Bibi (71)

56 15 3
                                    

Cerita ini terinspirasi dan sedikit remake dari cerita lainnya yang juga sudah umum ada, juga hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.


Matahari telah menjulang di langit. Menyinari belahan bumi yang tengah diselimuti salju. Tidak panas, cenderung dingin sekali. Setiap insan yang sedang beraktifitas pasti mengenakan pakaian hangat mereka.

Berbeda dengan Seungri yang tidur menyamping dengan bahu sedikit menyembul dari selimut seakan malu-malu mengintip. Ada beberapa bercak kemerahan di sekitarnya dan juga leher akibat keganasan suaminya kemarin malam.

Mereka tiba di hotel pukul tujuh malam. Setelah menaruh dua koper berisi pakaian keduanya, mereka memutuskan untuk membersihkan diri. Tanpa perlu dijelaskan panjang lebar apa yang terjadi saat di kamar mandi.

Seungri yang malu-malu melihat tubuh telanjang suaminya akhirnya luluh lantak dengan sentuhan sang suami. Padahal dia pernah melihat Jiyong telanjang saat pertama kali membuat Min Jun. Saat itu pula Seungri bisa melihat bekas luka jahit di punggung yang dimaksud Dong Hyuk.

Jiyong hanya memberi jeda untuk makan malam dan istirahat dari kegiatan panas mereka. Setelahnya saling menggoda satu sama lain tetap dilakukan dan berakhir dengan ranjang yang terus bergoyang dan berdecit.

Jubah mandi yang berantakan di lantai menandakan bagaimana keduanya tidak sabar untuk melanjutkan kembali desahan liar menggema di setiap sudut ruang kamar.

Seungri berkali-kali minta Jiyong untuk tidak keluar di dalam. Akan tetapi, Jiyong seolah tuli dan tak peduli jika 'istri'nya itu hamil anak keduanya. Hingga Seungri bosan untuk merengek.

Sudah berapa ronde dihabiskan Jiyong untuk menggempur dirinya, Seungri tidak tahu. Karena dia sudah kehilangan tenaga melawan ganasnya sang suami di atas ranjang. Seungri hanya terbangun saat matahari telah menyinari sebagian bumi melintasinya.

"Morning," ucap Jiyong sambil mengecup bahu Seungri.

Seungri tahu suaminya baru kembali entah dari mana karena kasur yang sedikit bergoyang. Deru napas hangat Jiyong bisa dirasakan di sekitar tengkuk Seungri.

Seungri menggeliat karena terganggu tidurnya dan mengerang pelan.

"Ngh jangan ganggu aku, Hyung!" rengeknya pelan. Matanya masih berat untuk sekedar mengintip saja.

"Waktunya sarapan, Jagi."

Jiyong masuk ke dalam selimut dan memeluk istrinya dari belakang. Bibirnya tak henti mengecupi setiap inchi kulit di bahu sang istri.

"Ishhh aku ngantuk!" gerutu Seungri.

"Kau tidak lapar?"

"Aku kenyang karena milikmu," balas Seungri ketus.

Jiyong terkekeh, "Hehehe tapi kau terus memintanya."

"Tidak ya!"

"Hyung ... lagihh ... terlalu dalam," bisik Jiyong mengulangi bagian Seungri saat memohon semalam.

Seungri menyubit perut Jiyong dengan keras membuat suaminya merintih kesakitan.

"Arkhh, Jagiya!"

"Makanya diam saja!" dengus Seungri.

The Unpredictable Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang