♡ [26.➹ Berkunjung ➹] ♡

2.2K 153 4
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Treston yang sedang melakukan rapat bagi para petinggi di Kekaisaran menghilang begitu saja ketika mendengar dari Ariello bahwa Aletta sedang mengandung.

Ia pergi tanpa memberi salam kepada Raja yang memang hadir di rapat itu. Namun, raja tak mempermasalahkan nya karena Raja berpikir jika Treston memiliki urusan darurat yang hanya bisa penyihir agung muda itu selesaikan sendiri.

➹➹

Di Kediaman Duke Rannes

Geordan yang sedang berlatih di hampiri oleh Veryso.

"Maaf telah mengganggu anda berlatih, tuan. Saya membawa kabar bahagia dari kediaman Tuan Ariello bahwa nona Aletta tengah mengandung" Kata Veryso.

Perkataan itu membuat Geordan yang mendengarkan sembari berlatih seketika menghentikan latihannya. Dengan cepat, ia berlari menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Veryso yang melihat tuannya berlari pun terkejut. Namun, itu hanya berlaku beberapa saat saja karena setelah itu Veryso tau perasaan yang hadir dalam diri tuannya.

Tanpa Veryso tau, bahwa sejak tadi Delardo menguping pembicaraan mereka berdua dari jauh.

Delardo menggunakan sihir yang bisa membuat suara kedua orang itu sampai kepadanya.

"Wah sangat cepat sekali" Ucap Delardo.

➹➹

Treston telah sampai di kediaman Ariello dan ia pun masuk ke dalam tanpa perlu bersusah payah melewati berbagai macam pemeriksaan.

"Hai adik!" Sapa Treston ketika sudah sampai di kamar kedua pasangan itu.

"Bukankah kau ada rapat?" Tanya Ariello heran karena ia tau persis jadwal sahabatnya ini.

"Apa itu rapat? Itu bukan hal penting sehingga aku harus menunda pertemuanku dengan adik ku" Kata Treston dengan santai.

Aletta yang mendengar perkataan santai yang di layangkan Treston pun mendengus.

Ia tau jika kakaknya yang satu ini cukup kurang ajar karena telah bersikap sesuka hati di dalam pertemuan para petinggi negara.

"Jika kau terus saja bersikap sesuka hati mu seperti ini kau bisa saja hancur, kak" Kata Aletta memberi pengertian dengan suaranya yang lembut.

Treston tercengang mendengar adiknya berbicara lembut kepadanya. Ia merasa aneh. Namun, ia juga sedikit senang mendengar adiknya berbicara selembut sutra kepada dirinya.

"Tumben sekali kau berbicara dengan lembut seperti itu dengan ku, adik" Kata Treston.

Aletta berdecak kesal mendengar perkataan Treston yang terdengar seperti jika ia adalah gadis kasar yang tidak pernah berbicara dengan nada lembut.

"sialan! Apa mau mu!" Umpat Aletta dengan menggebu gebu.

Ia terlampau kesal mendengar perkataan Treston.

"Tenang tenang" Kata Treston.

Aletta mendengus lagi.

"Aku membawakan mu hadiah" Kata Treston.

Treston pun menjentikkan jarinya dan muncul lah beberapa peti perhiasan serta emas dan juga satu kotak yang tak sangat tertutup.

"Kotak apa itu?" Tunjuk Aletta kepada kotak yang sangat besar daripada yang lainnya.

"Buka ketika anakmu lahir saja" Kata Treston membuat Aletta semakin penasaran dengan isi kotak itu.

➹➹

Tak lama setelah Treston pergi, Geordan datang dengan wajah tertekuk karena Geordan tak menyadari jika Delardo mengikutinya dan ia baru menyadarinya ketika mereka telah sampai di kediaman Ariello.

"Sialan! Awas saja jika kau membuat kekacauan!" Peringat Geordan kepada adiknya itu.

"Ya ya ya baiklah" Ujar Delardo dengan malas.

Geordan pun berjalan di depan menuju ke arah kamar kedua pasangan suami istri itu dengan batin yang terus menggerutu sejak tadi karena ulah Delardo yang mengikutinya.

Dan lagi, kenapa ia sangat bodoh sekali sehingga tidak menyadari adanya Delardo.

Sesampainya di depan kamar kedua pasangan suami istri itu Geordan masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Cih! Kenapa semua orang berkunjung?!" Kesal Aletta.

Ia tiba tiba saja merasa kesal ketika melihat wajah Delardo yang berada di belakang tubuh besar Geordan.

"Kenapa kau mengajaknya kemari, kak? " Desis Aletta memandang tajam ke arah Delardo yang berwajah santai seperti tidak memiliki kesalahan.

Geordan berdecak kesal. "Dia yang mengikutiku" Katanya.

"Bodoh sekali" Hina Aletta membuat Geordan membelakkan matanya. Tapi, tidak di pungkiri bahwa ia mengaku bodoh.

"Bagaimana keadaan keponakan ku yanga ada di dalam perutmu?" Tanya Geordan.

"Tentu saja sehat" Ketua Aletta.

Geordan menghela napas. Ia pun mendorong Delardo untuk keluar dari kamar Aletta dan Ariello.

"Kenapa kau mendorong ku?!" Kesal Delardo tidak Terima bila di usir.

"Keluarlah bocah!" Kesal Geordan.

"Tidak mau!" Tolak nya dengan kesal. "Dan jangan sekali sekali memanggilku bocah, kakak! Karena yang kau panggil bocah ini juga bisa membuat bocah kecil!" Lanjutnya membuat Geordan membelakkan matanya.

Tak

Geordan menyentil dahi Delardo dengan sedikit bantuan sihir yang membuat sentilan itu menjadi sakit dan memerah di dahi Delardo.

"Arghhhh sialan! Sakit!" Umpat Delardo.

Aletta tertawa keras melihat Delardo kesakitan karena sentilan Geordan.

Delardo yang terkejut dengan suara tawa Aletta pun memandang Aletta dengan sedikit senyuman. Ia tahu jika dirinya terlambat. Tapi, ia tak peduli. Ia sangat menyayangi Aletta yang kini sudah menjadi tanggung jawab laki laki lain yang kini berstatus sebagai suami adik perempuan satu satunya.

" Ku harap kau selalu sehat dan selalu bahagia dengan laki laki itu. Jika dia membuatmu tersiksa, maka aku lah yang akan memberinya pelajaran setelah Kak Geordan dan Kak Treston dan akan aku pastikan saat itu juga, jika aku yang akan memberi pelajaran paling berharga untuk nya"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Sidoarjo, 5 Mei 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ]Where stories live. Discover now