♡ [28.➹ Penyerangan ➹] ♡

2K 139 3
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Setelah mendengar perkataan istrinya untuk membereskan Tua bangka yang membuatnya hampir kehilangan bisnisnya itu, Ariello menemani Aletta untuk tidur karena hari sudah semakin larut.

Namun, sudah beberapa menit Aletta tidak bisa memejamkan matanya. Sedangkan Ariello sudah berkelana menuju alam mimpi.

ia merasakan firasat buruk yang akan terjadi, ia sangat tak menyukai ini karena akan berdampak pada dirinya sendiri.

Memiliki firasat kuat memang lah suatu kelebihan yang sangat bagus. Namun, kelebihan itu membuatnya tersiksa karena rasa sakit di dada nya.

Aletta pun menghela napas untuk menenangkan dirinya.

Setelah dirasa dirinya sudah tenang, ia pun merapalkan mantra untuk membuat barier pelindung untuk dirinya, Ariello, dan anak yang di kandungannya.

Ia membuat barier pelindung berlapis lapis dari dua elemen yang ia gabungkan.

Setelah membuat barier pelindung, ia pun tertidur karena kelelahan setelah mengeluarkan mana nya.

➹➹

Saat kedua pasangan itu sedang tertidur dengan lelapnya, tiba tiba saja sebuah sihir berwarna hitam melesat masuk menuju ke arah kedua pasangan yang sedang tertidur dengan nyenyak nya.

Karena Aletta sudah membuat barier pelindung yang sangat tebal dan susah di tembus, sihir itu pun mengenai objek lainnya seperti dinding dan membuat dinding yang tadinya terkena oleh sihir itu menjadi retak, sedangkan sang pemilik kamar masih tertidur nyenyak saat dinding kamar tidur mereka hampir roboh.

"Ck! Sialan! Awas saja kau Aletta!" Geram seseorang yang melemparkan sihir hitam itu.

Orang itu pun menghilang dalam sekejap.

➹➹

Keesokan paginya, Aletta bangun terlebih dahulu daripada Ariello yang saat ini masih tertidur mengarungi mimpi yang sepertinya indah itu.

Ketika membuka matanya, Aketta terkejut melihat kamarnya hancur berantakan, ia pun membangunkan Ariello.

"Sayang, bangunlah, dan lihat kamar kita hancur berantakan" Ucap Aletta.

Ariello bangun ketika mendengar perkataan istrinya itu. Ia pun membuka matanya dan alangkah terkejutnya ia melihat keadaan kamarnya.

"Bagaimana mungkin ini terjadi?" Katanya.

"Aku juga tidak tau" Kata Aletta.

Mereka berdua terdiam. Namun, seketika Ariello berceletuk. "Tidak apa, lagipula hanya membetulkan kamar satu ini tidak membuat ku bangkrut" Katanya dan ia mendapatkan pukulan di bahunya, Dan pelakunya adalah istri tercintanya.

"Sombong sekali" Cerutu Aletta.

Ariello hanya tersenyum mendengar perkataan Aletta.

➹➹

Tak butuh waktu lama, kamar mereka pun telah selesai di perbaiki dengan mengandalkan uang serta kekuasaan membuat itu semakin cepat terselesaikan.

"Bukankah lebih indah?" Tanya Ariello dengan wajah penuh kepuasan.

"Biasa saja" Kata Aletta lalu membaringkan diri di atas ranjang yang memang sudah di ganti oleh Ariello.

Semua perabotan ataupun hiasan di dalam kamar tidur itu semuanya di ganti dengan yang baru.

"Sayang, apakah kau tau yang menyebabkan kamar kita menjadi hancur itu siapa?" Tanya Ariello dengan senyuman lebar yang terukir di wajah tampan nan tegasnya.

Aletta pun menatap wajah tampan suaminya yang saat ini sedang menahan amarahnya dengan senyuman lebar.

Aletta menggelengkan kepalanya. "Aku tak tau itu siapa. Namun, yang pasti dia membenci salah satu di antara kita, atau mungkin kita berdua" Jelas Aletta.

Ariello menganggukkan kepalanya pertanda bahwa ia mengerti.

"Biarkan aku yang mengurusnya" Kata Ariello dengan mengecup kening Aletta yang sedang bersandar di ranjang.

Aletta memejamkan matanya menikmati benda lembut itu menyentuh keningnya.

"Sayang nya, aku lah yang lebih dahulu bertindak, sayang" Kata Aletta dengan senyuman lebar.

Ariello menjauhkan wajahnya lalu memandang Aletta dengan alis yang saling bertautan.

"Aku sudah meletakkan sihir pelacak pada sihir orang yang menyerang kita" Jelas Aletta.

Ariello menghela napas, ia tak tau harus bagaimana lagi menghadapi istrinya ini. Ia sudah berulang kali memperingatkan Aletta untuk tidak menggunakan sihirnya sementara waktu karena itu akan berpengaruh pada tubuh Aletta yang akan membuat Aletta lebih cepat merasakan kelelahan karena sihirnya itu.

"Kau mengabaikan peringatanku, sayang?" Kata Ariello yang sedang berusaha menjaga nada nya.

Ia ingin marah kepada Aletta. Namun, ia tak mau Aletta pergi darinya ketika dirinya marah.

"Maafkan aku, tapi ini keadaan darurat" Kata Aletta penuh dengan penyesalan.

Ariello mengusap kepala Aletta dengan lembut. "Tidak apa" Katanya.

Aletta tersenyum lebar mendengarnya.

Ariello termenung, ia sedang memikirkan cara untuk menghukum orang yang telah menyerang dirinya dan sang istri.

Apakah ia harus memberi hukuman yang sangat lama dan menyenangkan untuk orang itu? Bukankah sangat menyenangkan ketika mendengar suara jeritan nya?

Ariello semakin tidak sabar untuk menghukum mangsanya kali ini. Akan ia hancurkan orang itu dengan kedua tangannya. Dan akan ia pastikan setiap harinya orang itu akan bersenang senang dengannya setiap hari.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 8 Mei 2024

TBC.



Princess Aletta [ END ]Where stories live. Discover now