Chapter 8 😜

7.1K 657 49
                                    

Rama sengaja menunggu Kai diparkiran. Pria dewasa itu ingin mengajaknya keluar untuk jalan jalan.

"Kai" panggil Rama.

Dengan kaca mata bening yang masih melekat pada mata indah itu. Kai menoleh pada sumber suara.

"Iya pak" jawabny pada Rama.

"Bisakah kita keluar untuk hari ini?"

Kai ingin menolak Namun sepertinya kurang sopan jika ia terus menolak ajakan atasannya itu. Ia memutuskan untuk mengangguk kecil. Mungkin ada hal penting yang ingin Rama bicarakan dengannya.

Melihat persetujuan Kai. Dalam hati Rama tersenyum senang, akhirnya ia bisa menikmati moment bersama Kai.

Melihat Rama membukakan pintu untuknya. Kai merasa sedikit malu, bagaimanapun orientasinya. Tetap saja ia seorang pria.

Rama sengaja melakukan perjalanan cukup jauh agar lebih lama berdua dengan Kai.

Meski agak canggung, Rama harus mencairkan suasana dengan bertanya pertanyaan pada umumnya "Ingin makan sesuatu?"

Kai menautkan keduatangannya karna binggung harus menjawab apa.

Rama meliriknya dan tersenyum. Pikirnya Kai seperti anak kecil.

"Kau alergi makan sesuatu?"

"Tidak" jawab Kai.

"Baiklah, kita makan dulu" lalu Rama mengajaknya kesuatu tempat dimana sebelumnya ia mengirim pesan untuk seseorang lebih dulu.

Hampir satu jam dalam perjalanan. Akhirnya mereka berhenti disebuah rumah yang terbilang sederhana.

Kai sedikit binggung. Namun melihat seorang wanita paruh baya yang masih terbilang sangat cantik berlari keluar dengan senyum diwajahnya menghampiri Rama yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Putraku" ucapnya kemudian memeluk Rama yang mendapat balasan pelukan dari Rama.

Kai melihat pemandangan rumah itu dengan sedikit aneh. Tidak mungkin orang sekaya Rama tapi sang ibu rumahnya hanya sekecil ini, meski terbilang halamannya begitu luas berisi bunga, buah buahan dan tanaman herbal.

Wanita paruh baya itu masih menangis dipelukan Rama.

"Sudah ma. Malu dilihat Kai" ucap Rama lalu sang ibu bru teringat pesan Rama, jika ia akan membawa orang spesial kerumah dan memintanya untuk memasakkan banyak menu makanan.

Sang ibu sedikit kaget namun segera tersenyum meski melihat yang dibawanya bukan seorang wanita yang seperti ada dibenaknya. Namun seorang lelaki dengan tubuh kecil meski cukup tinggi.

Wanita itu langsung menghampiri Kai dan juga tak lupa memeluknya sejenak. "Ayo masuk dulu" ajaknya.

Akhirnya mereka berkenalan, yang tenyata ibu itu bernama Nilam. Mantan Ibu tiri Rama.

Kai cukup kaget. Karna mereka terlihat benar benar seperti seorang anak dan ibu. Ternyata Rama bukan orang kaku yang terlihat. Tapi dia pribadi yang hangat juga penyayang.

"Kai. Makan ini" Nilam mengambilan potongan danging cukup besar pada piring Kai" Kau begitu kurus. Apa Rama tidak memberimu makan dirumah sakit?"

Kai tersenyum canggung. Mereka belum sedekat itu untuk hal semacam itu.

"Dikantin banyak makanan sehat tante" Jawab Kai.

"Rama!"

"Iya Ma"

"Kenapa kau membiarkannya sekurus ini?"

"Tidak Tante. Tubuhku memang seperti ini"

Rama tersenyum, melihat Kai yang tak risih dengan ibu tirinya.

AutumnWhere stories live. Discover now