Epilogue 💚

226 33 2
                                    

Selamat Membaca
...

Ketika berumur 10 tahun Junjie mulai merasakan kekosongan dalam hatinya. Ia selalu merasa seperti ada hal penting yang hilang darinya, tapi dia tidak tahu apa itu. Bahkan mulai saat itu ia terus saja memimpikan sosok laki-laki yang tidak ia kenali, orang itu hanya menampilkan punggung nya namun kenyamanan dan kehangatan itu selalu menyertai.

Lambat laun ia tumbuh menjadi sosok yang sangat pendiam, sebab tak pernah ada yang mengerti dirinya dan selalu menganggap dia aneh.

Orang tua nya yang khawatir mulai memasukkan nya ke banyak les berharap anaknya bisa berbaur dengan banyak orang tapi hasilnya nihil. Dia masih menjadi anak yang pendiam. Pada akhirnya orang tuanya menyerah dan hanya membiarkan nya berasa di les melukis.

Sejak itu pun ia mencintai melukis tapi hanya satu hal yang mampu ia lukis, Itu adalah pemandangan padang rumput yang luas dan seorang pria yang memandangi hamparan rerumputan. Dalam lukisanya pria itu selalu menampilkan bagian punggung nya.

Tak ada yang tahu kenapa tapi hanya itu yang mampu ia lakukan.

Tapi semua itu berubah ketika Junjie berumur 17 tahun dan mulai memasuki Sma. Laki-laki dalam mimpinya mulai menampakan dirinya walaupun ketika bangun Junjie selalu melupakan wajahnya. Suaranya yang hangat dan dia selalu tersenyum terasa familiar.

"Aku mencintaimu. Aku mencintaimu.** ********* selanjutnya, aku **** jatuh cinta padamu. Lagi dan lagi."

Kata kata ini selalu terdengar di mimpinya dan menghantarkan Junjie untuk bangun tiap pagi.

Junjie sendiri selalu bertanya-tanya siapa laki-laki itu? Dan kenapa harus dia? Hingga semuanya terjawab ketika Junjie berada di tingkat 2 Sma.

Hari pertama bersekolah setelah liburan adalah pertama kali Junjie melihanya. Laki-laki itu mengenakan earphones dan berjalan dengan santai kemasuki gerbang sekolah, mengabaikan
Siswa siswi yang terus memperhatikan nya, terlihat jelas ia benci perhatian itu.

Jantung Jinjie berdetak kencang dan entah kenapa ia hanya bisa berdiri di tempatnya hingga laki-laki itu melihat nya dan entah mengapa Junjie melihanya sama-sama kaget. Tanpa sadar Junjie tersenyum bahagia dan melambaikan tangan. Itu refleks.

Laki-laki itu masih menatapnya lama sama halnya dengan Junjie tapi pada akhirnya Junjie lah yang memutuskan pandangan nya terlebih dahulu dan malah berpura pura melambaikan tangan pada teman ektrakurikulernya yang kebetulan berjalan di belakang laki-laki itu.

Laki-laki itu adalah laki-laki dalam mimpinya.














End







[End] First Love • GuangJie 光捷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang