TWO

457 10 0
                                    


happy reading
°
°
°


saat lean sudah selesai dengan hukumannya ia pun langsung berlari menuju kelas.

"selamat pag-"
seperti yang lean harapkan sudah ada guru yang datang ke kelasnya, siapa lagi kalau bukan raphael seme idamannya.

"pagi pak maaf saya telat, boleh saya masuk pak"ucap lean.
"kamu yang tadi di hukum kan" tanya raphael.

"ehh i-iyaa pak saya yang tadi di hukum"balas lean.
"oh yaudah kamu langsung masuk aja dan buka buku kamu"
ucapnya raphael, namun hanya di balas anggukan oleh lean.

setelah sekian lamanya belajar pelajaran raphael akhirnya pergantian jam pun tiba.

"yahh udahan lagii jadi gabis gua liat pak raphael huhh~"ucap lean dengan nada sedih.

"semuanya sampai sini aja pelajaran bapak sampai ketemu di pelajaran berikutnya trimakasi" ucap raphael dengan nada tegas, dan di balas anggukan dan sorakan sama murid-murid nya,

begitu juga lean, yang terlihat sedih namun senang, belum sempat lean memalingkan pandangan nya dari raphael.

"kamu lean nanti ke ruangan saya ada yang mau saya bicarakan dengan kamu" ucap raphael, Reflek lean pun terkejut saat mendengar itu, karna dia tidak melakukan apapun sedari tadi, tapi kenapa dia di panggil.

liat aja nanti~author

"i-iyaa pak nasi saya ke ruangan bapak" jawabnya lean, dan hanya di anggukan kepala oleh raphael, dan pergi dari ruangan itu

"woyy lean kenapa lu di panggil sama pak Raphael" tanya salah satu temannya yaitu riko.
"gatau lah orang gue aja kaget kenapa gue tiba tiba di panggil" jawab lean
"hayoloo mau di kasi hukuman kayanya lo" balas riko.

"hukumannya apa tu rik" ucap salah satu temannya lagi yaitu rion.
"itu yon paling mau di kasih jatah kiss-kiss sama pak Raphael" goda riko ke lean.

"dih dih apasi lu gila kali mana mungkin dia gituin gue mungkin dia mau ngasih tau apa kali ke gue positif thinking aja kali"
jawab lean sambil menahan senyumnya karna salting mendengar ucapannya riko.

"tuh tuh salting kan lu " goda kedua temannya.
"g-gak siapa yang salting"ucap lean.

"udah ah gua mau ke kelasnya pak Raphael udh nungguin itu suami gue" ucap lean ke kedua temannya, btw alga lagi ga masuk ya karna sakit.

"yauda gih sana hati-hati di cipok lu nanti"goda temannya lagi.

"bodo wleee~"hawab lean, dan langsung bergegas ke ruangan nya Raphael.

sesampainya lean di ruangan raphael.
"p-permisi pak" ucap lean, dan ternyata tidak ada yan menjawab.

" lah kemana si laki gue katanya tadi di suruh ke sini, sekarang malah ga ada" ketus lean.
"siapa yang kamu bilang suami kamu lean hmmm"ternyata raphael sudah ada di belakangnya saat tadi dia masuk.

"ANJiNGG!!!" kaget lean.
"e-ehh pak engga bukan siapa-siapa ko pakk" ucap lean.

"bangsat kapan dia di belakang gue, harus ngomong apa gue sama diaa" batin lean.

"kenapa lean hmm" ucap raphael dengan nada sedikit menggoda.
"siapa yang kamu bilang suami kamu, saya iyaa" ucap Raphael lagi.

"bukan pak bukan bapak sumpah deh sayaa" jawab lean.
"halah bohong kamu orang saya denger juga kamu bilang saya suami kamu, udah lean jangan menyangkal nya, saya tau tadi di kelas kamu juga liatin saya terus kamu suka ya sama saya" ucap raphael yang membuat lean kaget,

"dari mana dia tau kalo gua lihatin dia terus padahal kan tadi Kayanya dia ga liat gua samasekali"batin lean.

"engga pak saya ga liatin bapak sumpah deh apalagi suka sama bapak" jawabnya lean.

"udah lah lean saya tau kamu suka sama saya, saya gapapa ko kalo kamu beneran suka sama saya" ucap raphael lagi dan lagi lagi membuat lean kaget.

"hahh gila ni guru pd banget, eh tapi emng gua suka si sama dia hehee"batinnya lean.

"lah pak saya kan murid bapak mana mungkin saya suka sama bapak , ada-ada aja bapak ini hhee" jawab lean sambil sedikit tersenyum.

"udah lean gpp kalau kamu suka sama saya orang saya juga suka sama kamu ko" ucap raphael lagi.

"JLEBB!!"
"HAH apaa pakk!!"
ucap lean kaget, ternyata raphael juga diam diam suka dengan lean namun ia menutupinya saat di depan lean, biasa kalau lgi suka orang sok kull.

"kenapa kamu kaget lean, saya aja ga kaget kalau kamu suka sama saya hmm" ucap raphael dengan nada sedikit menggoda.

"t-tapi pak kan bap-" belum sempat lean melanjutkan bicaranya raphael malah mengecup bibirnya lean.

CUP
CUP
CUP
" p-pakk"
kaget lean lagi.
"kenapa lean hmm"goda raphael lagi.

"saya ga salah kan pak, ini bapak kan t-tapi"jawab lean terbata bata.
" nanti saya dateng ke rumah kamu ya saya mau ngomong sama kamu, nanti kirim alamat rumah kamu ke saya awas aja kalo ga di kirim" ucap raphael.

"i-iyaa pak tapi mau ngapain pak" balas lean.
"udah nurut aja kamu sama saya yahh" jawab raphael.
" iya deh pak saya pamit dulu ya pakk, permisi" ucap lean lalu meninggal kan Raphael dan pergi ke toilet.

"gilaa pak Raphael kenapa sihh ko tiba tiba " ucapnya
"tapi gue suka gimana dong mlah dia mau ke rumah gue ngapain sihh ughh bikin pusing aja" ucapnya lagi sambil melamun tak percaya akan kejadian tadi.

setelah lean cukup tenang karna tadi dia salbrut dia memutuskan untuk kembali ke kelasnya dan melanjutkan pelajaran sampai bell pulang sekolah pun tibaa.

"pahh papah di mana sihh lean udah di depan gerbang sekolah nihh" ucap lean ke papah nya lewat telepon.

"sabar lean papah lagi di jalan" ucap papahnya.
"iyadehh buruan lean udh nungguin nii"
ucapnya lagi dan lalu mematikan telepon nya.

setelah sekian lama menunggu akhirnya papahnya lean datang dan sesampainya di rumah ia langsung masuk ke kamar setelah bersalaman dengan mamahnya.

"ughh gue masih kepikiran tadii, pak Raphael lagi kenapa sih mau ke sini ahh elah, kasih ga ya alamat rumah gue kalo di kasi ntr gue ngomong apaa sama diaa" ucapnya sambil cemberutt.

"udah ah kapan kapan aja gue mau tidur juga capek habis pulang sekolah" ucap lean dah lalu memejamkan matanya agar ia tertidur.

















*𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙜𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙟𝙖 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙮𝙖 𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙖 𝙮𝙖 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩*

𝙩𝙧𝙞𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙞𝙞~

ralean my teacher~[bxb]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang