16: Missing

2.9K 439 53
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
———

———

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

———

3 Bulan Kemudian.

Kini, Jaekyung tengah berada di dalam gym untuk latihan sebelum melawan Baek Jumin. Beberapa hari yang lalu, Baek Jumin menantang Jaekyung untuk bertanding dengannya di atas ring. Tentu saja Jaekyung menerima tawaran itu, meskipun akhir-akhir ini sebenarnya ia kurang fokus.

"Tuan, bagaimana kabar (Name)?" Tanya Kim Dan yang tengah memeriksa bahu Jaekyung.

"Entahlah," jawab Jaekyung.

Kim Dan tersenyum kecil, ia tahu Jaekyung sedang khawatir pada (Name) yang tiba-tiba saja menghilang setelah Jaekyung meninggalkannya. Kim Dan sangat prihatin dengan itu, ia tahu Jaekyung kecewa pada (Name).

"(Name) masih istri sah anda bukan? Apa anda tidak merindukannya Tuan? Aku yakin (Name) juga merindukan anda sekarang."

Dahi Jaekyung seketika mengernyit kesal, "Apa maksudmu?! Jangan mengoceh dan lakukan saja pekerjaanmu!"

"Maaf Tuan, aku tidak bermaksud untuk ikut campur tapi, (Name) tidak mungkin bermain di belakang dengan orang lain. Seharusnya sebagai suami, Tuan lebih tahu perasaan istri Tuan sendiri daripada saya yang bukan siapa-siapa ini."

Jaekyung mengepalkan tangannya kuat, lalu berdiri meninggalkan Kim Dan yang terkejut. Kim Dan yang melihat itu lantas mendengus lembut sembari tersenyum kecil.

Setelah itu, latihan Jaekyung dimulai. Waktu terus berlalu hingga malam tiba, Jaekyung pergi pulang ke apartemen miliknya. Jaekyung membersihkan dirinya, kemudian menatap kamar yang di tempati (Name) sebelum menghilang. Jaekyung masuk ke dalam kamar (Name), kemudian menatap sekitar dan duduk di atas ranjang.

"Tuan? Apa yang Tuan lakukan disini?"
"Maaf saya tertidur, apa Tuan sudah makan?"
"Tuan Joo, aku minta maaf."

Bughh!

Jaekyung memukul ranjang kuat, perasaan apa yang ia rasakan sekarang? Kenapa bayang-bayang (Name) selalu muncul di kepalanya? Apa benar yang dikatakan Kim Dan? Jaekyung merindukannya?

Jaekyung mengeraskan giginya, "sial." Kemudian pergi keluar apartemen.

Sisi lain (Heesung).

Heesung kini tengah bercinta di hotel dengan seorang pria berambut gelap. Heesung menggerakan pinggulnya kuat, membuat pria yang berada dibawahnya tersentak-sentak.

Kringggg!!!

Saat sedang asik melakukan kegiatannya, ponsel Heesung tiba-tiba berdering tanda panggilan masuk. Heesung menghentikan kegiatannya sejenak, kemudian menatap ponselnya yang berdering akibat panggilan masuk dari Jaekyung. Heesung berdecak kesal, lalu mengangkat panggilan itu.

"Apa?"

"Dimana (Name)?"

Heesung mengernyit, "apa maksudmu dimana?"

"Heesung? Ada apa—"

"Ssshh, aku sedang bicara."

"Jangan bodoh, dimana (Name)? Kau bersamanya, kan?"

"Yaampun, aku tidak bersamanya. Sejak awal aku memang tidak bersamanya, apa yang membuatmu berpikir aku akan bercinta dan memiliki hubungan romantis dengan istri orang lain?"

"Kau— sialan, apa maksudmu?!"

"Kau sangat polos Tuan Joo, aku dan (Name) tidak pernah memiliki hubungan apa-apa sejak awal. Aku hanya ingin membalaskan dendamku pada (Name) yang telah membuat keluargaku hancur. Karena ia sudah tidak punya keluarga, maka aku akan menghancurkan keluarganya yang sekarang. Dan ternyata rencanaku berhasil."

Kedua mata Jaekyung seketika membelalak, kemudian ekspresi marah mulai muncul di wajahnya. "Bajingan, jadi saat itu kau berbohong?!"

"Yah, bagaimana menurutmu? (Name) tidak hamil anakku, tapi anakmu. Sejak awal aku sama sekali tidak tertarik dengannya. Kau ayah yang sangat jahat Tuan Joo, bagaimana bisa kau meninggalkan istri dan anakmu yang belum lahir itu? Bahkan sekarang, istrimu itu hilang, kan?"

"Kau brengsek! Aku akan membunuhmu, Choi Heesung!"

"Wahh kau sepertinya sangat marah, kenapa? Apa kau mulai menyukainya? Haha, seorang Jaekyung ternyata bisa menyukai seseorang?"

"Tutup mulutmu sebelum aku merobeknya brengsek!"

"Seramnyaa~ Ah, maaf aku sibuk sekarang. Sampai jumpa lagi, Tuan Joo~"

Pip!

"Tunggu! Choi Heesung! Ck, sialan! Apa yang sudah aku lakukan?!" Jaekyung mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Aku tidak pernah berhubungan apapun dengan Tuan Choi! Ini tidak seperti yang Tuan pikirkan!"

"Sial, aku benar-benar bodoh!" Jaekyung memukul stir mobilnya kuat. Rasa gelisah dan kesal memenuhi hatinya sekarang.

Jaekyung kembali ke dalam apartemennya, percuma mencari (Name) malam-malam begini. Jaekyung duduk di atas ranjang milik (Name) kemudian mengusap sprei dengan lembut.

"Kamu dimana, (Name)?"

To be continue...

Wayuluh Jae (Name) ilang 😏

Gimana sejauh ini?
Ku double up biar kalian kenyang 😋

Jangan lupa vommentnya yaa!
Byee! 🤍

✔️𝐂𝐎𝐍𝐓𝐑𝐀𝐂𝐓 𝐌𝐀𝐑𝐑𝐈𝐀𝐆𝐄 : Joo JaekyungOù les histoires vivent. Découvrez maintenant