13

356 28 2
                                    

Satu minggu setelah mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal itu, Fayeza benar-benar menjauh dari Gevano. Ternyata orang yang mengirim pesan tersebut adalah ibu dari Gevano sendiri.

Saat ini Fayeza sedang berada di kantin bersama Phasa dan tempat duduk mereka tepat berada di belakang meja kantin yang di tempati oleh Gevano dan teman-temannya.

"Za, Gevano dari tadi curi-curi pandang sama lo." ucap Phasa dengan berbisik.

"Biarin aja, Sa."

Phasa mengangguk dan melanjutkan makannya.

"Ohh iya, kita jadi kan belajar bareng di perpus nanti?" tanya Phasa.

"Jadilah, nanti istirahat kedua gue tunggu di perpus."

"Oke oke. Btw, pelajaran kas kecil di kelas lo baru sampe mana?"

Mereka pun melanjutkan percakapannya sambil menikmati makanannya hingga bel masuk berbunyi.

***

..

G911

Ay
Are you oke?
Bales chat aku Ay
Kamu ada masalah? Cerita sama aku
Jangan buat aku bingung kaya gini Ay
Aku cemburu liat kamu berduaan bareng temen kamu tadi

..

"Za?"

"Ayez?"

"Fayeza? Lo dengerin penjelasan gue gak?" ucap Phasa menyadarkan lamunan Fayeza.

Istirahat kedua telah berjalan sekitar dua puluh menit yang lalu dan selama itu juga mereka sudah belajar, tapi setelah mendapatkan notif dari ponsel milik Fayeza, dia menjadi tidak fokus.

"Ehh sorry, Sa."

"Lagi ada masalah ya? Lo bisa cerita sama gue."

"Itu.. gue kan punya temen, dia itu punya pacar terus mama nya pacar dia tuh udah tau hubungan mereka dan nyuruh gue-- maksudnya teman gue buat ngejauh dari pacarnya bahkan nyuruh mereka putus. Jadi, menurut lo gue harus-- maksudnya temen gue harus gimana?" ucap Fayeza.

"Jadi ini yang ada di pikiran lo dari tadi?"

"Hmm, gue bingung harus gimana. Ehh maksudnya gue bingung harus bales chat dia gimana." jawab Fayeza.

"Kalau kata gue sih, mending lo suruh dia bicarain sama pacarnya."

"Btw, temen lo cewe apa cowo?"

"Cowok." jawab Fayeza.

Phasa mengangguk mengerti. "Mama nya gak setuju ya?" tanya Phasa.

"Hmm, dia gak suka sama hubungan sesama jenis."

Phasa tersenyum kecil melihat ekspresi yang di tampilkan Fayeza. "Udahlah Za, lo gak usah terlalu mikirin kisah temen lo." ujar Phasa.

"Nggak kok!" jawab Fayeza dengan tersenyum.

"Nah gitu dong, senyum!" Fayeza reflek menatap wajah Phasa karena tangan temannya itu kini sedang mengusap rambutnya.

Sadar akan kelakuannya, Phasa menarik kembali tangannya dan langsung membuka buku paket berpura-pura membaca.

Fayeza mengambil ponselnya di bawah buku miliknya untuk menghubungi seseorang.

..

G911

Gev
Pulang sekolah bisa ketemu?

..

Setelah mengirim pesan tersebut dia kembali menyimpan benda pipih itu kedalam saku celananya.

MY boyFRIEND [End]Where stories live. Discover now