8 📖🍰

377 45 7
                                    

Di minggu pagi ini Kim bersaudara sangat sibuk dengan kegiatan menonton film bersama di ruang tamu.

Jennie sudah seminggu tak kunjung pulang kerumah, Kai bilang ia sangat sibuk tetapi Kim bersaudara jelas tau ibu mereka itu menghindari Rami.

Rami menyandarkan tubuhnya pada badan mungil Ruka, membuat si sulung menatapnya kesal.

"Rami, ih berat" ucapnya sambil mendorong Rami ke arah Ahyeon yang duduk disebelahnya.

Ahyeon menatap Rami yang tubuhnya sedang condong kearahnya, Rami dengan cepat memundurkan badannya dan mengalihkan pandangannya dari Ahyeon.

Rami berdecak sebal, Ruka benar-benar ingin dijahili sepertinya.

"Kak Ruka sih jadi orang mini banget badannya" Ruka menatap Rami shock.

Pharita menatap horor Rami yang sedang menutup mulutnya rapat-rapat menggunakan tangannya.

Ruka menatap kesal kearah Rami dan melemparkan boneka kukang yang sendari tadi ia peluk "kurang ajar kamu dasar tiang listrik"

Sayangnya boneka itu mendarat tepat pada Chiquita yang sedang fokus bermain game di ponselnya sambil menidurkan kepalanya pada paha Rora.

"KAK RUKA!!" Chiquita berteriak kesal sembari menghampiri kakak sulungnya yang menatapnya gugup.

"adek, maafin kak Ruka" ucapnya memeluk serta mengelus pucuk kepala sang adik.

Chiquita cemberut pasalnya lemparan boneka yang dilakukan Ruka berhasil membuat ponselnya jatuh menimpa wajahnya.

"Sakit tau, hidung adek kena hp nih" Chiquita menunjuk hidungnya yang terlihat agak merah.

Ruka lantas mengecup hidungnya Chiquita dan mengelus hidung itu dengan lembut.

"Maaf ya sayang, marahnya ke Rami aja tuh" Rami menatap kesal Ruka dirinya lantas berdiri didepan Chiquita.

"Kak Ruka yang mulai ya, lagian mau sok sok-an ngelempar aku pake boneka sih" ucapnya sambil memajukan bibirnya.

Ruka menggigit bibir bawahnya menahan kesal "Play victim ya, kamu ngehina kakak tadi kak Ruka ga suka ya dipanggil mini!" Ucap Ruka sambil menjitak Rami.

"Kurang kak, harusnya kak Ruka jewer aja telinganya kak Rami" Rami menatap tak percaya pada Rora, sungguh kompor mulutnya.

"Kak aku bercanda, reflek aja mulutnya ih" Rami mulai ber gelendotan pada lengan Ruka yang masih memasang wajah masam.

Ruka menatap malas adik tiangnya ini "Yaudah besok uang jajan kamu kakak bercandain juga" final Ruka lalu duduk disebelah Pharita yang terkekeh.

Rami menatap si sulung dengan tatapan sedihnya, tentu saja itu pura-pura.

"Kak Ruka!!"

Ahyeon menyaksikan segalanya dirinya benar-benar tak tahan terus di diamkan, ia lebih baik dibentak dari pada didiamkan.

Asa menatap Ahyeon yang terus memperhatikan gerak gerik adik kembarnya.

"Yeon" Ahyeon menoleh pada Asa, Asa jelas bisa melihat mata sembab sang adik.

Ahyeon pasti menangis lagi semalam, sudah 3 malam Asa selalu mendengar tangisan lirih yang sangat menyayat hatinya.

"Kita keluar yuk? kak Asa punya rekomendasi caffe bernuansa vanilla loh" ucapannya sambil menatap sang adik berbinar.

Ahyeon berfikir sejenak, lalu mengangguk pelan menyetujui ide sang kakak, ia memang membutuhkan suara hiburan untuk hatinya.

Rami berdiri dari duduknya membuat semua mata tertuju padanya, ia mendekat Chiquita yang sedang memakan permen sambil duduk membelakangi Rora yang sedang bermain-main dengan rambut si bungsu.

~|Daily Life baemon|~ (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang