speak now

288 56 29
                                    

Yushi hari ini nggak masuk.

Tiba-tiba dan tanpa kabar apa-apa.

Bahkan, seorang Riku yang ibarat temen sehidup semati dia pun belum dapet kabar apa-apa.

Sebagai orang yang beberapa hari ke belakang sempet cekcok dan dijauhin sama Yushi, situasi kayak gini jelas bikin Sion khawatir.

Alasan pertama, khawatir kalau kejadian kemarin-kemarin ternyata bikin Yushi jadi patah hati dan hilang semangat buat ngelakuin kegiatan apapun.

Alasan kedua, khawatir kalau kejadian beberapa hari ini nantinya bikin dia sama Yushi beneran jadi jauh dan bersikap seolah dua orang yang nggak pernah kenal satu sama lain.

Alasan terakhir, khawatir karena masih ada yang mau dia jelasin ke Yushi.

"Pake gak masuk segala tuh bocah padahal udah gue bawain."

"Bawain apaan?"

"Payung yang kemaren kita pake ituuu, dipinjemin ama Yushi."

"Lah, lu 'kan tau rumahnya? Balikin aja langsung."

"Pengennya gitu, tapi gue gak bisa hari ini mau ada janji sama orang."

Kira-kira begitu percakapan sekilas antara Sion dan Riku di jam istirahat tadi yang berhasil membuat pikiran impulsif Sion langsung bekerja.

Di waktu bersamaan, Sion tanpa basa-basi menawarkan diri buat balikin payung ke rumahnya Yushi. Dengan alasan pendukung, dia inget rumahnya sama Yushi searah jadi biar sekalian.

Padahal tau alamatnya aja kagak.

Karena ngerasa inisiatif Sion sangat membantu ngurangin beban tas dan waktu luangnya, Riku iya iya aja. Malahan, nurut waktu Sion juga minta alamat rumah Yushi dengan alasan dia nggak tau dimana letak spesifiknya karena cuman lewat jalan besar yang sama.

Oke, karena payung udah ada dan alamat dari Riku juga udah didapat, yang tinggal dilakuin Sion selanjutnya adalah meluncur ke rumah Yushi sepulang sekolah untuk menyuapi rasa khawatirnya.

Dan setelah pulang sekolah, Sion betulan merealisasikan rencana impulsifnya. Maka dari itu, Sion ada di sini sekarang.

Duduk di ruang tamu dengan plastik berisi buah, yang dia beli sewaktu perjalanan menuju rumah Yushi, ditaruh di atas meja.

"Sion? Ayo, sini. Kata Yushi gapapa ke kamarnya aja." panggil wanita yang berumur sekitar 40 tahunan dari arah tangga.

Itu ibu Yushi, dia baru aja balik dari kamar anaknya untuk ngabarin ada temen dari sekolah yang mampir menjenguk.

Sion berjalan ke arah tangga dan mengekori ibu Yushi menuju kamar yang dimaksud. Begitu sampai, pintu kamarnya diketuk lebih dahulu lalu dibuka.

Bener aja, orangnya lagi duduk nyender di atas kasur mainin iPad. Dahinya ditempel bye bye fever dan mukanya agak pucat pasi.

"Masuk aja gapapa, Nak Sion. Tante abis ini mau balik ke bawah soalnya masih ada kerjaan." sebuah senyuman dan anggukan diberikan oleh Sion sebagai balasan.

Begitu Sion masuk dan ibu Yushi pergi, pintu kamar ditutup.

"Duduk aja di situ." titah Yushi sambil menunjuk kursi putar dari meja belajar yang terletak di sebelah kasurnya, Sion nurut.

Setelah duduk, Sion ngebuka ranselnya dan ngeluarin payung dari sana.

"Ini dari Riku, katanya makasih." dia menyodorkan payung ke arah Yushi dan langsung disambut tatapan kaget dari orangnya.

"KOK. Bisa ada sama lu?" muka Yushi keliatan bingung karena bau-baunya taktik dia kebongkar lagi.

"Dia tadi rencananya mau balikin ke sini, tapi gak bisa karena ada janji."

crazy stupid love *⁠.⁠✧ yusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang