♡ [24.➹ Peninjauan ➹] ♡

2.3K 150 0
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Di kediaman Morgan

Di sisi lain, dikediaman Baron Morgan terasa tenang karena pembuat onar di keluarga itu pergi.

"Dimana adikmu?" Tanya Baron Morgan, Reytav Morgan.

Sang anak yang di tanyakan mengangkat kedua bahunya. "Aku tak tau, mungkin dia sedang berbuat onar lalu dihukum?" Kata Arumyana Gelda Morgan, kakak Teressa Morgan.

"Oh"

Hanya itu tanggapan Baron Morgan dan mereka melanjutkan makan malam yang tertunda akibat nama Teressa, sang pembuat kekacauan di keluarga Baron Morgan.

➹➹

Beberapa bulan kemudian

Beberapa bulan ini hubungan Aletta dan Ariello semakin lengket dan Aletta semakin tak mau jauh dari Ariello. Bahkan, ketika Ariello akan pergi untuk meninjau desa yang memang laki laki itu lakukan setiap beberapa bulan sekali itu terpaksa mengajak Aletta, sang istri karena Aletta terus merengek untuk ikut dengannya.

"Ingat, kau tidak boleh kelelahan!" Peringat Ariello dengan tegas kepada Aletta yang duduk di dalam kereta kuda.

Awalnya, Aletta memaksa untuk mengendarai kuda saja. Namun, Ariello menolak keras keinginan Aletta.

"Aku mengerti!" Sinis Aletta karena ia merasa malas mendengar suaminya berbicara berulang ulang dengan kalimat yang sama.

Ia sebenarnya malas untuk ikut acara yang di lakukan suaminya karena dapat di pastikan jika ia akan kelelahan. Namun, entah apa yang terjadi dengannya akhir akhir ini ia sering ingin merasa terus menerus bersama suaminya.

➹➹

Sesampainya di desa pertama, Aletta dengan semangat turun dari kereta kuda membuat Ariello terkejut dengan tingkah laku istrinya.

"Hei!" Sentak Ariello terkejut.

Aletta tidak menghiraukan sentakan Ariello ia terus berlari ke arah anak anak kecil yang sedang bermain.

"Hai anak anak!" Sapa Aletta dengan semangat.

Para anak anak itu menoleh ke arah Aletta yang tak mereka kenali.

"Halo nyonya" Sapa mereka balik karena mereka bisa menilai penampilan Aletta yang bangsawan.

"Bolehkah aku ikut bergabung?" Tanya Aletta dengan ramahnya.

"Tentu saja boleh, Nyonya. Tapi, maaf kami bermain mainan yang kotor" Kata salah satu anak perempuan berkulit coklat gelap dengan rambut berwarna merah gelap.

"Tidak apa apa!" Balas Aletta dengan riang.

Aletta pun ikut bermain dengan beberapa anak perempuan dan laki laki yang berada di situ. Dan Aletta baru menyadarinya jika anak anak disitu memiliki warna kulit seperti rakyat di Kerajaan timur yang mayoritas penduduk Kerajaan Timur memiliki kulit coklat gelap.

Ariello yang mengawasi Aletta dari jauh pun tersenyum melihat istrinya bergabung dengan anak anak di desa Gredasia.

Ariello pun memutuskan meninggalkan Aletta sebentar untuk meninjau sawah sawah penduduk kerajaannya.

Saat Aletta sedang asik bermain dengan para anak perempuan, ia terkejut karena seorang anak laki laki yang memiliki kulit yang sama dengan beberapa anak lainnya. Namun, dengan  rambut keperakan dan mata perak miliknya membawakan kursi untuk ia duduki.

"Nyonya, duduklah disini. Anda akan merasa lelah jika anda terus berjongkok seperti itu" Kata anak laki laki itu.

Aletta tersenyum lembut. Ia pun mengusap rambut anak itu dengan gerakan yang lembut pula.

"Terimakasih, anak tampan" Kata Aletta dengan tulus.

"Sama sama nyonya" Balas anak laki laki itu dengan senyuman manis.

Aletta pun melanjutkan bermain dengan para anak perempuan di sana dengan hati yang sangat gembira.

➹➹

Tak terasa waktu berjalan cepat dan kini waktunya Aletta untuk melanjutkan perjalanan ke desa selanjutnya. Padahal, ia masih ingin bermain. Namun, apakah saya tugas suaminya lebih penting dari acaranya.

"Baiklah anak anak, aku pamit pergi dulu! Semoga kita bertemu kembali, Xeon, Artha, Yusla, Gani, dan Herry" Pamit Aletta.

"Hati hati di jalan nyonya!" Kata mereka semua.

Para anak anak melambaikan tangan mereka kepada Aletta dan di balas dengan senang hati.

➹➹

Setelah mengunjungi beberapa desa selama beberapa hari, kini waktunya Aletta dan Ariello kembali ke kediaman mereka.

Sepanjang perjalanan pulang, Aletta tersenyum mengingat anak anak yang tadi bermain dengannya.

Xeon, anak laki laki yang memiliki rambut perak serta mata perak yang memberinya tempat duduk.

Artha, anak laki laki yang cukup pendiam dengan rambut hijau gelap dan mata yang sama hijau gelap dengan rambutnya.

Yusla, gadis periang yang memiliki rambut merah gelap dan kulit coklat gelap nya.

Gani dan Herry si kembar yang memiliki warna rambut biru gelap dengan mata kanan mereka yang berwarna beru gelap dan sebelah kiri berwarna merah gelap.

Aletta tersenyum mengingat mereka. Ia ingin mengundang anak anak itu untuk bermain di tamannya dan mengajak mereka untuk bersenang senang di kediamannya yang sangat luas dan kekurangan anak kecil.

Ariello yang melihat senyuman Aletta dari luar kereta kuda pun ikut bahagia. Ia tahu apa yang di pikirkan saat ini.

Ia berterimakasih kepada anak anak di desa Gredasia karena telah membuat Aletta senang.

"Lain kali akan ku ajak anak anak itu ke kediaman kita" Kata Ariello tiba tiba membuat Aletta menoleh ke arah laki laki yang berstatus suaminya itu dengan mata penuh binaran bahagia yang terpancar di kedua mata indah Aletta.

"Benarkah?!" Tanya Aletta memastikan.

Ariello menganggukkan kepalanya.

"Ingat apa yang kau bilang hari ini Ariello!" Tegas Aletta.

Ariello menganggukkan kepalanya. "Akan ku ingat!" Katanya.

Aletta semakin melebarkan senyumannya mendengar perkataan Ariello.

"Apa pun akan ku lakukan untuk kebahagiaan mu, sayang"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 30 april 2024

TBC.







Princess Aletta [ END ]Where stories live. Discover now