3.

51 10 0
                                    

Bab 3: "Rumah Sakit"

.
.
.
.

Genre: Brothership, Familyship, Friendship, Angst, Au.

.
.
.
.

(Author POV)

-

Semesta menghela nafasnya dengan berat. Lagi-lagi ia harus melihat abangnya berada didalam ruangan yang ia benci. ICU, Lagi-lagi abangnya yang satu itu kembali memasukki ruangan itu dengan keadaan yang hampir sama.

Abangnya terkena panick attack ketika sedang jalan-jalan dengan Bintang, Awan, dan Langit. Angkasa tentu saja menerima ajakan mereka karena mereka sudah janjian sebelumnya dan tidak mau membuat ketiga temannya kecewa karena melihatnya sakit.

Langit yang mengetahui kalau Angkasa sakit langsung mengecek suhu tubuh sahabat nya yang satu itu dan berkata bahwa demamnya sudah tidak terlalu parah. Makanya Angkasa diperbolehkan mereka untuk bermain keluar bersama.

Tapi, ketika Angkasa duduk di kursi taman untuk menunggu teman-temannya membeli jajanan ia dihampiri seseorang yang memaksanya untuk ikut dengan orang asing itu. Dengan sopan tentu saja Angkasa menolak karena orang itu lebih tua darinya.

Namun orang itu tetap memaksa dan membuat Angkasa takut. Laki-laki asing itu terus menarik tangan Angkasa sampai Angkasa sebal dan sedikit menaikkan nada suaranya untuk menolak ajakan orang itu. Karena merasa ditolak orang itu langsung memukul wajah Angkasa dengan kuat, membuat tubuh Angkasa langsung bergetar dan disitulah ia langsung terkena panick attack.

Panick attack Angkasa kambuh karena ia mengingat masa lalunya. Jika kalian pikir kalau masa lalu Angkasa tidak separah itu kalian salah, karena tindakan kecil yang terlihat seperti kekerasan akan langsung membuat Angkasa takut melihatnya. Dan hal itu sudah bisa memberi tahukan bahwa masa lalu Angkasa memang seburuk itu.

Orang itu tetap memaksa Angkasa yang sudah bergetar ketakutan untuk ikut namun Angkasa masih mencoba menolak dengan keras. Sampai akhirnya ketiga sahabatnya datang dengan tergesa karena melihat Angkasa yang sedang ditarik-tarik oleh orang asing. Awan langsung menarik Angkasa ke belakangnya untuk melindungi sedangkan Bintang langsung maju untuk menghalangi orang tersebut.

Katakanlah kalau Angkasa memang payah dalam urusan bertarung dan berkelahi. Ia hanya pandai beberapa teknik basic yang langit ajarkan jika ada yang menyerang nya secara tiba-tiba atau kemungkinan ada yang akan menculik nya?

Disitu Bintang sudah emosi sampai mengusir orang asing itu dengan kasar, namun ternyata dia tidak pantang menyerah dan terus menarik Angkasa dari balik tubuh Awan. Angkasa yang diperlakukan seperti itu tentu saja hanya menunduk agar panick attack nya tidak semakin parah.

Namun tanpa disangka orang itu membawa senjata tajam dan menyerang mereka ber-empat. Berusaha menusuk mereka dan memukuli mereka. Mereka yang melihatnya langsung berusaha untuk menghindar, namun serangan orang itu ternyata mengenai Angkasa. Angkasa terkena tiga bogeman kuat dibagian perut nya dan tertusuk dibagian punggung nya.

Bintang, Langit dan Awan yang melihatnya tentu terkejut lah. Siapa yang tidak terkejut ketika melihat sahabat sendiri ditikam didepan mata? Bintang yang memang sudah sangat emosi langsung menangkap orang itu dan membawanya, sedangkan Langit dan Awan membawa Angkasa kerumah sakit sesuai perintah Bintang. Lalu setelahnya Awan langsung menelfon Semesta untuk datang kemari.

Angkasa & Semestanya (End) ✔Where stories live. Discover now