♡ [30.➹ Masa Kecil ➹] ♡

2.2K 131 1
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Flashback

Dahulu, ada dua anak kecil dengan warna rambut yang berbeda sedang berlarian di taman dengan sang gadis perempuan yang menggendong boneka beruang lusuh nya.

"Etta! Berhenti! Aku lelah!" Teriak anak laki laki itu kepada anak perempuan yang berlari jauh di hadapannya.

Anak perempuan itu berhenti berlari lalu memutar langkah kecilnya menghampiri teman satu satunya yang mau menerimanya.

"Kau lelah?" Tanya nya dengan polos.

Seketika raut wajah anak laki laki berambut panjang berwarna putih dengan mata merah itu menatap perempuan di depannya dengan kesal.

"Tentu saja lelah!" Kesalnya.

"Kenapa kau marah? Aku ada salah? " Tanya nya lagi membuat anak laki laki itu semakin kesal di buatnya.

"Terserah! Aku tidak peduli!" Rajuk anak laki laki itu lalu berbaik badan memunggungi anak perempuan itu.

Anak perempuan yang ada di belakang anak laki laki itu memandang punggung kecil di depannya dengan polos.

Apakah ia salah bertanya? Padahal ia hanya bertanya saja.

"Kau marah?" Tanya anak perempuan itu.

"Tidak!"

"Kau marah"

Anak laki laki itu berbalik dan memandang anak perempuan di hadapan nya dengan tatapan marah.

"Kau lihat bagaimana ekspresi wajah ku, Etta!" Kata anak laki laki itu.

"Marah?"

"Ya, aku marah! Kau selalu bertanya ini itu membuatku kesal saja!" Kata anak laki laki itu tanpa sadar.

Anak perempuan itu menundukkan kepalanya. "Maaf" Ucap anak perempuan itu.

Anak laki laki di hadapannya itu kelabakan ketika anak perempuan di hadapannya yang ia panggil 'Etta' menundukkan kepalanya.

"Aduh! Maafkan aku, aku tak bermaksud" Kata anak laki laki dengan panik.

Ia bisa saja di hajar oleh kakak Etta jika membuat Etta menangis. Lihat saja setelah ini ia pasti akan terkena amarah kakak laki laki Etta.

"Gheil! Apa yang kau lakukan?! Kau memarahi adikku?!" Bentak laki laki yang berjalan cepat ke arah Etta dengan wajah marahnya.

Sudah dia bilang jika ia akan di marahi oleh kakak laki laki Etta.

"Maaf kak, aku tidak bermaksud!" Kata nya dengan takut takut.

Tak

"Akh, sakit!" Rintih Gheil karena dahinya di sentil dengan keras oleh kakak Etta.

"Kakak!" Bentak Etta ketika teman satu satunya di sakiti oleh sang kakak.

"Ya, adik" Balas kakak Etta tanpa rasa bersalah yang kini memandang wajah imut adik bungsunya.

"Kakak jahat!" Bentak Etta menghampiri Gheil lalu mengusap kening laki laki itu.

"Pergilah rasa sakit. Jangan menyakiti teman Etta yang tampan" Kata Etta membuat Gheil tersipu malu mendengar perkataan Etta.

Kakak Etta berdecak keras melihat wajah tersipu malu milik Gheil.

"Menjijikkan"

➹➹

Beberapa tahun kemudian

Seorang anak perempuan, yang bernama Etta berlari menghampiri Gheil yang turun dari kereta kuda kediaman anak laki laki itu.

Etta memeluk erat temannya karena ia tak bertemu dengan Gheil karena Gheil menempuh pendidikan dan kini Gheil menyempatkan diri untuk melihat nya.

"Kau semakin tinggi" Kata nya.

Etta tersenyum lebar hingga menampakkan gigi putihnya.

"Tapi Etta, maafkan aku. Aku harus pergi. Aku di perintahkan oleh ayah untuk mempelajari tentang semua hal di kekuasaan ku. Aku tidak bisa bermain bersama dengan mu lagi" Kata Gheil tiba tiba membuat pelukan Etta terlepas dari badan laki laki itu.

Air mata Etta menetes dengan deras tanpa diminta.

"Harus sekarang?" Tanya Etta.

Gheil menganggukkan kepalanya.

Tangis Etta semakin keras mendengarnya.

Gheil memeluk erat perempuan itu. Ia mengusap rambut panjang perempuan itu dengan lembut.

"Maafkan aku, aku janji kita akan bertemu lagi." Katanya membuat Etta menganggukkan kepalanya.

Dan di sore harinya setelah menghabiskan waktu bermain, Gheil pergi menuju daerah kekuasaan ayahnya yang Etta tau jika daerah kekuasaan Gheil sangat jauh dan butuh waktu sekitar dua minggu perjalanan dari sini.

Flashback end

➹➹

Aletta termenung mengingat kenangan masa kecilnya dengan Gheil.

Laki laki itu menepati janjinya untuk kembali kepadanya. Namun, dengan sifat yang berbeda. Laki laki itu suka membuatnya terkurung di dalam kamar bersama Gheil saja.

Gheil selalu mengatur semua tentang kehidupan nya hingga ia sendiri muak dengan tingkah Gheil. Dan sejak saat itu Aletta berusaha keras untuk lepas dari Gheil walaupun ia harus bersembunyi di hutan gelap yang tidak bisa Gheil masuki.

Ia tidak tau alasan Gheil tidak bisa memasuki hutan di sebelah kediaman Duke Rannes, yang terpenting dirinya tidak bertemu Gheil. Ia lebih baik bertemu dengan binatang buas daripada Gheil.

Hingga beberapa saat Aletta menghindari Gheil, Gheil tidak lagi mengganggu nya dan itu membuat Aletta senang. Namun, ia harus tetap waspada kehadiran Gheil kembali.

"Baiklah, mari kita putuskan hubungan pertemanan kita dengan sebuah petarung hebat yang sangat mewah, Gheil" Gumam Aletta dengan senyuman lebar sembari mengusap perutnya.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 8 Mei 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora