(13) kematian

76 5 0
                                    

Mata mereka bertatapan, mata mungil anshelia terlihat lucu di mata arjuna. Arjuna tersenyum ke arah anshelia begitupun anshelia.

"Makasi" Ucap Arjuna tersenyum manis.

Seketika jantung anshelia berdetuk kencang, mukanya menyerah. "Sama sama" Jawab anshelia.

Arjuna dan anshelia tetap berdiri di bawah payung besar anshelia. Sembari menunggu jemputan masing masing, tak ada obrolan dari kedua mantan kekasih tersebut.

Hening, Arjuna ingin berbicara bersama anshelia namun ia  malu, begitupun anshelia ia ingin mengobrol namun malu. Tapi keduanya malah saling menyebut satu sana lain.

"Arjuna! "

"Anshelia"

Sontak mereka tertawa mengetawai kebodohan mereka. Kenapa harus malu malu? Hubungan aji dan mantannya saja tidak asing. Jadi jika ingin mengobrol tidak canggung.

"Itu jemputan kamu shel? " Ucap Arjuna menunjuk mobil hitam di depan mereka.

"Iya, aku duluan ya , payungnya kamu ambil dulu" Ucap anshelia saat memasuki mobil di depannya.

Arjuna mengangguk pelan sembari tersenyum manis. Indah sekali rasanya jika di dekat anshelia, tak lama sagara datang dengan jas hujan warna biru.
"Lama banget lo bang" Gerutu Arjuna.

"Sorry, tadi abang kejebak macet, nih pake jas hujan" Sagara memberikan jas hujan warna kuning ke Arjuna.

Jas hujan itu Arjuna pakai, tapi rasanya ada yang aneh. Warna mereka terlihat mancing seperti jas hujan di kartun yang selalu tayang, yang adik kakak itu.

"Jas hujan upin ipin! " Girang Arjuna.
Melihat Arjuna senang sagara juga ikut senang. Lucu sekali jika Arjuna sudah bersikap seperti anak kecil. Mereka segera pulang ke rumah karna hujan sudah mulai agak reda.

Tak lama mereka sampai di rumah, Arjuna aman dan sagara juga aman. Arjuna segera bergegas menuju ke kamar mandi untuk mengganti baju agar tidak sakit.

Tapi ya namanya juga Arjuna yang sedikit sedikit sakit. Malam nya Arjuna demam tinggi, semua orang yang ada di rumah anik seketika. Pradipta membawa kompresan.

Sepanjang malam sagara pradipta dan aksa terjaga untuk menjaga Arjuna yang sedang sakit. Mereka lelah tapi demi adik tercinta rasa lelah itu hilang seketika.

Sampai pagi demam Arjuna tak kunjung reda, jadinya pradipta meminta ijin kepada wali kelas Arjuna untuk hari ini Arjuna tidka bisa masuk sekolah di karenakan sakit demam.

Yang menjaga kala itu hanya sagara, karna pradipta dan aksa kuliah. Sagara mengusap usap kepala Arjuna, membawa minum untuk Arjuna. Alhamdulillah nya saat siang hari demam Arjuna sudah agak reda.

Sagara tidur bersama arjuna, tak terasa jam sudah pukul 15.00. Pradipta dan aksa belum pulang, jadinya Sagara yang menjaga Arjuna. Bek rumah berbunyi, sagara kira itu Pradipta dan aksa yang pulang cepat.

Tapi ternyata salah, itu aji abian serta kaesha. Mereka datang untuk menjenguk Arjuna yang sakit. "Arjuna! " Teriak aji di luar.

Sagara membuka pintu rumah, dan terdapat tiga teman Arjuna. "Arjuna nya ada bang? " Tanya aji.

"Ada lagi tidur, kalian siapa? " Tanya Sagara balik.

"Kita teman sma nya Arjuna, kita kesini mau jenguk Arjuna" Sahut kaesha.

"Oh gitu ya, yaudah sini masuk" Ajak Sagara.

Mereka bertiga masuk ke kamar Arjuna, Sagara pergi ke dapur untuk membuatkan mereka minum. Arjuna terbangun saat aji abian dan kaesha baru saja masuk kekamar.

MY BIG STAR[ONGOING]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt