti suaminya yang sedang menyamar untuk melihat kegiatan rakyat.

Aletta pun dengan hati riang berjalan kesana kemari dengan baju khas rakyat biasa yang ia kenakan.

Ariello yang berada di belakang Aletta pun harus mengawasi istrinya itu dan tidak boleh lengah barang sedetik pun.

"Aku ingin beli itu" Kata Aletta melihat ke arah Ariello dengan tangan yang menunjukkan penjual sate ayam dengan bau yang bisa menggugah selera Aletta.

"Baiklah ayo" Kata Ariello.

Aletta pun berjalan terlebih dahulu menghampiri penjual sate itu.

"Paman, aku ingin 10 buah sate ayam" Ujar Aletta dengan semangat.

"Baik nona"

Pesanan Aletta pun di panggang dan itu membuat Aletta sedikit tidak sabar karena ia yakin dari harumnya saja sudah dapat di pastikan jika itu akan enak.

"Berapa, paman?"

"5 Seth saja nona" Kata paman membuat Aletta terkejut mendengarnya.

Aletta merogoh saku gaun yang ia kenakan lalu memberikan paman tersebut yang 1 Darth.

"Ini paman" Kata Aletta sembari menyerahkan uang itu.

"Uang kembali nya terlalu banya, Nona" Kata paman itu.

"Tak usah paman. Anggap saja itu sebagai upah paman karena sate yang enak ini!" Ujar Aletta setelah itu pergi.

"Terima saja paman" Kata Ariello dan setelah itu menyusul istrinya yang berjalan sembari memakan sate ayam yang ada di tangannya itu.

➹➹

Hari pun gelap, dan Aletta serta Ariello baru sampai di kediaman mereka.

Aletta pun memutuskan untuk melihat keadaan Teressa.

"Sayang, kau akan kemana?" Tanya Ariello yang melihat istrinya berjalan ke arah lain.

"Kau jangan mengikuti ku!" Peringat Aletta membuat Ariello menghentikan langkahnya sejenak dan tak mengikuti Aletta.

➹➹

Aletta terus berjalan di lorong tangga yang sangat gelap dengan penerangan dari obor yang ia bawa.

Ia pun sampai pada dasar. Lebih tepatnya, penjara bawah tanah.

"Nyonya?" para pengawal yang sedang berjaga itu heran melihat nyonya mereka datang sendirian di tempat kotor dan gelap ini.

"Buka kan pintunya" Kata Aletta.

Para pengawal itu pun membuka kan pintu untuk nyonya mereka.

"Terimakasih" Kata Aletta lalu masuk ke dalam dengan langkah anggunnya.

Setelah beberapa langkah, ia sampai di depan jeruji besi yang isi di dalamnya adalah seorang perempuan berambut acak acakan dan badan kurus serta banyak luka yang belum sembuh di tubuhnya.

Aletta tersenyum senang melihat luka yang ia perbuat beberapa hari yang lalu. Itu bukan salahnya, salahkan saja perempuan yang ada di dalam jeruji besi itu karena telah mengusik miliknya dan ingin merebut miliknya.

Ia hanya memerankan sebagai istri yang baik untuk suaminya agar terhindar dari perempuan pelacur seperti Teressa yang bernasib mengenaskan di sini.

"Wanita sialan!" Teriak Teressa lalu ia berlari ke arah Aletta dan hendak melukai Aletta dengan kuku panjangnya itu.

Untung nya Aletta memiliki refleks tubuh yang bagus hingga ia tak mengenai kuku panjang Teressa yang kini sudah hancur tak berbentuk.

"Kau ingin menggapai udara?" Ejek Aletta.

"Sialan!" Geram Teressa.

Aletta tertawa jahat dengan kerasnya dan suara tawanya semakin terkesan menakutkan karena suara Aletta menggema di penjara bawah tanah.

"Teressa Teressa, rasakan akibat yang pernah kau buat karena merebut apa yang sudah menjadi milik ku wanita sialan!" Bentak Aletta tiba tiba membuat Teressa yang ketakutan mundur beberapa langkah.

"Lihat saja pembalasanku, Teressa. Aku akan membuat mu mati dengan caraku sendiri!" Ancam Aletta membuat Teressa sangat ketakutan.

Setelah mengatakan itu, Aletta pergi dari penjara bawah tanah.

"Jangan biarkan dia lolos, jika kalian membiarkannya loli, akan ku pastikan kepala kalian akan hilang dari tempatnya!" Ancam Aletta terhadap pengawal yang berjaga.

"Mengerti Nyonya" Jawab kedua pengawal itu dengan tegas.

Aletta pun meninggalkan penjara bawah tamang dengan senyuman miring di wajahnya dengan otak yang menyusun berbagai rencana untuk Teressa dan beberapa orang lainnya.

Sangat menyenangkan dengan rencana pintar di otaknya ini. Ia merasa bangga dengan otaknya yang bisa diajak berpikir tentang hukuman yang sangat ringan bagi orang-orang yang sangat berjasa menghancurkan kehidupannya di masa lalu maupun dimasa sekarang.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 30 April 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ]Onde histórias criam vida. Descubra agora